26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Didebat, Lurah Dorong Istri Guru & Bayinya hingga Jatuh

Jatuh dari motor-ilustrasiDELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ulah lurah yang satu ini tak pantas ditiru. Akibat sikap arogannya, seorang istri guru yang sedang menggendong bayinya terpental ke tanah. Parahnya, aksi itu terjadi di depan warga dan murid-murid Sekolah Dasar (SD).

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.00 Wib, Jumat (26/8). Saat itu, lurah yang diketahui bernama Suyitno melakukan gotong royong bersama warganya di Kelurahan Suka Makmur Seli Tua, Deliserdang, Sumut. Di sela aktivitas tersebut, melintas sejumlah murid dari salah satu SD bersama guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) bernama Irwansyah.

Ternyata para murid itu baru saja pulang berenang dari kolam renang Istiqlal Patumbak Satu Kabupaten Deliserdang. Selain si guru Penjas tersebut, turut ikut istrinya, Lisa Rahayu (29) dan bayi mereka yang masih balita.

Karena hari sudah menjelang siang, Irwansyah takut 13 murid yang di atas becak terlambat tiba ke sekolah. Sementara, murid-murid yang lain ada naik angkot. Sayangnya di tengah perjalanan terjadi kemacetan. Ternyata jalan macet itu terjadi karena Suyitno sedang melakukan gotong-royong bersama warganya.

Demi mengejar jam sekolah, Irwansyah pun meminta izin kepada Suyitno untuk memperbolehkan muridnya jalan. Tapi permintaan itu malah ditolak mentah-mentah oleh lurah Suka Makmur itu. Perdebatan pun terjadi antara si guru Penjas dan sang lurah.

Tak senang karena diajak berdebat, Suyitno mendorong Lisa Rahayu yang sedang menggendong bayinya di atas sepeda motor. Seketika Lisa terjatuh ke belakang bersama putri mungilnya.

Bukannya minta maaf, Suyitno mengeluarkan kata-kata tak sedap. “Siapa deking kau, kau tandai aku,” cetusnya lurah Suka Makmur itu sambil menunjukkan bad namanya.

Si guru Penjas tak mau terpancing emosi dan malah permisi untuk melanjutkan perjalanan bersama 13 muridnya yang ada di atas becak motor. Karena menurutnya yang terpenting, 70 orang anak didiknya itu tiba terlebih dahulu bisa tiba dengan selamat di sekolah.

Setelah mengantarkan murid-muridnya kembali ke sekolah, Irwansyah datang ke Polsek Delitua untuk melaporkan perkara itu. “Awalnya aku mau pulang sama 13 muridku. Aku naik motor, muridku naik becak. Di tengah perjalanan, aku berdebat sama lurah Suka Makmur. Karena aku permisi biar muridku ini bisa jalan duluan,” ungkap Irwansyah menceritakan kronologis naas yang dialaminya itu.

Jatuh dari motor-ilustrasiDELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ulah lurah yang satu ini tak pantas ditiru. Akibat sikap arogannya, seorang istri guru yang sedang menggendong bayinya terpental ke tanah. Parahnya, aksi itu terjadi di depan warga dan murid-murid Sekolah Dasar (SD).

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.00 Wib, Jumat (26/8). Saat itu, lurah yang diketahui bernama Suyitno melakukan gotong royong bersama warganya di Kelurahan Suka Makmur Seli Tua, Deliserdang, Sumut. Di sela aktivitas tersebut, melintas sejumlah murid dari salah satu SD bersama guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) bernama Irwansyah.

Ternyata para murid itu baru saja pulang berenang dari kolam renang Istiqlal Patumbak Satu Kabupaten Deliserdang. Selain si guru Penjas tersebut, turut ikut istrinya, Lisa Rahayu (29) dan bayi mereka yang masih balita.

Karena hari sudah menjelang siang, Irwansyah takut 13 murid yang di atas becak terlambat tiba ke sekolah. Sementara, murid-murid yang lain ada naik angkot. Sayangnya di tengah perjalanan terjadi kemacetan. Ternyata jalan macet itu terjadi karena Suyitno sedang melakukan gotong-royong bersama warganya.

Demi mengejar jam sekolah, Irwansyah pun meminta izin kepada Suyitno untuk memperbolehkan muridnya jalan. Tapi permintaan itu malah ditolak mentah-mentah oleh lurah Suka Makmur itu. Perdebatan pun terjadi antara si guru Penjas dan sang lurah.

Tak senang karena diajak berdebat, Suyitno mendorong Lisa Rahayu yang sedang menggendong bayinya di atas sepeda motor. Seketika Lisa terjatuh ke belakang bersama putri mungilnya.

Bukannya minta maaf, Suyitno mengeluarkan kata-kata tak sedap. “Siapa deking kau, kau tandai aku,” cetusnya lurah Suka Makmur itu sambil menunjukkan bad namanya.

Si guru Penjas tak mau terpancing emosi dan malah permisi untuk melanjutkan perjalanan bersama 13 muridnya yang ada di atas becak motor. Karena menurutnya yang terpenting, 70 orang anak didiknya itu tiba terlebih dahulu bisa tiba dengan selamat di sekolah.

Setelah mengantarkan murid-muridnya kembali ke sekolah, Irwansyah datang ke Polsek Delitua untuk melaporkan perkara itu. “Awalnya aku mau pulang sama 13 muridku. Aku naik motor, muridku naik becak. Di tengah perjalanan, aku berdebat sama lurah Suka Makmur. Karena aku permisi biar muridku ini bisa jalan duluan,” ungkap Irwansyah menceritakan kronologis naas yang dialaminya itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/