25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

6 Partai Belum Berkomunikasi soal Wakil Erry

Foto: Jawa Pos Grup Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).
Foto: Jawa Pos Grup
Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai pengusung pasangan Gatot – Tengku Erry (GANTENG) pada Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) sejauh ini belum ada berkomunikasi secara resmi untuk menentukan posisi Wakil Gubernur di sisa masa jabatan 2013-2018.

Seperti diketahui, kursi Wakil Gubernur Sumut lowong pasca Tengku Erry Nuradi dilantik menjadi Gubernur defenitif oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (25/5) kemarin. “Secara resmi belum ada pembahasan khusus,“ujar Ketua Partai Persatuan Nasional (PPN) Sumut, Edison Sianturi, Jumat (27/5). Edison menyebutkan ada 6 partai yang mengusung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu diantaranya PKS, Hanura, PPN, PKNU, Patriot serta Nasdem.

Hanya saja, PKNU dan Patriot tidak memiliki kursi di DPRD Sumut priode 2009-2014. Sedangkan Nasdem belum menjadi peserta pemilu saat itu. “Waktu itu PPN hanya satu kursi, jadi kita juga tahu diri. Makanya saat ini sifatnya menunggu, tapi sesuai aturan calon Wagubsu yang diusulkan ke gubernur nantinya harus mendapatkan dukungan dari seluruh partai pengusung,“terangnya. Edison mengatakan beberapa waktu yang lalu sudah bertemu dengan seluruh pengurus partai pengusung.

“Waktu itu kami sepakat hanya silaturahmi, tapi ada juga membahas perihal kursi Wagubsu, akan tetapi tidak mengerucut pada salah satu nama,“akunya. Mengenai nama Ketua DPD Hanura Sumut, Zulkifli Efendi Siregar yang belakangan santer diberitakan bakal menjadi calon Wagubsu dianggapnya sebagai sebuah kewajaran. “Sah-sah saja kalau ada yang mengklaim, apalagi beliau (Zulkifli) juga ketua partai dan pimpinan dewan,“pungkasnya.

Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut, Landen Marbun mengakui bahwa pihaknya belum ada berkomunikasi dengan partai pengusung lainnya terkait usulan Zulkifli Efendi Siregar sebagai calon Wagubsu. “Bicara dengan teman-teman sesama partai pengusung akan dilakukan dalam waktu dekat, tapi saat ini kami fokus diinternal DPD Hanura Sumut untuk pencalonan kader terbaik yakni Zulkifli Efendi Siregar,“katanya. Secara lisan lanjut Landen, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengurus DPP Partai Hanura terkait pengusulan Zulkifli menjadi Wagubsu.

“Sebelum bulan Ramadhan usulan DPD Hanura Sumut agar Zulkifli disetujui menjadi Wagubsu sudah dikirimkan ke ke DPP Hanura, usulan yang akan dikirimkan itu hanya satu nama,“tegasnya. “Saya pikir teman-teman partai pengusung tidak akan keberatan dengan sosok Zulkifli Efendi Siregar mengingat rekam jejaknya,“lanjut pria
yang menjabat Ketua Fraksi Hanura DPRD Medan itu.

Meski begitu pihaknya akan tetap berkomunukasi dengan sesama partai pengusung, untuk mengetahui apakah ada usulan lain dari partai lain. “Kalau ada usulan itu akan kita kirim ke Gubernur, nanti Gubernur yang akan memilih. Kalau tidak ada berarti Gubernur hanya menerima satu usulan nama, dan tinggal meminta persetujuan dari DPRD Sumut,“pungkasnya.(dik/smg/deo)

Foto: Jawa Pos Grup Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).
Foto: Jawa Pos Grup
Tengku Erry Nuradi tersenyum usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubsu, di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai pengusung pasangan Gatot – Tengku Erry (GANTENG) pada Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) sejauh ini belum ada berkomunikasi secara resmi untuk menentukan posisi Wakil Gubernur di sisa masa jabatan 2013-2018.

Seperti diketahui, kursi Wakil Gubernur Sumut lowong pasca Tengku Erry Nuradi dilantik menjadi Gubernur defenitif oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (25/5) kemarin. “Secara resmi belum ada pembahasan khusus,“ujar Ketua Partai Persatuan Nasional (PPN) Sumut, Edison Sianturi, Jumat (27/5). Edison menyebutkan ada 6 partai yang mengusung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu diantaranya PKS, Hanura, PPN, PKNU, Patriot serta Nasdem.

Hanya saja, PKNU dan Patriot tidak memiliki kursi di DPRD Sumut priode 2009-2014. Sedangkan Nasdem belum menjadi peserta pemilu saat itu. “Waktu itu PPN hanya satu kursi, jadi kita juga tahu diri. Makanya saat ini sifatnya menunggu, tapi sesuai aturan calon Wagubsu yang diusulkan ke gubernur nantinya harus mendapatkan dukungan dari seluruh partai pengusung,“terangnya. Edison mengatakan beberapa waktu yang lalu sudah bertemu dengan seluruh pengurus partai pengusung.

“Waktu itu kami sepakat hanya silaturahmi, tapi ada juga membahas perihal kursi Wagubsu, akan tetapi tidak mengerucut pada salah satu nama,“akunya. Mengenai nama Ketua DPD Hanura Sumut, Zulkifli Efendi Siregar yang belakangan santer diberitakan bakal menjadi calon Wagubsu dianggapnya sebagai sebuah kewajaran. “Sah-sah saja kalau ada yang mengklaim, apalagi beliau (Zulkifli) juga ketua partai dan pimpinan dewan,“pungkasnya.

Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut, Landen Marbun mengakui bahwa pihaknya belum ada berkomunikasi dengan partai pengusung lainnya terkait usulan Zulkifli Efendi Siregar sebagai calon Wagubsu. “Bicara dengan teman-teman sesama partai pengusung akan dilakukan dalam waktu dekat, tapi saat ini kami fokus diinternal DPD Hanura Sumut untuk pencalonan kader terbaik yakni Zulkifli Efendi Siregar,“katanya. Secara lisan lanjut Landen, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengurus DPP Partai Hanura terkait pengusulan Zulkifli menjadi Wagubsu.

“Sebelum bulan Ramadhan usulan DPD Hanura Sumut agar Zulkifli disetujui menjadi Wagubsu sudah dikirimkan ke ke DPP Hanura, usulan yang akan dikirimkan itu hanya satu nama,“tegasnya. “Saya pikir teman-teman partai pengusung tidak akan keberatan dengan sosok Zulkifli Efendi Siregar mengingat rekam jejaknya,“lanjut pria
yang menjabat Ketua Fraksi Hanura DPRD Medan itu.

Meski begitu pihaknya akan tetap berkomunukasi dengan sesama partai pengusung, untuk mengetahui apakah ada usulan lain dari partai lain. “Kalau ada usulan itu akan kita kirim ke Gubernur, nanti Gubernur yang akan memilih. Kalau tidak ada berarti Gubernur hanya menerima satu usulan nama, dan tinggal meminta persetujuan dari DPRD Sumut,“pungkasnya.(dik/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/