26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Longsor di Jalinsum Siantar-Parapat Darurat

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Kondisi longsor Jalinsum Siantar-Parapat, tepatnya di Nagori Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, sudah sangat darurat dan mengancam pengendara lalu lintas.

Intensitas hujan yang cukup tinggi pun mengikis tanah hingga separuh badan jalan amblas. Amatan Metro Siantar (grup SUMUTPOS.CO), akibat longsor, arus lalu lintas terpaksa harus satu arah. Kendaraan roda empat pun tidak dapat lagi berpapasan melintas.

“Longsor ini sudah sejak Desember 2014 lalu. Tapi karena tak kunjung diperbaiki, maka kondisinya semakin parah,” jelas Ramando Sinaga (36), warga setempat, Jumat (23/1).

Menurutnya, hal yang paling membahayakan adalah ketika malam hari karena di lokasi itu juga minim penerangan. “Jika tidak segera diperbaiki, maka jalan itu akan amblas. Jarak dua titik jalan longsor itu juga hanya sekitar 1 kilometer. Ini harus ditangani sebelum lebih parah lagi,” ujarnya.

Terkait penanganan lalu lintas, Kapos Lantas Polsek Tiga Dolok Aiptu S Oppusungu mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi untuk perbaikan jalan tersebut. Sementara, sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, pihak Polres Simalungun sudah membuat tanda jalan rusak di kedua sisi jalan.

“Kita berharap hal ini segera ditanggulangi sehingga tidak sempat memakan korban. Apalagi musim penghujan membuat tanah semakin cepat terkikis,” ujarnya.

Kondisi kemiringan jalan serta kondisi tikungan pun membuat daerah tersebut rawan kecelakaan lalu lantas. Dia mengimbau agar para supir mengurangi kecepatan kendaraannya demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Terpisah, Kanit Dikyasa Polres Simalungun Ipda A Yani melalui telepon selularnya mengatakan, sesuai data di Polantas Simalungun, ada lima titik kerusakan jalan di sepanjang Jalinsum Siantar-Parapat yang terletak dari Km 38 hingga 41.

“Dua berada di wilayah Polsek Tiga Dolok dan tiga sisanya di wilayah hukum Polsek Parapat. Kondisi kerusakan jalan di Nagori Pondok Bulu merupakan prioritas karena sangat parah sehingga harus segera ditangani,”jelasnya.

Kepala Penanganan Bencana Alam Daerah Josep Tamba mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor. “Itu gawean negara. Tapi, untuk antisipasi bencana, masih harus berkoordinasi dengan camat terkait,” tukasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala UPT Binamarga Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Simalungun Hafson Siregar yang diwawancarai via telepon malam tadi menyatakan bahwa pihaknya telah mengkoordinasikan kondisi terkini ruas jalan tersebut kepada Kementerian PU di Jakarta, berhubung jalan tersebut berstatus jalan nasional.

“Tadi ketepatan kita mendampingi tim dari kementerian survey ke lokasi jalan yang amblas itu. Beberapa hari lalu kondisinya sudah kita laporkan. Kita berharap, perbaikan segera terealisasi,” tukas Hafson. (rah/ara)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Kondisi longsor Jalinsum Siantar-Parapat, tepatnya di Nagori Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, sudah sangat darurat dan mengancam pengendara lalu lintas.

Intensitas hujan yang cukup tinggi pun mengikis tanah hingga separuh badan jalan amblas. Amatan Metro Siantar (grup SUMUTPOS.CO), akibat longsor, arus lalu lintas terpaksa harus satu arah. Kendaraan roda empat pun tidak dapat lagi berpapasan melintas.

“Longsor ini sudah sejak Desember 2014 lalu. Tapi karena tak kunjung diperbaiki, maka kondisinya semakin parah,” jelas Ramando Sinaga (36), warga setempat, Jumat (23/1).

Menurutnya, hal yang paling membahayakan adalah ketika malam hari karena di lokasi itu juga minim penerangan. “Jika tidak segera diperbaiki, maka jalan itu akan amblas. Jarak dua titik jalan longsor itu juga hanya sekitar 1 kilometer. Ini harus ditangani sebelum lebih parah lagi,” ujarnya.

Terkait penanganan lalu lintas, Kapos Lantas Polsek Tiga Dolok Aiptu S Oppusungu mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi untuk perbaikan jalan tersebut. Sementara, sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, pihak Polres Simalungun sudah membuat tanda jalan rusak di kedua sisi jalan.

“Kita berharap hal ini segera ditanggulangi sehingga tidak sempat memakan korban. Apalagi musim penghujan membuat tanah semakin cepat terkikis,” ujarnya.

Kondisi kemiringan jalan serta kondisi tikungan pun membuat daerah tersebut rawan kecelakaan lalu lantas. Dia mengimbau agar para supir mengurangi kecepatan kendaraannya demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Terpisah, Kanit Dikyasa Polres Simalungun Ipda A Yani melalui telepon selularnya mengatakan, sesuai data di Polantas Simalungun, ada lima titik kerusakan jalan di sepanjang Jalinsum Siantar-Parapat yang terletak dari Km 38 hingga 41.

“Dua berada di wilayah Polsek Tiga Dolok dan tiga sisanya di wilayah hukum Polsek Parapat. Kondisi kerusakan jalan di Nagori Pondok Bulu merupakan prioritas karena sangat parah sehingga harus segera ditangani,”jelasnya.

Kepala Penanganan Bencana Alam Daerah Josep Tamba mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor. “Itu gawean negara. Tapi, untuk antisipasi bencana, masih harus berkoordinasi dengan camat terkait,” tukasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala UPT Binamarga Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Simalungun Hafson Siregar yang diwawancarai via telepon malam tadi menyatakan bahwa pihaknya telah mengkoordinasikan kondisi terkini ruas jalan tersebut kepada Kementerian PU di Jakarta, berhubung jalan tersebut berstatus jalan nasional.

“Tadi ketepatan kita mendampingi tim dari kementerian survey ke lokasi jalan yang amblas itu. Beberapa hari lalu kondisinya sudah kita laporkan. Kita berharap, perbaikan segera terealisasi,” tukas Hafson. (rah/ara)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/