25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Aktifkan Internet Safety dan Etika Baik Dalam Bermedsos

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Dalam menggunakan media sosial, harus diaktifkan internet safety yang meliputi, privasi dan informasi pribadi terjaga keamanannya, meminimalisasi tindakan pembajakan akun, membuat seseorang lebih nyaman dalam mengakses informasi, serta menghindari tindakan cyber bullying.

Kemudian menjaga etika yang baik, jaga informasi pribadi, konten positif, dan balas komentar dengan cara baik serta tidak menyinggung orang lain. Hal itu dipaparkan Indira Wibowo (Public Speaker, Duta Wisata Indonesia 2017, dan Owner @mydearscraft) pada Webinar Literasi Digital Kabupaten Simalungun, Kamis (15/7).

Dalam pemaparannya, Indira membahas digital safety atau internet safety, merupakan konsep penggunaan internet untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau resiko di dunia online. Ciri-ciri internet safety atau sehat meliputi, log out akun, memakai password, password yang rumit dan kuat, tidak membuka web yang tidak dikenal atau link phising, menghapus history, serta meminimalisasi penggunaan wifi. 

Tips dan trik menjaga keamanan privasi antara lain, gunakan password manager, salah satu cara untuk menjaga data pribadi dari pencurian data ialah menggunakan password yang berbeda-beda pada setiap akun. Selalu cek data secara berkala, menggunakan website haveibeenpwned.com. Aktifkan two-faktor authentication (2FA), tersedia di berbagai situs media sosial seperti, whatsapp, twitter, dan instagram. Serta, gunakan VPN, berfungsi sebagai pelindung data diri pengguna di internet.

Sedangkan Aktivid dan Seniman, Melanie Soebono memberikan tips apa saja yang dapat dilakukan saat ini lewat digital seperti, seminar dan edukasi dari rumah, toko menjadi online, gerakan sosial atau berdonasi, liburan 3D atau virtual tour, dan mengetahui kadar oksigen. Cakap digital di era pandemi memudahkan masyarakat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun, dapat menghasilkan uang dari hobi digital, dan berguna tanpa membahayakan kesehatan.

“Dengan memanfaatkan internet secara sehat dan positif dapat membuat hidup lebih sehat dan menjalani aktivitas dengan senang,” ujarnya.

Sementara Candra Malau SH (Direktur Eksekutif Sahabat Lingkungan dan Kepala divisi hukum & Advokasi Sahabat Lingkungan) menjabarkan jenis-jenis ekspresi di dunia digital antara lain, menyatakan pendapat, karya ilmiah, dan kreasi. Bentuk ekspresi di dunia digital meliputi, tulisan atau teks, gambar atau visual, suara atau audio, dan suara yang disertai dengan gambar (audio visual).

Saluran berekspresi di dunia digital melalui sejumlah sarana meliputi, media sosial, televisi, radio, dan surat elektronik atau email. Kebebasan berekspesi sebagai salah satu hak asasi manusia (HAM), dimuat dalam konvensi hukum global yaitu Deklarasi Universal HAM oleh Perserikat Bangsa-Bangsa. 

Narasumber terakhir Dudes Manalu MKom (Tenaga Ahli IT Bidang Network dan Security Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Mandailingnatal) menjelaskan bahaya pornografi pada anak yang orang tua harus ketahui antara lain, kecanduan, dipicu oleh pengeluaran hormone dopamine pada otak sehingga menimbulkan perasasan bahagia ketika menonton konten pornografi.

Menurunkan hingga merusak fungsi otak, pornografi dapat merusak otak anak tepatnya pada salah satu bagian otak depan yang disebut Pre Frontal Cortex (PFC). Serta, Keinginan mencoba dan meniru, anak-anak lebih rentan terhadap paparan gampar porno daripada orang dewasa karena neuron cermin di otaknya, merupakan sel-sel otak yang mampu membuat anak seperti merasakan atau mengalami apa yang ditonton.

Strategi pencegahan agar anak tidak terpapar konten pornografi dengan cara, terapkan peraturan dan disiplin di keluarga sedini mungkin, tidak hanya melarangnya orang tua juga harus menjelaskan pada anak mengenai bahaya pornografi. Beri pondasi agama yang kuat, setiap agama pasti melarang hal negatif layaknya tontonan yang tidak mendidik. Berikan edukasi seks sejak dini, orang tua perlu menjelaskan dasar edukasi seks seperti menjelaskan anggota tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Serta, batasi penggunaan internet untuk anak, biasakan untuk menggunakan gawai sebagai alat komunikasi dan bersosialisasi.

Terakhir Jos Oren (Youtuber dan Influencer dengan Followers 8.836) menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat para narasumber berupa, kedepannya semua profesi yang ada di dunia akan memerlukan digital skill. Salah satu cara untuk menjaga data pribadi dari pencurian data ialah menggunakan password yang berbeda-beda pada setiap akun, selalu cek data secara berkala, dan aktifkan 2FA.

Kebebasan yang sebebas-bebasnya bukanlah kebebasan, melainkan kekacauan. Oleh karena itu, tidak ada kebebasan tanpa batas, karena ada kebebasan dari aspek lain yang membatasinya. Serta, Strategi pencegahan agar anak tidak terpapar konten pornografi dengan cara, terapkan peraturan dan disiplin di keluarga sedini mungkin, serta biasakan anak untuk menggunakan gawai sebagai alat komunikasi dan bersosialisasi.

Webinar Literasi Digital ini digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) guna mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/ kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung. Kegiatan ini diikuti 600 orang dari PNS, TNI/Polri, orangtua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.

Ada empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi mengatakan, tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. (rel/dek)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Dalam menggunakan media sosial, harus diaktifkan internet safety yang meliputi, privasi dan informasi pribadi terjaga keamanannya, meminimalisasi tindakan pembajakan akun, membuat seseorang lebih nyaman dalam mengakses informasi, serta menghindari tindakan cyber bullying.

Kemudian menjaga etika yang baik, jaga informasi pribadi, konten positif, dan balas komentar dengan cara baik serta tidak menyinggung orang lain. Hal itu dipaparkan Indira Wibowo (Public Speaker, Duta Wisata Indonesia 2017, dan Owner @mydearscraft) pada Webinar Literasi Digital Kabupaten Simalungun, Kamis (15/7).

Dalam pemaparannya, Indira membahas digital safety atau internet safety, merupakan konsep penggunaan internet untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau resiko di dunia online. Ciri-ciri internet safety atau sehat meliputi, log out akun, memakai password, password yang rumit dan kuat, tidak membuka web yang tidak dikenal atau link phising, menghapus history, serta meminimalisasi penggunaan wifi. 

Tips dan trik menjaga keamanan privasi antara lain, gunakan password manager, salah satu cara untuk menjaga data pribadi dari pencurian data ialah menggunakan password yang berbeda-beda pada setiap akun. Selalu cek data secara berkala, menggunakan website haveibeenpwned.com. Aktifkan two-faktor authentication (2FA), tersedia di berbagai situs media sosial seperti, whatsapp, twitter, dan instagram. Serta, gunakan VPN, berfungsi sebagai pelindung data diri pengguna di internet.

Sedangkan Aktivid dan Seniman, Melanie Soebono memberikan tips apa saja yang dapat dilakukan saat ini lewat digital seperti, seminar dan edukasi dari rumah, toko menjadi online, gerakan sosial atau berdonasi, liburan 3D atau virtual tour, dan mengetahui kadar oksigen. Cakap digital di era pandemi memudahkan masyarakat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun, dapat menghasilkan uang dari hobi digital, dan berguna tanpa membahayakan kesehatan.

“Dengan memanfaatkan internet secara sehat dan positif dapat membuat hidup lebih sehat dan menjalani aktivitas dengan senang,” ujarnya.

Sementara Candra Malau SH (Direktur Eksekutif Sahabat Lingkungan dan Kepala divisi hukum & Advokasi Sahabat Lingkungan) menjabarkan jenis-jenis ekspresi di dunia digital antara lain, menyatakan pendapat, karya ilmiah, dan kreasi. Bentuk ekspresi di dunia digital meliputi, tulisan atau teks, gambar atau visual, suara atau audio, dan suara yang disertai dengan gambar (audio visual).

Saluran berekspresi di dunia digital melalui sejumlah sarana meliputi, media sosial, televisi, radio, dan surat elektronik atau email. Kebebasan berekspesi sebagai salah satu hak asasi manusia (HAM), dimuat dalam konvensi hukum global yaitu Deklarasi Universal HAM oleh Perserikat Bangsa-Bangsa. 

Narasumber terakhir Dudes Manalu MKom (Tenaga Ahli IT Bidang Network dan Security Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Mandailingnatal) menjelaskan bahaya pornografi pada anak yang orang tua harus ketahui antara lain, kecanduan, dipicu oleh pengeluaran hormone dopamine pada otak sehingga menimbulkan perasasan bahagia ketika menonton konten pornografi.

Menurunkan hingga merusak fungsi otak, pornografi dapat merusak otak anak tepatnya pada salah satu bagian otak depan yang disebut Pre Frontal Cortex (PFC). Serta, Keinginan mencoba dan meniru, anak-anak lebih rentan terhadap paparan gampar porno daripada orang dewasa karena neuron cermin di otaknya, merupakan sel-sel otak yang mampu membuat anak seperti merasakan atau mengalami apa yang ditonton.

Strategi pencegahan agar anak tidak terpapar konten pornografi dengan cara, terapkan peraturan dan disiplin di keluarga sedini mungkin, tidak hanya melarangnya orang tua juga harus menjelaskan pada anak mengenai bahaya pornografi. Beri pondasi agama yang kuat, setiap agama pasti melarang hal negatif layaknya tontonan yang tidak mendidik. Berikan edukasi seks sejak dini, orang tua perlu menjelaskan dasar edukasi seks seperti menjelaskan anggota tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Serta, batasi penggunaan internet untuk anak, biasakan untuk menggunakan gawai sebagai alat komunikasi dan bersosialisasi.

Terakhir Jos Oren (Youtuber dan Influencer dengan Followers 8.836) menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat para narasumber berupa, kedepannya semua profesi yang ada di dunia akan memerlukan digital skill. Salah satu cara untuk menjaga data pribadi dari pencurian data ialah menggunakan password yang berbeda-beda pada setiap akun, selalu cek data secara berkala, dan aktifkan 2FA.

Kebebasan yang sebebas-bebasnya bukanlah kebebasan, melainkan kekacauan. Oleh karena itu, tidak ada kebebasan tanpa batas, karena ada kebebasan dari aspek lain yang membatasinya. Serta, Strategi pencegahan agar anak tidak terpapar konten pornografi dengan cara, terapkan peraturan dan disiplin di keluarga sedini mungkin, serta biasakan anak untuk menggunakan gawai sebagai alat komunikasi dan bersosialisasi.

Webinar Literasi Digital ini digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) guna mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/ kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung. Kegiatan ini diikuti 600 orang dari PNS, TNI/Polri, orangtua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.

Ada empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi mengatakan, tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. (rel/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/