29 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Hari ini Vaksin Sinovac Mulai Disuntikkan, Vaksinasi di Sumut Dilakukan Bertahap

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 di Sumatera Utara dengan vaksin Corona Sinovac, hari ini Selasa (19/1), mulai disuntikkan kepada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di beberapa rumah sakit di Kota Medan. Penyuntikan vaksin dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan.

Nakes yang akan divaksin salahsatunya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM), Medan. “Iya, rencana vaksinasi dilakukan sejak pagi,” ujar Kasubbag Humas RSUP HAM, Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa) saat dihubungi, Senin (18/1).

Kata Rosa, vaksinasi nantinya dilakukan secara bertahap. Nakes tidak bisa sekaligus divaksin dalam satu hari, karena nakes yang terdata di Sistem Informasi SDM Kesehatan sejauh ini sekitar 1.719 orang. “Jadi vaksinasi dilakukan secara bergelombang oleh tim Satgas Covid-19. Besok (hari ini, red) ada 48 nakes (di RSUP HAM) yang akan divaksin. Ada dokter dan ada juga perawat. Sebenarnya 52 orang, namun 4 orang batal karena berhalangan hadir dan alasan sedang menunggu hasil swab,” ungkap dia.

Rosa menyebutkan, RSUP HAM telah menerima 2.311 vial vaksin Covid-19. Vaksin tersebut didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. “Siang tadi (kemarin, red) sudah sampai kita pakai vaksin Sinovac,” pungkasnya.

Selain RSUP HAM, nakes RSUD dr Pirngadi Medan juga akan disuntik vaksin buatan Sinovac, Selasa (19/1). Hal ini dibenarkan oleh Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin.

Edison menuturkan, pihaknya telah menerima 1.396 vial vaksin Covid-19. Hingga Senin siang, masih 5 orang penerima yang akan melaksanakan vaksinasi di rumah sakit Pemko Medan itu. “Tapi, mungkin nanti akan bertambah. Sebab penerima vaksin ini sesuai dengan yang ada di aplikasi dan yang mendaftar,” ujarnya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Mardohar Tambunan membenarkan, pihaknya akan melakukan vaksinasi terhadap nakes di beberapa rumah sakit. Akan tetapi, dia tak menjelaskan lebih jauh. “(Iya) insyaallah,” katanya singkat melalui pesan WhatsApp.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mendistribusikan 34.060 vial vaksin Covid-19 ke Medan, Binjai, dan Deliserdang, Rabu (13/1). Dari 34.060 vial vaksin tahap satu termin satu tersebut, sebanyak 20.000 vial dikirim ke Medan. Selebihnya, 5.000 vial ke Binjai dan 9.060 vial ke Deliserdang.

Selain vaksin Covid-19, Kemenkes juga mendistribusikan peralatan pendukung dan logistik lainnya, seperti ADS (Auto Disable Syringe), safety box, dan alcohol swab. Selanjutnya vaksin disimpan pada area/ruang yang telah ditentukan di dalam instalasi farmasi.

Satu Nakes Dua Vial

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Medan, Mutia Nimpar, mengatakan sesuai arahan yang disampaikan dari pemerintah pusat, vaksin diprioritaskan kepada nakes terlebih dahulu. Satu nakes akan diberikan dua vial vaksin. Jadi akan ada 10.000 nakes di Medan yang divaksin.

Nakes yang bakal divaksin di Medan bukan hanya petugas dinas kesehatan saja. Melainkan juga petugas rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, asalkan memenuhi persyaratan. “Nantinya yang belum divaksin menunggu distribusi tahap berikutnya,” pungkas dia.

Diketahui, distribusi vaksin Covid-19 tahap satu termin satu pada Januari ini direncanakan menyasar 26.093 nakes di Medan, Binjai, Deliserdang. Rinciannya, Medan 18.729 orang, Binjai 2.490 orang, dan Deliserdang 4.874 orang. Selain itu, juga pejabat publik esensial sebanyak 10 orang.

40 RS Siap Vaksinasi

Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan proses pendistribusian vaksin Covid-19 telah berjalan ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Medan. Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan proses pendataan dan pendistribusian ke 41 Puskesmas dan 40 Rumah Sakit (RS) yang ada di Kota Medan.

“Sekarang masih proses distribusi. Terakhir yang terdata ada 40 RS dan 41 Puskesmas. Kita juga harus mendata tenaga kesehatan yang layak mendapatkan vaksin Covid-19 ini,” ujar Mardohar kepada Sumut Pos, Senin (18/1).

Dikatakannya, jumlah 20.000 vial vaksin yang diterima Kota Medan untuk tahap pertama, sudah dikurangi untuk pencanangan vaksinasi yang dilakukan oleh pejabat Forkopimda dan tokoh masyarakat pada Jumat (15/1) lalu.

Tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin adalah mereka yang sudah teregistrasi di website Peduli Lindungi. “Karena tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin juga bukan sembarangan. Yang harus teregistrasi di website pedulilindungi yang akan mendapatkan SMS tentang jadwal vaksinasi,” sebut dia.

Mengenai jumlah vaksin yang diterima di masing-masing fasilitas kesehatan di Kota Medan, Mardohar tidak merincinya. Ia menuturkan. jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. “Kita tidak bisa pastikan, karena akan sesuai dengan data dari yang menerima pesan singkat tersebut,” katanya.

Pun begitu, Mardohar memastikan jika pendistribusian vaksin tetap akan dilakukan hingga beberapa hari kedepan, sampai semua vaksin yang sudah masuk di tahap pertama termin pertama kemarin dapat tersalurkam secara keseluruhan. “Kalau tidak salah, saat ini yang terdistribusikan masih sekitar setengahnya. Pendistribusian akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Dinkes Kota Medan untuk mempercepat langkahnya dalam proses pendataan para nakes yang ada di Kota Medan. Hal itu dilakukan, agar setiap nakes di RS dapat mendapatkan vaksinasi secara tepat. “Jangan sampai ada RS atau para nakes yang justru tidak mau divaksin. Kita mau semua vaksin dapat tersalurkan dengan tepat,” tegasnya.

Proses pendistribusian vaksin, lanjut Afif, juga harus mengikuti protokol kesehatan. Sebab saat ini, angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan kembali meningkat dari hari ke hari. “Angka terkonfirmasi positif yang mencapai 50 orang per hari. Seharusnya menjadi catatan penting bagi Pemko Medan. Kita mau vaksin ini menjadi salah satu solusi, bukan justru proses pendistribusian vaksin menjadi penyebaran, karena tidak didistribusikan dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya.

Penyebar Hoaks Bakal Ditindak

Terpisah, Kapolda Sumatara Utara, Irjen Pol Martuani Sormin, menyebutkan pihaknya siap mendukung keseriusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Idham Azis dalam menangani kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, terutama terkait vaksinasi Covid-19.

Hal itu sesuai perintah Kapolri melalui Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto kepada para Kasatgas Ops Aman Nusa II, untuk menindak tegas pelaku penyebaran berita bohong atau hoaks, terutama terkait vaksinasi Covid-19.

“Kita (Polda Sumut) siap mendukung,” kata Martuani melalui Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (18/1).

Dia menegaskan, pihaknya sendiri tidak segan-segan menindak pelaku penyebaran berita bohong atau hoaks, terutama terkait vaksinasi Covid-19. “Kita akan tindak tegas,” ucapnya. Untuk itu, Martuani meminta kepada masyarakat, agar tidak menyebar pemberitaan bohong atau hoax khususnya tentang vaksinasi Covid-19.

Masyarakat yang menerima informasi khususnya terkait vaksinasi Covid-19, diminta agar terlebih dulu mencerna. “Jangan cepat menerima dan menyebar info-info yang sumbernya tidak jelas,” tegasnya. (ris/map/mag-01)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 di Sumatera Utara dengan vaksin Corona Sinovac, hari ini Selasa (19/1), mulai disuntikkan kepada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di beberapa rumah sakit di Kota Medan. Penyuntikan vaksin dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan.

Nakes yang akan divaksin salahsatunya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM), Medan. “Iya, rencana vaksinasi dilakukan sejak pagi,” ujar Kasubbag Humas RSUP HAM, Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa) saat dihubungi, Senin (18/1).

Kata Rosa, vaksinasi nantinya dilakukan secara bertahap. Nakes tidak bisa sekaligus divaksin dalam satu hari, karena nakes yang terdata di Sistem Informasi SDM Kesehatan sejauh ini sekitar 1.719 orang. “Jadi vaksinasi dilakukan secara bergelombang oleh tim Satgas Covid-19. Besok (hari ini, red) ada 48 nakes (di RSUP HAM) yang akan divaksin. Ada dokter dan ada juga perawat. Sebenarnya 52 orang, namun 4 orang batal karena berhalangan hadir dan alasan sedang menunggu hasil swab,” ungkap dia.

Rosa menyebutkan, RSUP HAM telah menerima 2.311 vial vaksin Covid-19. Vaksin tersebut didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. “Siang tadi (kemarin, red) sudah sampai kita pakai vaksin Sinovac,” pungkasnya.

Selain RSUP HAM, nakes RSUD dr Pirngadi Medan juga akan disuntik vaksin buatan Sinovac, Selasa (19/1). Hal ini dibenarkan oleh Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin.

Edison menuturkan, pihaknya telah menerima 1.396 vial vaksin Covid-19. Hingga Senin siang, masih 5 orang penerima yang akan melaksanakan vaksinasi di rumah sakit Pemko Medan itu. “Tapi, mungkin nanti akan bertambah. Sebab penerima vaksin ini sesuai dengan yang ada di aplikasi dan yang mendaftar,” ujarnya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Mardohar Tambunan membenarkan, pihaknya akan melakukan vaksinasi terhadap nakes di beberapa rumah sakit. Akan tetapi, dia tak menjelaskan lebih jauh. “(Iya) insyaallah,” katanya singkat melalui pesan WhatsApp.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mendistribusikan 34.060 vial vaksin Covid-19 ke Medan, Binjai, dan Deliserdang, Rabu (13/1). Dari 34.060 vial vaksin tahap satu termin satu tersebut, sebanyak 20.000 vial dikirim ke Medan. Selebihnya, 5.000 vial ke Binjai dan 9.060 vial ke Deliserdang.

Selain vaksin Covid-19, Kemenkes juga mendistribusikan peralatan pendukung dan logistik lainnya, seperti ADS (Auto Disable Syringe), safety box, dan alcohol swab. Selanjutnya vaksin disimpan pada area/ruang yang telah ditentukan di dalam instalasi farmasi.

Satu Nakes Dua Vial

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Medan, Mutia Nimpar, mengatakan sesuai arahan yang disampaikan dari pemerintah pusat, vaksin diprioritaskan kepada nakes terlebih dahulu. Satu nakes akan diberikan dua vial vaksin. Jadi akan ada 10.000 nakes di Medan yang divaksin.

Nakes yang bakal divaksin di Medan bukan hanya petugas dinas kesehatan saja. Melainkan juga petugas rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, asalkan memenuhi persyaratan. “Nantinya yang belum divaksin menunggu distribusi tahap berikutnya,” pungkas dia.

Diketahui, distribusi vaksin Covid-19 tahap satu termin satu pada Januari ini direncanakan menyasar 26.093 nakes di Medan, Binjai, Deliserdang. Rinciannya, Medan 18.729 orang, Binjai 2.490 orang, dan Deliserdang 4.874 orang. Selain itu, juga pejabat publik esensial sebanyak 10 orang.

40 RS Siap Vaksinasi

Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan proses pendistribusian vaksin Covid-19 telah berjalan ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Medan. Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan proses pendataan dan pendistribusian ke 41 Puskesmas dan 40 Rumah Sakit (RS) yang ada di Kota Medan.

“Sekarang masih proses distribusi. Terakhir yang terdata ada 40 RS dan 41 Puskesmas. Kita juga harus mendata tenaga kesehatan yang layak mendapatkan vaksin Covid-19 ini,” ujar Mardohar kepada Sumut Pos, Senin (18/1).

Dikatakannya, jumlah 20.000 vial vaksin yang diterima Kota Medan untuk tahap pertama, sudah dikurangi untuk pencanangan vaksinasi yang dilakukan oleh pejabat Forkopimda dan tokoh masyarakat pada Jumat (15/1) lalu.

Tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin adalah mereka yang sudah teregistrasi di website Peduli Lindungi. “Karena tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin juga bukan sembarangan. Yang harus teregistrasi di website pedulilindungi yang akan mendapatkan SMS tentang jadwal vaksinasi,” sebut dia.

Mengenai jumlah vaksin yang diterima di masing-masing fasilitas kesehatan di Kota Medan, Mardohar tidak merincinya. Ia menuturkan. jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. “Kita tidak bisa pastikan, karena akan sesuai dengan data dari yang menerima pesan singkat tersebut,” katanya.

Pun begitu, Mardohar memastikan jika pendistribusian vaksin tetap akan dilakukan hingga beberapa hari kedepan, sampai semua vaksin yang sudah masuk di tahap pertama termin pertama kemarin dapat tersalurkam secara keseluruhan. “Kalau tidak salah, saat ini yang terdistribusikan masih sekitar setengahnya. Pendistribusian akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Dinkes Kota Medan untuk mempercepat langkahnya dalam proses pendataan para nakes yang ada di Kota Medan. Hal itu dilakukan, agar setiap nakes di RS dapat mendapatkan vaksinasi secara tepat. “Jangan sampai ada RS atau para nakes yang justru tidak mau divaksin. Kita mau semua vaksin dapat tersalurkan dengan tepat,” tegasnya.

Proses pendistribusian vaksin, lanjut Afif, juga harus mengikuti protokol kesehatan. Sebab saat ini, angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan kembali meningkat dari hari ke hari. “Angka terkonfirmasi positif yang mencapai 50 orang per hari. Seharusnya menjadi catatan penting bagi Pemko Medan. Kita mau vaksin ini menjadi salah satu solusi, bukan justru proses pendistribusian vaksin menjadi penyebaran, karena tidak didistribusikan dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya.

Penyebar Hoaks Bakal Ditindak

Terpisah, Kapolda Sumatara Utara, Irjen Pol Martuani Sormin, menyebutkan pihaknya siap mendukung keseriusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Idham Azis dalam menangani kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, terutama terkait vaksinasi Covid-19.

Hal itu sesuai perintah Kapolri melalui Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto kepada para Kasatgas Ops Aman Nusa II, untuk menindak tegas pelaku penyebaran berita bohong atau hoaks, terutama terkait vaksinasi Covid-19.

“Kita (Polda Sumut) siap mendukung,” kata Martuani melalui Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (18/1).

Dia menegaskan, pihaknya sendiri tidak segan-segan menindak pelaku penyebaran berita bohong atau hoaks, terutama terkait vaksinasi Covid-19. “Kita akan tindak tegas,” ucapnya. Untuk itu, Martuani meminta kepada masyarakat, agar tidak menyebar pemberitaan bohong atau hoax khususnya tentang vaksinasi Covid-19.

Masyarakat yang menerima informasi khususnya terkait vaksinasi Covid-19, diminta agar terlebih dulu mencerna. “Jangan cepat menerima dan menyebar info-info yang sumbernya tidak jelas,” tegasnya. (ris/map/mag-01)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/