26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Petani Tewas Tikam-tikaman di Tanah Karo

Foto:Anita/ PM Tempat Kejadian Perkara(TKP) saling tikam antara Mener Sitepu dan Tinus Sembiring, di Perladangan Laubuluh Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumut.
Foto:Anita/ PM
Tempat Kejadian Perkara(TKP) saling tikam antara Mener Sitepu dan Tinus Sembiring, di Perladangan Laubuluh Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumut.

KARO, SUMUTPOS.CO – Diduga ribut karena tapal batas ladang, dua petani yang masih bersaudara duel sampai tewas di perladangan Lau Buluh, Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Kamis (26/11) sekira pukul 09.00 WIB.

Tinus Sembiring (52) warga Desa Naman, Kecamatan Naman Teran tewas dengan luka sayat di kening kiri, telinga, tangan dan punggung. Sedang lawannya, Mener Sitepu (53) warga Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat menderita luka di dada sebelah kiri dan tikaman di punggung.

Kasus ini terungkap dari kecurigaan Raskita (45), warga Desa Tiga Pancur yang ladangnya berdekatan dengan kedua korban.

Pagi itu, Raskita mendengar suara rintih kesakitan dari kedua korban. Yakin ada yang tak beres, Raskita pun mendatangi ladang keduanya. Setiba di sana, Raskita kaget melihat Tinus sudah meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan. Sementara Mener juga tergeletak bersimbah darah, tapi masih bernafas. Raskita pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Simpang Empat.

Tak lama berselang, polisi pun tiba di lokasi. Usai melakukan olah TKP, polisi lantas memboyong kedua korban ke RSU Kabanjahe. Tapi takdir berkata lain, Menermenghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan. Kawal Sitepu (60), kerabat kedua korban yang datang ke RSUD Kabanjahe mengatakan, Tinus dan Mener masih bersaudara dekat. “Ladang mereka hanya berbatasan dengan pagar saja,” ujar Kawal.

Sementara keterangan lain yang diperoleh bahwa Mener memiliki seorang istri bernama Pinta Malem beru Ginting (55) dan mempunyai 3 orang anak. Sedang Tinus juga punya 3 orang anak dan istri bernama Rasanta beru Sitepu (42). Kapolsek Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Aiptu Solo Bangun yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui pasti motif duel maut itu.

Menurut keterangan saksi, pagi sebelum kejadian kedua korban sedang beraktivitas membersihkan tanaman kol di ladang masing-masing. “Barang bukti sudah kita amankan berupa sebilah pisau, sebilah parang dan dua buah topi warna putih dan hitam. Motifnya masih kita selidiki, tapi ada dugaan masalah tapal batas ladang,” tandas Solo. (cr-7/deo)

Foto:Anita/ PM Tempat Kejadian Perkara(TKP) saling tikam antara Mener Sitepu dan Tinus Sembiring, di Perladangan Laubuluh Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumut.
Foto:Anita/ PM
Tempat Kejadian Perkara(TKP) saling tikam antara Mener Sitepu dan Tinus Sembiring, di Perladangan Laubuluh Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumut.

KARO, SUMUTPOS.CO – Diduga ribut karena tapal batas ladang, dua petani yang masih bersaudara duel sampai tewas di perladangan Lau Buluh, Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Kamis (26/11) sekira pukul 09.00 WIB.

Tinus Sembiring (52) warga Desa Naman, Kecamatan Naman Teran tewas dengan luka sayat di kening kiri, telinga, tangan dan punggung. Sedang lawannya, Mener Sitepu (53) warga Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat menderita luka di dada sebelah kiri dan tikaman di punggung.

Kasus ini terungkap dari kecurigaan Raskita (45), warga Desa Tiga Pancur yang ladangnya berdekatan dengan kedua korban.

Pagi itu, Raskita mendengar suara rintih kesakitan dari kedua korban. Yakin ada yang tak beres, Raskita pun mendatangi ladang keduanya. Setiba di sana, Raskita kaget melihat Tinus sudah meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan. Sementara Mener juga tergeletak bersimbah darah, tapi masih bernafas. Raskita pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Simpang Empat.

Tak lama berselang, polisi pun tiba di lokasi. Usai melakukan olah TKP, polisi lantas memboyong kedua korban ke RSU Kabanjahe. Tapi takdir berkata lain, Menermenghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan. Kawal Sitepu (60), kerabat kedua korban yang datang ke RSUD Kabanjahe mengatakan, Tinus dan Mener masih bersaudara dekat. “Ladang mereka hanya berbatasan dengan pagar saja,” ujar Kawal.

Sementara keterangan lain yang diperoleh bahwa Mener memiliki seorang istri bernama Pinta Malem beru Ginting (55) dan mempunyai 3 orang anak. Sedang Tinus juga punya 3 orang anak dan istri bernama Rasanta beru Sitepu (42). Kapolsek Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Aiptu Solo Bangun yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui pasti motif duel maut itu.

Menurut keterangan saksi, pagi sebelum kejadian kedua korban sedang beraktivitas membersihkan tanaman kol di ladang masing-masing. “Barang bukti sudah kita amankan berupa sebilah pisau, sebilah parang dan dua buah topi warna putih dan hitam. Motifnya masih kita selidiki, tapi ada dugaan masalah tapal batas ladang,” tandas Solo. (cr-7/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/