31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

‘Polisi Poldasu’ Digerebek Lagi Bobok Bareng Cewek

Foto: Darwis/JPNN Jimy Tarigan, polisi gadungan saat diamankan Kanit Reskrim Polsek Besitang Ipda Jamal, sebelum diserahkan ke Polres Langkat.
Foto: Darwis/JPNN
Jimy Tarigan, polisi gadungan saat diamankan Kanit Reskrim Polsek Besitang Ipda Jamal, sebelum diserahkan ke Polres Langkat.

BESITANG, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Lingkungan V Dusun Sei Pucuk, Kel. Pekan Besitang, Kec. Besitang, ketipu mentah-mentah. Dasar itulah, Hermanto Jimy Tarigan (26) yang selama ini ngaku anggota Poldasu, digerebek di kamar perempuan, kemarin (20/1) dinihari. Kontan pria asal Jl. Asahan Km 5 Desa Sejahtera, Pematang Siantar itu, tak berkutik lagi saat digelandang dari kamar Dila br Ginting (24).

Kala itu, Jimy tengah tidur di kamar perempuan yang diakuinya sebagai pacar tersebut. Jimy nyaris jadi bulan-bulanan warga andai personel Polsek Besitang tak segera datang begitu ditelepon masyarakat.

Polisi juga mengamankan sofgun berpeluru mimis, satu buah borgol (gari) dan mainan kunci berlogo Polri dari tas Jimy. Dila juga turut diboyong petugas untuk dimintai keterangan. Informasi dihimpun koran ini, penggerebekan ini berawal dari seringnya Jimy datang ke daerah itu untuk bertemu Dila.

Yang membuat warga kesal, pria berambut pendek ini tak pernah melapor ke kepala lingkungan setempat tiap kali menginap di rumah Dila. Bahkan, kepada warga, pria yang belakangan diketahui hanyalah karyawan swasta di perusahan jasa transporter di Belawan ini, adalah anggota polisi yang bertugas di Polda Sumut.

Untuk meyakinkan warga, pria inipun memperlihatkan senjata miliknya dan juga borgol yang disimpanya di dalam tas. Tak cukup itu saja, Jimy juga menunjukkan gantungan kunci berlambang Polri. Warga yang menyaksikan itu sempat merasa yakin juga.

Tapi belakangan, warga curiga. Sebab beberapa hari di rumah kekasihnya, Jimy tak pernah masuk dinas atau apel. Inilah yang membuat warga menjadi bertanya-tanya hingga akhirnya menanyakan ke polisi asli di Polsek Besitang. Akhirnya, warga yakin kalau Jimy bukan polisi benaran. Kesal dikibuli dan merasa perbuatan tersangka sudah menodai kampung itu, tanpa pikir panjang lagi wargapun langsung datang menggerebek Jimy yang lagi tidur di rumah Dila sekitar pukul 01.00 WIB.

“Aku nggak ada mengaku dari Polda, tadi malam pas digerebek sama warga itu aku lagi tidur. Aku lain kamar dengan pacarku itu,“ ujar Jimy yang ditemui di Polsek Besitang pasca diamankan Kanit Reskrim Ipda Jamal.

Tambah Jimy lagi, ia menjalin hubungan asmara dengan kekasihnya itu baru satu bulan lebih, dan rencananya hubungan tersebut akan ditingkatkan ke arah pernikahan. “Kami pacaran satu bulan lebih, rencananya hari Jumat nanti mau menanyakan sama keluarganya, sebab kami beda keyakinan,” timpal Jimy.

Tambah pria ini lagi, untuk menindak lanjuti itulah, Sabtu sore kemarin ia datang ke Besitang dan menginap di rumah Dila. “Aku datang hari Sabtu semalam bang, baru dua malam lah aku menginap di rumah cewekku itu,” lirihnya.

Ditanya darimana senjata tersebut diperolehnya, Jimy mengaku membelinya dari temannya Aziz warga Glugur Medan seharga Rp5 juta. Sedangkan, mainan kunci berlambang Polri tersebut didapat dari abang iparnya Sopian Ginting, polisi yang bertugas di Sat Reskrim Polres Binjai dan untuk borgol tersebut didapatnya dari temannya seorang security.

“Senjata itu kubeli dari Aziz seharga Rp.5 juta sama ijinnya, senjatanya dikirim dari Jakarta. Lambang-lambang polisi itu kudapat dari abang iparku, namanya Sopian Ginting, dia tugasnya di Reskrim Polres Binjai, sedangkan borgol dari kawanku yang security,” jelasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto ketika dikonfirmasi mengaku pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. “Kita masih periksa tersangka, kalau nantinya terbukti, maka tersangka akan kita jerat dengan UU darurat atas kepemilikan senjata tanpa ijin. Meskipun begitu saya belum bisa memutuskan, sebab pemeriksaan yang dilakukan anggota belum saya liat, kebetulan saya lagi di Brandan mendampingi tim Labfor Poldasu menyelidiki kebakaran 14 rumah di Brandan,” jelas Rosyid.(smg/deo)

Foto: Darwis/JPNN Jimy Tarigan, polisi gadungan saat diamankan Kanit Reskrim Polsek Besitang Ipda Jamal, sebelum diserahkan ke Polres Langkat.
Foto: Darwis/JPNN
Jimy Tarigan, polisi gadungan saat diamankan Kanit Reskrim Polsek Besitang Ipda Jamal, sebelum diserahkan ke Polres Langkat.

BESITANG, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Lingkungan V Dusun Sei Pucuk, Kel. Pekan Besitang, Kec. Besitang, ketipu mentah-mentah. Dasar itulah, Hermanto Jimy Tarigan (26) yang selama ini ngaku anggota Poldasu, digerebek di kamar perempuan, kemarin (20/1) dinihari. Kontan pria asal Jl. Asahan Km 5 Desa Sejahtera, Pematang Siantar itu, tak berkutik lagi saat digelandang dari kamar Dila br Ginting (24).

Kala itu, Jimy tengah tidur di kamar perempuan yang diakuinya sebagai pacar tersebut. Jimy nyaris jadi bulan-bulanan warga andai personel Polsek Besitang tak segera datang begitu ditelepon masyarakat.

Polisi juga mengamankan sofgun berpeluru mimis, satu buah borgol (gari) dan mainan kunci berlogo Polri dari tas Jimy. Dila juga turut diboyong petugas untuk dimintai keterangan. Informasi dihimpun koran ini, penggerebekan ini berawal dari seringnya Jimy datang ke daerah itu untuk bertemu Dila.

Yang membuat warga kesal, pria berambut pendek ini tak pernah melapor ke kepala lingkungan setempat tiap kali menginap di rumah Dila. Bahkan, kepada warga, pria yang belakangan diketahui hanyalah karyawan swasta di perusahan jasa transporter di Belawan ini, adalah anggota polisi yang bertugas di Polda Sumut.

Untuk meyakinkan warga, pria inipun memperlihatkan senjata miliknya dan juga borgol yang disimpanya di dalam tas. Tak cukup itu saja, Jimy juga menunjukkan gantungan kunci berlambang Polri. Warga yang menyaksikan itu sempat merasa yakin juga.

Tapi belakangan, warga curiga. Sebab beberapa hari di rumah kekasihnya, Jimy tak pernah masuk dinas atau apel. Inilah yang membuat warga menjadi bertanya-tanya hingga akhirnya menanyakan ke polisi asli di Polsek Besitang. Akhirnya, warga yakin kalau Jimy bukan polisi benaran. Kesal dikibuli dan merasa perbuatan tersangka sudah menodai kampung itu, tanpa pikir panjang lagi wargapun langsung datang menggerebek Jimy yang lagi tidur di rumah Dila sekitar pukul 01.00 WIB.

“Aku nggak ada mengaku dari Polda, tadi malam pas digerebek sama warga itu aku lagi tidur. Aku lain kamar dengan pacarku itu,“ ujar Jimy yang ditemui di Polsek Besitang pasca diamankan Kanit Reskrim Ipda Jamal.

Tambah Jimy lagi, ia menjalin hubungan asmara dengan kekasihnya itu baru satu bulan lebih, dan rencananya hubungan tersebut akan ditingkatkan ke arah pernikahan. “Kami pacaran satu bulan lebih, rencananya hari Jumat nanti mau menanyakan sama keluarganya, sebab kami beda keyakinan,” timpal Jimy.

Tambah pria ini lagi, untuk menindak lanjuti itulah, Sabtu sore kemarin ia datang ke Besitang dan menginap di rumah Dila. “Aku datang hari Sabtu semalam bang, baru dua malam lah aku menginap di rumah cewekku itu,” lirihnya.

Ditanya darimana senjata tersebut diperolehnya, Jimy mengaku membelinya dari temannya Aziz warga Glugur Medan seharga Rp5 juta. Sedangkan, mainan kunci berlambang Polri tersebut didapat dari abang iparnya Sopian Ginting, polisi yang bertugas di Sat Reskrim Polres Binjai dan untuk borgol tersebut didapatnya dari temannya seorang security.

“Senjata itu kubeli dari Aziz seharga Rp.5 juta sama ijinnya, senjatanya dikirim dari Jakarta. Lambang-lambang polisi itu kudapat dari abang iparku, namanya Sopian Ginting, dia tugasnya di Reskrim Polres Binjai, sedangkan borgol dari kawanku yang security,” jelasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto ketika dikonfirmasi mengaku pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. “Kita masih periksa tersangka, kalau nantinya terbukti, maka tersangka akan kita jerat dengan UU darurat atas kepemilikan senjata tanpa ijin. Meskipun begitu saya belum bisa memutuskan, sebab pemeriksaan yang dilakukan anggota belum saya liat, kebetulan saya lagi di Brandan mendampingi tim Labfor Poldasu menyelidiki kebakaran 14 rumah di Brandan,” jelas Rosyid.(smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/