Tidak cukup sampai di situ, ledakan membawa bahan-bahan vulkanik sebanyak 2.800 kilometer kubik dengan 800 kilometer kubik batuan ignimbri, akhirnya membentuk kaldera besar. Kaldera kemudian terisi oleh air yang kemudian membentuk danau besar yang disebut Danau Toba.
”Kemudian, tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir,” ?sambung Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu. Dikatakan Menko Rizal, jika sejarah terbentuknya Danau Toba dikelola dan dikemas dengan wisata, maka akan banyak orang yang datang ke Danau Toba baik dari dalam maupun luar negeri. Pesona danau berukuran panjang 100 kilometer kubik dan lebar 30 kilometer kubik bisa menjadi perhatian dunia.
Masih dalam rangka menggenjot pengembangan Danau Toba, malam hari nanti, Kemenko Maritim akan menggelar Malam Budaya Danau Toba di Jakarta. Acara ini, kata Penasehat Kemenko Maritim dan Sumber Daya Bidang Hukum Otto Hasibuan , akan diisi berbagai pagelaran kebudayaan Batak. Selain itu, bakal juga digelar pemutaran video dokumentasi awal terbentuknya Danau Toba, Danau Toba tempo dulu, Danau Toba sekarang dan Danau Toba yang akan datang.
“Intinya, dalam acara Malam Budaya Danau Toba, tujuh bupati yang menjadi aktor utamanya,” pungkas Otto. Tujuh bupati tersebut adalah Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro, Bupati Simalungun Binsar Situmorang, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Bamjarnahor, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Ridwan Djamaluddin menambahkan, acara ini sekaligus untuk menjaga kedekatan emosional, demi kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Pak Menko Rizal sendiri yang akan menjabarkan secara detail tentang Badan Otorita Danau Toba pada acara malam budaya,” sambung Ridwan. (sam/deo)
Tidak cukup sampai di situ, ledakan membawa bahan-bahan vulkanik sebanyak 2.800 kilometer kubik dengan 800 kilometer kubik batuan ignimbri, akhirnya membentuk kaldera besar. Kaldera kemudian terisi oleh air yang kemudian membentuk danau besar yang disebut Danau Toba.
”Kemudian, tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir,” ?sambung Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu. Dikatakan Menko Rizal, jika sejarah terbentuknya Danau Toba dikelola dan dikemas dengan wisata, maka akan banyak orang yang datang ke Danau Toba baik dari dalam maupun luar negeri. Pesona danau berukuran panjang 100 kilometer kubik dan lebar 30 kilometer kubik bisa menjadi perhatian dunia.
Masih dalam rangka menggenjot pengembangan Danau Toba, malam hari nanti, Kemenko Maritim akan menggelar Malam Budaya Danau Toba di Jakarta. Acara ini, kata Penasehat Kemenko Maritim dan Sumber Daya Bidang Hukum Otto Hasibuan , akan diisi berbagai pagelaran kebudayaan Batak. Selain itu, bakal juga digelar pemutaran video dokumentasi awal terbentuknya Danau Toba, Danau Toba tempo dulu, Danau Toba sekarang dan Danau Toba yang akan datang.
“Intinya, dalam acara Malam Budaya Danau Toba, tujuh bupati yang menjadi aktor utamanya,” pungkas Otto. Tujuh bupati tersebut adalah Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro, Bupati Simalungun Binsar Situmorang, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Bamjarnahor, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Ridwan Djamaluddin menambahkan, acara ini sekaligus untuk menjaga kedekatan emosional, demi kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Pak Menko Rizal sendiri yang akan menjabarkan secara detail tentang Badan Otorita Danau Toba pada acara malam budaya,” sambung Ridwan. (sam/deo)
