31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pakai Sandal Berpaku untuk Menggembos Mobil Calon Mangsa

Foto: Bambang/PM Budi Sutomo, otak perampokan sejumlah nasabah bank di Langkat, luka terkena tembakan aparat. Komplotannya merampok dengan menggembos mobil calon mangsa.
Foto: Bambang/PM
Budi Sutomo, otak perampokan sejumlah nasabah bank di Langkat, luka terkena tembakan aparat. Komplotannya merampok dengan menggembos mobil calon mangsa.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Selain mengatur strategi dan pengamatan, komplotan perampok nasabah bank di Langkat tidak segan melukai korbannya. Dalam aksinya, para perampok biasa menggunakan sandal yang telah dimodifikasi saat beraksi. Sandal itu ditempel dengan sebatang paku, yang berfungsi untuk mengemboskan ban kendaraan yang dikendarai korban.

“Sebelum beraksi, sejak jauh hari kami sudah melakukan pengintaian korban yang membawa amplop (uang) tebal saat keluar dri bank. Di situ kami langsung mengikuti dan ban kendaraannya kami bolongi dengan sandal yang sudah ditempel paku,” terang Budi Sutomo.

Budi Sutomo sendiri berperan sebagai otak pelaku sekaligus bertugas melakukan pemantauan terhadap para nasabah bank yang jadi korban. Sementara tugas menggembosi ban dilakukan oleh Sugianto.

“Setelah itu, Sugianto dan Sertu Surino mengendarai mobil mencoba menghalang-halangi kendaraan korbannya. Sehingga korban yang tidak mengetahui sudah dibuntuti dan diincar mengemukan mobilnya perlahan. Hal itu yang membuat ban kendaraan korban lebih cepat kempes,” akunya.

Saat korban berhenti, giliran Budi Sutomo dan Budi Darsono yang datang mengendarai sepeda motor. Memberitahukan kalau kendaraan yang dipakai korban mengalami ban kempes.

“Biasanya kalau nggak saya, Budi Darsono yang memecahkan kaca mobil dan mengambil uang. Lalu kami membawa kabur uang itu dan dibagikan secara rata,” aku pelaku sembari menahan perih karena luka tembak di kakinya itu.

Tak hanya di wilayah hukum Polres Langkat, komplotan ini juga sudah sering melakukan aksinya di Medan, Binjai dan sekitarnya.

Modus yang digunakan hampir sama dengan cara menggembosi ban mobil korban. “Kebanyakan dengan menggunakan modus penggembosan ban mobil. Namun ada juga membuka pintu mobil, jika korban lupa mengunci atau menutup kaca mobil pak,” akunya. (bam/deo)

Foto: Bambang/PM Budi Sutomo, otak perampokan sejumlah nasabah bank di Langkat, luka terkena tembakan aparat. Komplotannya merampok dengan menggembos mobil calon mangsa.
Foto: Bambang/PM
Budi Sutomo, otak perampokan sejumlah nasabah bank di Langkat, luka terkena tembakan aparat. Komplotannya merampok dengan menggembos mobil calon mangsa.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Selain mengatur strategi dan pengamatan, komplotan perampok nasabah bank di Langkat tidak segan melukai korbannya. Dalam aksinya, para perampok biasa menggunakan sandal yang telah dimodifikasi saat beraksi. Sandal itu ditempel dengan sebatang paku, yang berfungsi untuk mengemboskan ban kendaraan yang dikendarai korban.

“Sebelum beraksi, sejak jauh hari kami sudah melakukan pengintaian korban yang membawa amplop (uang) tebal saat keluar dri bank. Di situ kami langsung mengikuti dan ban kendaraannya kami bolongi dengan sandal yang sudah ditempel paku,” terang Budi Sutomo.

Budi Sutomo sendiri berperan sebagai otak pelaku sekaligus bertugas melakukan pemantauan terhadap para nasabah bank yang jadi korban. Sementara tugas menggembosi ban dilakukan oleh Sugianto.

“Setelah itu, Sugianto dan Sertu Surino mengendarai mobil mencoba menghalang-halangi kendaraan korbannya. Sehingga korban yang tidak mengetahui sudah dibuntuti dan diincar mengemukan mobilnya perlahan. Hal itu yang membuat ban kendaraan korban lebih cepat kempes,” akunya.

Saat korban berhenti, giliran Budi Sutomo dan Budi Darsono yang datang mengendarai sepeda motor. Memberitahukan kalau kendaraan yang dipakai korban mengalami ban kempes.

“Biasanya kalau nggak saya, Budi Darsono yang memecahkan kaca mobil dan mengambil uang. Lalu kami membawa kabur uang itu dan dibagikan secara rata,” aku pelaku sembari menahan perih karena luka tembak di kakinya itu.

Tak hanya di wilayah hukum Polres Langkat, komplotan ini juga sudah sering melakukan aksinya di Medan, Binjai dan sekitarnya.

Modus yang digunakan hampir sama dengan cara menggembosi ban mobil korban. “Kebanyakan dengan menggunakan modus penggembosan ban mobil. Namun ada juga membuka pintu mobil, jika korban lupa mengunci atau menutup kaca mobil pak,” akunya. (bam/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/