28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Anthoni Tarigan Selamatkan Bantuan Sinabung

Antoni Tarigan
Antoni Tarigan dan rekan-rekannya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tertangkapnya Ali Rahman terkait kasus penggelapan sejumlah barang bantuan kepada pengungsi erupsi gunung Sinabung di posko Masjid Agung, tak terlepas dari campur tangan Anthoni Tarigan. Warga Dusun Lau Kawar itu bersama rekannya Napoleon Batunanggar, warga Desa Berastepu melaporkan rencana jahat pelaku ke petugas polisi.

Pengungkapan kejahatan Ali Rahman berlangsung saat Anthoni Tarigan bersama Napoleon Batunanggar membawa bantuan untuk pengungsi. Namun di pertengahan jalan, Ali Rahman yang bertugas sebagai kordinator pengungsi malah memerintahkan keduanya mengikutinya dan meminta bantuan pengungsi tersebut di simpan di gudang miliknya.

“Ikuti aku jalannya,” ujar Alim sebagaimana ditirukan oleh Antoni. Heran memang, namun karena merasa kenal, merekapun mengikuti saja. Sampai di jalan Sudirman Kabanjahe, Napoleon dan Antoni mendapati kalau ban kiri kendaraan itu kempes. Baru setelahnya kembali Alim mengarahkannya ke komplek Konen. Di sana sebahagian barang-barang yang tadi dimuat antara lain beras 10 zak, sarden 10 kotak, minyak goreng 10 kotak, dan minuman lasegar 8 kotak dibongkar.

“Heran juga kami waktu itu, lalu si Napoleon kusuruh ngontak polisi, rupanya pulsanya habis,” ujar Antoni yang sejak awal sudah curiga kepada Alim.

Setelahnya barulah informasi ini disampaikan ke aparat kepolisian. Status keduanya menjadi pelapor dan saksi pelapor yang melibatkan Alim warga jalan Kapten Selamat Ketaren Gang X Kabanjahe.

Namun di balik aksi keduanya menyelamatkan bantuan pengungsi, sempat beredar kabar kalau keduanya tersangka penggelapan bantuan tersebut. Kabar yang tak jelas sumbernya itu, sontak membuat istri Antoni jatuh sakit.

“Malunya kami karena disangka maling barang bantuan, padahal kami pelapor. Istri saya sudah di rumah sakit karena shock,” terang Antoni.

Kemarin, (27/2) sore, Antoni berkunjung ke Graha Pena Medan bersama beberapa pengurus GM FKPPI PC 0205 Tanah Karo. Didampingi, PLT Ketua Iwan Tarigan, calon Ketua Malemin Purba, calon Sekjen Jakaria Bangun, Yuni, Ipos dan Ismaini dam Antoni Tarigan mengungkapkan kisah sebenarnya, dirinya justru menyelamatkan bantuan pengungsi yang digelapkan Ali Rahman. “Saya yang melaporkan ke polisi,” ucap Antoni.

Setelahnya barulah informasi tersebut sampai ke aparat kepolisian yang tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) bernomor: STPL/86/II/2014/SU/Res T. Karo pada tanggal 13 Februari 2014, yang dibuat keduanya ke Polres Tanah Karo.(nang/eza)

Antoni Tarigan
Antoni Tarigan dan rekan-rekannya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tertangkapnya Ali Rahman terkait kasus penggelapan sejumlah barang bantuan kepada pengungsi erupsi gunung Sinabung di posko Masjid Agung, tak terlepas dari campur tangan Anthoni Tarigan. Warga Dusun Lau Kawar itu bersama rekannya Napoleon Batunanggar, warga Desa Berastepu melaporkan rencana jahat pelaku ke petugas polisi.

Pengungkapan kejahatan Ali Rahman berlangsung saat Anthoni Tarigan bersama Napoleon Batunanggar membawa bantuan untuk pengungsi. Namun di pertengahan jalan, Ali Rahman yang bertugas sebagai kordinator pengungsi malah memerintahkan keduanya mengikutinya dan meminta bantuan pengungsi tersebut di simpan di gudang miliknya.

“Ikuti aku jalannya,” ujar Alim sebagaimana ditirukan oleh Antoni. Heran memang, namun karena merasa kenal, merekapun mengikuti saja. Sampai di jalan Sudirman Kabanjahe, Napoleon dan Antoni mendapati kalau ban kiri kendaraan itu kempes. Baru setelahnya kembali Alim mengarahkannya ke komplek Konen. Di sana sebahagian barang-barang yang tadi dimuat antara lain beras 10 zak, sarden 10 kotak, minyak goreng 10 kotak, dan minuman lasegar 8 kotak dibongkar.

“Heran juga kami waktu itu, lalu si Napoleon kusuruh ngontak polisi, rupanya pulsanya habis,” ujar Antoni yang sejak awal sudah curiga kepada Alim.

Setelahnya barulah informasi ini disampaikan ke aparat kepolisian. Status keduanya menjadi pelapor dan saksi pelapor yang melibatkan Alim warga jalan Kapten Selamat Ketaren Gang X Kabanjahe.

Namun di balik aksi keduanya menyelamatkan bantuan pengungsi, sempat beredar kabar kalau keduanya tersangka penggelapan bantuan tersebut. Kabar yang tak jelas sumbernya itu, sontak membuat istri Antoni jatuh sakit.

“Malunya kami karena disangka maling barang bantuan, padahal kami pelapor. Istri saya sudah di rumah sakit karena shock,” terang Antoni.

Kemarin, (27/2) sore, Antoni berkunjung ke Graha Pena Medan bersama beberapa pengurus GM FKPPI PC 0205 Tanah Karo. Didampingi, PLT Ketua Iwan Tarigan, calon Ketua Malemin Purba, calon Sekjen Jakaria Bangun, Yuni, Ipos dan Ismaini dam Antoni Tarigan mengungkapkan kisah sebenarnya, dirinya justru menyelamatkan bantuan pengungsi yang digelapkan Ali Rahman. “Saya yang melaporkan ke polisi,” ucap Antoni.

Setelahnya barulah informasi tersebut sampai ke aparat kepolisian yang tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) bernomor: STPL/86/II/2014/SU/Res T. Karo pada tanggal 13 Februari 2014, yang dibuat keduanya ke Polres Tanah Karo.(nang/eza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/