30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Karhutla Danau Toba Hanguskan 40 Hektare, 1 Orang Tewas

MEDAN, SUMUT POS.CO – Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara (Dishut Sumut), mencatat, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun Buntu Raha, Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, sudah mencapai 40 hektare lebih.

Kebakaran di Pinggiran Danau Toba tersebut, terjadi Sabtu (16/7) siang, sekira pukul 14.00 WIB. Bencana alam itu, pun menewaskan seorang warga sekitar bernama Natal Simaremare, alias Ama Lasker (50).

“Diperkirakan di atas 40 hektare terbakar. Kelompok tani (lahannya) terbakar,” ungkap Kepala Dishut Sumut, Herianto, Senin (18/7) siang.

Herianto mengungkapkan, untuk melakukan pemadaman karhutla tersebut, pihaknya menerjunkan sekitar 42 personel dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 2, 4, 12, dan 13. Kemudian, berkoordinasi dengan TNI/Polri setempat dan pihak terkait.

“Update. Saya sudah menugaskan seluruh personel. Terus bersama-sama mengendalikan kebakaran hutan, itu yang pertama. Yang kedua, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Sumut maupun BPBD Kabupaten Taput,” jelasnya.

Dia juga menuturkan, kondisi di lapangan, sebaran api meluas. Kondisi tersebut, membuat petugas yang melakukan pemadaman, kekurangan personel di lokasi. Ditambah lagi, medan kebakaran perbukitan dengan kondisi terjal.

“Sekarang meluas, terus kami sudah berkoordinasi dengan Manggala Agni, tapi masih kekurangan tenaga. Makanya, kami bantu dari provinsi untuk ikut turun. Karena kami sudah khawatir, hal ini disebabkan medannya berat sekali. Makanya, ada meninggal satu orang,” jelas Herianto.

Selain kekurangan petugas untuk melakukan pemadaman api. Herianto juga mengungkapkan, peralatan untuk menjinakkan si jago merah dengan cara manual. Menurutnya, dengan medan yang berat, seharusnya pemadaman dilakukan dengan teknik bom api.

“Kami tidak ada alat mumpuni, harusnya api bisa dimatikan dengan bom api. Tapi, kami tidak punya helikopter. Perlu peralatan yang canggih. Kami juga perlu memikirkan keselamatan diri, karena diketahui, situasi di Muara terdapat perbukitan tajam,” pungkasnya. (gus/saz)

MEDAN, SUMUT POS.CO – Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara (Dishut Sumut), mencatat, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun Buntu Raha, Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, sudah mencapai 40 hektare lebih.

Kebakaran di Pinggiran Danau Toba tersebut, terjadi Sabtu (16/7) siang, sekira pukul 14.00 WIB. Bencana alam itu, pun menewaskan seorang warga sekitar bernama Natal Simaremare, alias Ama Lasker (50).

“Diperkirakan di atas 40 hektare terbakar. Kelompok tani (lahannya) terbakar,” ungkap Kepala Dishut Sumut, Herianto, Senin (18/7) siang.

Herianto mengungkapkan, untuk melakukan pemadaman karhutla tersebut, pihaknya menerjunkan sekitar 42 personel dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 2, 4, 12, dan 13. Kemudian, berkoordinasi dengan TNI/Polri setempat dan pihak terkait.

“Update. Saya sudah menugaskan seluruh personel. Terus bersama-sama mengendalikan kebakaran hutan, itu yang pertama. Yang kedua, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Sumut maupun BPBD Kabupaten Taput,” jelasnya.

Dia juga menuturkan, kondisi di lapangan, sebaran api meluas. Kondisi tersebut, membuat petugas yang melakukan pemadaman, kekurangan personel di lokasi. Ditambah lagi, medan kebakaran perbukitan dengan kondisi terjal.

“Sekarang meluas, terus kami sudah berkoordinasi dengan Manggala Agni, tapi masih kekurangan tenaga. Makanya, kami bantu dari provinsi untuk ikut turun. Karena kami sudah khawatir, hal ini disebabkan medannya berat sekali. Makanya, ada meninggal satu orang,” jelas Herianto.

Selain kekurangan petugas untuk melakukan pemadaman api. Herianto juga mengungkapkan, peralatan untuk menjinakkan si jago merah dengan cara manual. Menurutnya, dengan medan yang berat, seharusnya pemadaman dilakukan dengan teknik bom api.

“Kami tidak ada alat mumpuni, harusnya api bisa dimatikan dengan bom api. Tapi, kami tidak punya helikopter. Perlu peralatan yang canggih. Kami juga perlu memikirkan keselamatan diri, karena diketahui, situasi di Muara terdapat perbukitan tajam,” pungkasnya. (gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/