26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Hj Rodiah Curi Motor Bareng Teman SMA

Foto: Gatha Ginting/PM Dengan tangan terikat, Rodiah br Nasution (35) salah satu pelaku pencuri motor nyaris dihakimi massa, Rabu (17/9).
Foto: Gatha Ginting/PM
Dengan tangan terikat, Rodiah br Nasution (35) salah satu pelaku pencuri motor nyaris dihakimi massa, Rabu (17/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terlibat kasus pencurian sepeda motor, Hj Rodiah Lubis (35) warga Jl. Pasar V Beringin Tembung digelandang ke Mapolsek Medan Area. Sementara teman SMA-nya bernama Iwan (36) tepaksa dilarikan ke RS Bhayangkara karena babak belur dihajar massa.

aksi kedua pelaku terungkap atas kecurigaan Ria Virji (25) melihat gelagat wanita berjilbab itu saat makan ke rumah makan RM ‘Kuraitaji’ miliknya di Jl. AR Hakim Kec. Medan Area, Rabu (17/9) sekira pukul 12.00 WIB.

Saat ditemui di kantor polisi, korban mengaku aksi pencurian Yamaha Mio BK 2831 AAW miliknya berawal saat kedatangan kedua pelaku berboncengan mengendarai Honda Karisma BK 3457 HV ke lokasi. Untuk mengalihkan perhatian korban, Rodian masuk ke rumah makan dan memesan nasi, sedang temannya menunggu di luar.

“Pandai kali pelakunya ini. Mereka memarkirkan motornya di BRI samping rumah makan. Dan si perempuan yang mengaku hajjah itu makan di tempat saya. Sementara temannya ngambil motor saya yang parkir di luar,” geram Ria.

Kecurigaan Ria mencuat saat melihat kegelisahan Rodiah. Untuk mengalihkan perhatian korban, Rodiah bolak-balik ke kamar mandi. “Kulihat dia (Rodiah) bolak-balik masuk kamar mandi dan sesekali ke dapur. Pas kutanya, katanya dia ketakutan. Gak lama, dia ke kamar mandi lagi makanya dia kubentak, apa urusan ibu di kamar mandi?” tanya korban dengan suara keras.

Saat itu, Ridiah hanya diam saja. Tapi tak lama kemudian, Ria tiba-tiba melihat sepeda motor Yamaha Mio miliknya sudah disorong teman Rodiah menuju jalan besar.

Melihat itu, korban sontak melapor ke ayahnya, Rustam Koto (60) yang berada di dalam warung. Selanjutnya, Rustam pun mengejar dan berhasil menangkap pelaku. Saat itu juga, pelaku langsung dihajar massa. “Rupanya, teman prianya yang datang bersamanya tadi sudah menyorong motor kami sampai ke jalan. Kulihat dia menggoyang-goyangkan stang motor. Baru kupanggil ayahku dan kuteriaki maling,” ungkap gadis berdarah Padang itu lagi.

Sadar temannya tertangkap dan diamukan massa, membuat Rodiah semakin bingung. “Jadi kupegang kerah bajunya dan kubilang, “kau kawan pencuri itu ya? Terus dibilangnya, “nggak, saya haji”. Terus saya datangi pelakunya waktu diamuk massa. Di situ dia (Iwan) mengakui kalau temannya yang makan ditempat saya. Dengar pengakuan Iwan, saya datangi lagi si Rodiah, dan memakinya sekalian,” umpat Ria.

Tak lama berselang, Iwan pun diamankan petugas yang datang ke lokasi. Lantaran mengalami luka serius, dan beberapa giginya rompol, polisi akhirnya merujuk Iwan ke rumah sakit.

“Tersangka utamanya, masih di RS Brimob. Kita akan cek ke sana,” ucap Iptu Agus Sobarna Praja, Kanit Reskrim Polsek Medan Area. Sementara Rodiah, berkilah ikut merencanakan aksi pencurian tersebut. Ia berdalih hanya menumpangi sepada motornya.

“Awalnya saya memang mau ke BRI. Saya kan kerja jadi agen. Yah agen apa sajalah, seperti pinjam uang pakai BPKB, jual beli rumah dan semuanya. Jadi aku ketemu sama teman aku itu (Iwan). Dia teman SMA ku waktu sekolah di Joshua, Jl. Pancing Medan Tembung. Terus dia (pelaku) minta bonceng. Katanya mau jumpai temannya namanya Wira. Karena aku lapar, aku ajak makan ke rumah makan itu. Tapi dia nggak mau dan nunggu di luar,” ungkap wanita yang sudah 1,5 tahun menjanda itu.

Masih kata Rodiah, ia bertemu dengan Iwan tak jauh dari lokasi. Dalam urusan mencari uang, janda anak 3 tersebut terbilang ligat. Selain bisa mengagenkan semua bahan, dirinya juga memiliki banyak tempat tinggal. Hal tersebut diketahui saat korban dan warga menanyainya. “Waktu kutanya tadi, rumahnya katanya di Jl. Serai. Terus saat warga yang nanyak, katanya rumahnya di Jl. Serdang. Sama orang abang dia ngaku di Tembung. Memang gawat kali perempuan itu. Sampai kutelepon abang kandungku yang bertugas di Polsek Medan Kota,” beber korban lagi, sembari menjelaskan jika dirinya merupakan keluarga anggota Polisi.

Sebelumnya Rodiah juga terlihat berada di Mapolsek Percut Sei Tuan, beberapa bulan lalu. Di situ Rodiah mengaku tinggal di perumahan Ray Pendopo Jl. Benteng Hilir Titi Sewa Tembung. Kedatangannya saat itu, guna menjadi saksi, lantaran rumah tetangganya dibobol maling dan mengalami kerugian beberapa gram emas dan uang senilai puluhan juta rupiah. Dugaan pelakunya adalah, orang koperasi yang mengutip angsuran kredit ke rumah Rodiah.

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung. “Iya benar ada memang dia pernah kami periksa terkait kasus pencurian emas setengah kilo,” ujar Ronald saat dikonfirmasi. Hingga berita ini dilansir, Rodiah masih mendekam di tahanan Polsek Medan Area. “Kasusnya masih dalam pengembangan,” tutup Iptu Agus. (mri/deo)

Foto: Gatha Ginting/PM Dengan tangan terikat, Rodiah br Nasution (35) salah satu pelaku pencuri motor nyaris dihakimi massa, Rabu (17/9).
Foto: Gatha Ginting/PM
Dengan tangan terikat, Rodiah br Nasution (35) salah satu pelaku pencuri motor nyaris dihakimi massa, Rabu (17/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terlibat kasus pencurian sepeda motor, Hj Rodiah Lubis (35) warga Jl. Pasar V Beringin Tembung digelandang ke Mapolsek Medan Area. Sementara teman SMA-nya bernama Iwan (36) tepaksa dilarikan ke RS Bhayangkara karena babak belur dihajar massa.

aksi kedua pelaku terungkap atas kecurigaan Ria Virji (25) melihat gelagat wanita berjilbab itu saat makan ke rumah makan RM ‘Kuraitaji’ miliknya di Jl. AR Hakim Kec. Medan Area, Rabu (17/9) sekira pukul 12.00 WIB.

Saat ditemui di kantor polisi, korban mengaku aksi pencurian Yamaha Mio BK 2831 AAW miliknya berawal saat kedatangan kedua pelaku berboncengan mengendarai Honda Karisma BK 3457 HV ke lokasi. Untuk mengalihkan perhatian korban, Rodian masuk ke rumah makan dan memesan nasi, sedang temannya menunggu di luar.

“Pandai kali pelakunya ini. Mereka memarkirkan motornya di BRI samping rumah makan. Dan si perempuan yang mengaku hajjah itu makan di tempat saya. Sementara temannya ngambil motor saya yang parkir di luar,” geram Ria.

Kecurigaan Ria mencuat saat melihat kegelisahan Rodiah. Untuk mengalihkan perhatian korban, Rodiah bolak-balik ke kamar mandi. “Kulihat dia (Rodiah) bolak-balik masuk kamar mandi dan sesekali ke dapur. Pas kutanya, katanya dia ketakutan. Gak lama, dia ke kamar mandi lagi makanya dia kubentak, apa urusan ibu di kamar mandi?” tanya korban dengan suara keras.

Saat itu, Ridiah hanya diam saja. Tapi tak lama kemudian, Ria tiba-tiba melihat sepeda motor Yamaha Mio miliknya sudah disorong teman Rodiah menuju jalan besar.

Melihat itu, korban sontak melapor ke ayahnya, Rustam Koto (60) yang berada di dalam warung. Selanjutnya, Rustam pun mengejar dan berhasil menangkap pelaku. Saat itu juga, pelaku langsung dihajar massa. “Rupanya, teman prianya yang datang bersamanya tadi sudah menyorong motor kami sampai ke jalan. Kulihat dia menggoyang-goyangkan stang motor. Baru kupanggil ayahku dan kuteriaki maling,” ungkap gadis berdarah Padang itu lagi.

Sadar temannya tertangkap dan diamukan massa, membuat Rodiah semakin bingung. “Jadi kupegang kerah bajunya dan kubilang, “kau kawan pencuri itu ya? Terus dibilangnya, “nggak, saya haji”. Terus saya datangi pelakunya waktu diamuk massa. Di situ dia (Iwan) mengakui kalau temannya yang makan ditempat saya. Dengar pengakuan Iwan, saya datangi lagi si Rodiah, dan memakinya sekalian,” umpat Ria.

Tak lama berselang, Iwan pun diamankan petugas yang datang ke lokasi. Lantaran mengalami luka serius, dan beberapa giginya rompol, polisi akhirnya merujuk Iwan ke rumah sakit.

“Tersangka utamanya, masih di RS Brimob. Kita akan cek ke sana,” ucap Iptu Agus Sobarna Praja, Kanit Reskrim Polsek Medan Area. Sementara Rodiah, berkilah ikut merencanakan aksi pencurian tersebut. Ia berdalih hanya menumpangi sepada motornya.

“Awalnya saya memang mau ke BRI. Saya kan kerja jadi agen. Yah agen apa sajalah, seperti pinjam uang pakai BPKB, jual beli rumah dan semuanya. Jadi aku ketemu sama teman aku itu (Iwan). Dia teman SMA ku waktu sekolah di Joshua, Jl. Pancing Medan Tembung. Terus dia (pelaku) minta bonceng. Katanya mau jumpai temannya namanya Wira. Karena aku lapar, aku ajak makan ke rumah makan itu. Tapi dia nggak mau dan nunggu di luar,” ungkap wanita yang sudah 1,5 tahun menjanda itu.

Masih kata Rodiah, ia bertemu dengan Iwan tak jauh dari lokasi. Dalam urusan mencari uang, janda anak 3 tersebut terbilang ligat. Selain bisa mengagenkan semua bahan, dirinya juga memiliki banyak tempat tinggal. Hal tersebut diketahui saat korban dan warga menanyainya. “Waktu kutanya tadi, rumahnya katanya di Jl. Serai. Terus saat warga yang nanyak, katanya rumahnya di Jl. Serdang. Sama orang abang dia ngaku di Tembung. Memang gawat kali perempuan itu. Sampai kutelepon abang kandungku yang bertugas di Polsek Medan Kota,” beber korban lagi, sembari menjelaskan jika dirinya merupakan keluarga anggota Polisi.

Sebelumnya Rodiah juga terlihat berada di Mapolsek Percut Sei Tuan, beberapa bulan lalu. Di situ Rodiah mengaku tinggal di perumahan Ray Pendopo Jl. Benteng Hilir Titi Sewa Tembung. Kedatangannya saat itu, guna menjadi saksi, lantaran rumah tetangganya dibobol maling dan mengalami kerugian beberapa gram emas dan uang senilai puluhan juta rupiah. Dugaan pelakunya adalah, orang koperasi yang mengutip angsuran kredit ke rumah Rodiah.

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung. “Iya benar ada memang dia pernah kami periksa terkait kasus pencurian emas setengah kilo,” ujar Ronald saat dikonfirmasi. Hingga berita ini dilansir, Rodiah masih mendekam di tahanan Polsek Medan Area. “Kasusnya masih dalam pengembangan,” tutup Iptu Agus. (mri/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/