Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, dia menyebut, pihaknya telah menyiapkan pengamanan khusus pada momen menyambut Natal dan Tahun Baru. Dan malam itu, adalah malam pertama dua petugas dari AL, yang ikut berangkat sebagai penjaga keamanan di atas kapal.
“Ada 3 armada kita, yang kita sediakan untuk momen natal dan tahun baru. Masing-masing kapal, ada 2 petugas dari TNI AL yang bertugas sebagai pengamanan,” terang Syahnan.
Untuk sistem pengamanan katanya sudah sesuai dengan SOP. Dari pihak kapal, seluruh barang bawaan diwajibkan di masukkan kedalam bagasi yang sudah disediakan, termasuk sbarang-barang yang dianggap berbahaya. “Yang kita berlakukan adalah, seluruh barang bawaan dimasukkan kedalam bagasi yang kita siapkan diatas kapal. Selebihnya, seperti tas tangan dan tas jinjing itu mereka bawa keatas,” tandasnya.
Kapolres Sibolga AKBP Edwin Harianja dalam keterangan persnya yang disampaikan melalui Kasat Reskrim AKP Agus Adhitama membenarkan kejadian tersebut. Namun, pihaknya belum dapat memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. “Masih kita selidiki penyebabnya,” katanya.
Amatan di kamar jenazah rumah sakit FL Tobing, salah satu keluarga korban yakni Peringatan, terlihat sedih memandangi wajah jenazah yang sudah kaku berlumuran darah dan terbungkus kain. “Dimandikan dulu kau ya,” kata seorang wanita yang mengaku sebagai nantulang Peringatan didampingi keluarga lainnya.
Menurutnya, Peringatan selalu singgah di rumahnya bila kapalnya sandar di Sibolga. “Orangtuanya di Nias, semua pakaiannya di Niasnya, nggak ada di rumah kami. Kalau ke Sibolga, dia selalu datang ke rumah kami,” pungkasnya dengan nada sedih mengingat keponakannya tersebut.
Rencananya, sorenya, ketiga jenazah akan dikirim ke Nias, ke keluarganya masing-masing. Sementara, korban yang luka masih harus menjalani operasi di rumah sakit Fl.Tobing. (ts/spg/dvs/adz)