24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Duh… Ibu Guru, Anaknya, dan Tetangga Tewas Terbakar

Terpisah, Kepala Desa setempat, Raymon Sitompul mengatakan, saat ini semua keluarga dan warga masih menantikan kedatangan jenazah korban kebakaran dari Medan.

“Ini jam 20.00 WIB tadi baru sampai jenazah Rahman. Sementara jenazah ibunya menyusul, mungkin pagi,” ujarnya.

Sambungan telepon langsung terputus setelah terdengar suara orang menangis histeris. Sedangkan untuk jenazah Mangasa Nunut Sitompul, menurut warga sudah disemayamkan di rumah orangtuanya.

Ama Septa mengatakan peristiwa yang dialami pemilik rumah Token Sitompul (55) dan keluarganya membuat trauma warga lain di desa itu.

Saat itu ratusan warga juga tak hanya fokus memadamkan kobaran api di lokasi kejadian. Warga juga berupaya menghadang api agar tidak merembet ke rumah lain.

“Di kampung kami ini sangat padat rumah penduduk. Letaknya pun berdekatan. Saat kejadian, ibu korban (Adelina Hutabarat, red) sempat menjerit minta tolong,” tutur Ama Septa.

Foto: Alfredo Sihombing/New Tapanuli/Sumut Pos Grup Kondisi rumah yang terbakar di Banjar Ginjang, Desa Sibaganding, Kecamatan Pahae Julu. Terlihat warga masih berkumpul di depan rumah, Kamis (25/2/2016).
Foto: Alfredo Sihombing/New Tapanuli/Sumut Pos Grup
Kondisi rumah yang terbakar di Banjar Ginjang, Desa Sibaganding, Kecamatan Pahae Julu. Terlihat warga masih berkumpul di depan rumah, Kamis (25/2/2016).

Camat Pahae Julu, Hudson Jones Siagian SSos yang juga ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya langsung meluncur ke lokasi begitu mendapat laporan dari warga.

“Peristiwa itu sangat mengejutkan warga Banjar Ginjang, Desa Sibaganding. Begitu ada laporan, kita langsung meluncur ke TKP yang hanya berjarak 3 kilometer dari kantor camat,” kata Jones.

“Rahman Sitompul diduga tak dapat keluar karena pintu kamar susah dibuka. Kemudian Nunut datang dan berusaha mendobrak pintu. Namun Mangasa Nunut kemudian pingsan, diperkirakan akibat kepulan asap. Ia akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,” tambahnya. (as/smg/ala)

Terpisah, Kepala Desa setempat, Raymon Sitompul mengatakan, saat ini semua keluarga dan warga masih menantikan kedatangan jenazah korban kebakaran dari Medan.

“Ini jam 20.00 WIB tadi baru sampai jenazah Rahman. Sementara jenazah ibunya menyusul, mungkin pagi,” ujarnya.

Sambungan telepon langsung terputus setelah terdengar suara orang menangis histeris. Sedangkan untuk jenazah Mangasa Nunut Sitompul, menurut warga sudah disemayamkan di rumah orangtuanya.

Ama Septa mengatakan peristiwa yang dialami pemilik rumah Token Sitompul (55) dan keluarganya membuat trauma warga lain di desa itu.

Saat itu ratusan warga juga tak hanya fokus memadamkan kobaran api di lokasi kejadian. Warga juga berupaya menghadang api agar tidak merembet ke rumah lain.

“Di kampung kami ini sangat padat rumah penduduk. Letaknya pun berdekatan. Saat kejadian, ibu korban (Adelina Hutabarat, red) sempat menjerit minta tolong,” tutur Ama Septa.

Foto: Alfredo Sihombing/New Tapanuli/Sumut Pos Grup Kondisi rumah yang terbakar di Banjar Ginjang, Desa Sibaganding, Kecamatan Pahae Julu. Terlihat warga masih berkumpul di depan rumah, Kamis (25/2/2016).
Foto: Alfredo Sihombing/New Tapanuli/Sumut Pos Grup
Kondisi rumah yang terbakar di Banjar Ginjang, Desa Sibaganding, Kecamatan Pahae Julu. Terlihat warga masih berkumpul di depan rumah, Kamis (25/2/2016).

Camat Pahae Julu, Hudson Jones Siagian SSos yang juga ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya langsung meluncur ke lokasi begitu mendapat laporan dari warga.

“Peristiwa itu sangat mengejutkan warga Banjar Ginjang, Desa Sibaganding. Begitu ada laporan, kita langsung meluncur ke TKP yang hanya berjarak 3 kilometer dari kantor camat,” kata Jones.

“Rahman Sitompul diduga tak dapat keluar karena pintu kamar susah dibuka. Kemudian Nunut datang dan berusaha mendobrak pintu. Namun Mangasa Nunut kemudian pingsan, diperkirakan akibat kepulan asap. Ia akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,” tambahnya. (as/smg/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/