PKPI Sumut Optimis
Senada, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPP PKPI) Sumatera Utara (Sumut), Juliski Simorangkir, mengaku tetap optimis meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan partainya tidak memenuhi syarat (TMS) sebagai peserta Pemilu 2019 berdasarkan hasil verifikasi di sejumlah daerah.
“Saya yakin PKPI bisa lolos ikut Pemilu 2019. Karena kan masih ada 12 hari setelah penetapan itu untuk digugat ke Bawaslu,” ujar Juliski kepada Sumut Pos, Minggu (18/2).
Keyakinan itu mengingat yang menjadi masalah hanya di beberapa provinsi saja. Hal itu menurutnya dapat diperbaiki dan diperjuangkan supaya PKPI dapat maju sebagai peserta Pileg, sekaligus menjadi partai pengusung atau pendukung di Pilpres 2019.
“Memang di beberapa provinsi mungkin kita (PKPI) kurang begitu banyak dan kuat. Makanya itu yang membuat kemarin kita kita di-TMS-kan,” sebutnya.
Pun begitu, Juliski yakin dengan kuat dan solidnya PKPI di Sumut dan sebagian besar provinsi di Indonesia, tentu pertimbangan meloloskan partai besutan Bang Yos itu cukup besar. Apalagi seperti di DPRD Sumut saat ini, sebagian kuda hitam, mereka juga punya tiga kursi dan masuk di fraksi gabungan bersama dua partai lain.
“Kita di Sumut tidak ada masalah. Kan ada proses di Bawaslu. Mungkin nanti kita dapat nomor peserta ke 20. Seperti yang lalu, kita dapat nomor 14. Ini pun sepertinya begitu juga, PBB di 19, kita (PKPI) dapat 20. Karena ‘kan yang lolos ada 14, ditambah 4 partai lokal Aceh,” katanya. (prn/bal)
PKPI Sumut Optimis
Senada, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPP PKPI) Sumatera Utara (Sumut), Juliski Simorangkir, mengaku tetap optimis meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan partainya tidak memenuhi syarat (TMS) sebagai peserta Pemilu 2019 berdasarkan hasil verifikasi di sejumlah daerah.
“Saya yakin PKPI bisa lolos ikut Pemilu 2019. Karena kan masih ada 12 hari setelah penetapan itu untuk digugat ke Bawaslu,” ujar Juliski kepada Sumut Pos, Minggu (18/2).
Keyakinan itu mengingat yang menjadi masalah hanya di beberapa provinsi saja. Hal itu menurutnya dapat diperbaiki dan diperjuangkan supaya PKPI dapat maju sebagai peserta Pileg, sekaligus menjadi partai pengusung atau pendukung di Pilpres 2019.
“Memang di beberapa provinsi mungkin kita (PKPI) kurang begitu banyak dan kuat. Makanya itu yang membuat kemarin kita kita di-TMS-kan,” sebutnya.
Pun begitu, Juliski yakin dengan kuat dan solidnya PKPI di Sumut dan sebagian besar provinsi di Indonesia, tentu pertimbangan meloloskan partai besutan Bang Yos itu cukup besar. Apalagi seperti di DPRD Sumut saat ini, sebagian kuda hitam, mereka juga punya tiga kursi dan masuk di fraksi gabungan bersama dua partai lain.
“Kita di Sumut tidak ada masalah. Kan ada proses di Bawaslu. Mungkin nanti kita dapat nomor peserta ke 20. Seperti yang lalu, kita dapat nomor 14. Ini pun sepertinya begitu juga, PBB di 19, kita (PKPI) dapat 20. Karena ‘kan yang lolos ada 14, ditambah 4 partai lokal Aceh,” katanya. (prn/bal)