27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Sihar Sitorus Minta Pengelolaan Sumber Daya Alam di Sumut Tidak Sebatas Bahan Baku

SUMUTPOS.CO – Sihar P. H. Sitorus, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan berharap pengembangan Sumber Daya Alam dan Pertanian di Sumatera Utara dapat diberdayakan dengan baik. Hal ini dikatakan Sihar di sela-sela acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bank BRI di ruang rapat Komisi XI Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (27/11).

Menurut Sihar, hasil alam dan pertanian Sumut melimpah, hanya saja bahan-bahan tersebut dapat diolah sebatas bahan baku.

“Bagaimana konstituen kami ini bisa menjemput bola karena khususnya Sumatera Utara banyak sekali Sumber Daya Alam, hasil pertanian namun hanya berhenti pada raw material (bahan baku) padahal ketika itu digabungkan maka akan membawa kita satu langkah lebih jauh,” ujar Sihar.

Hal ini terkait dengan pemaparan BRI mengenai fokus penyaluran kredit per segmen pada UMKM. Komposisi segmen UMKM yang terus meningkat, pada tahun 2018 sebesar 273 Triliun disalurkan untuk kepentingan mikro, 130 Triliun untuk konsumer, 222,2 Triliun untuk ritel komersial, 18,4 Triliun untuk sektor menengah, 91, 3 % untuk Korporasi, dan 106 Triliun untuk BUMN.

RDP dimulai dengan proyeksi dan asumsi kondisi ekonomi 2020 dengan mengangkat berbagai isu di antarnya adalah perang dagang, tren penurunan suku bunga, volatilitas harga komoditas serta kondisi likuiditas masih menjadi isu utama yang mempengerahi ekonomi global saat ini. BRI memprediksi pertumbuhan ekonomi berkisar 5,10 %-5,35 %, inflasi 3,10%-3,60%, dan nilai tukar 14.200-14.600. Untuk penyaluran kredit per sektor masih didominasi oleh sektor Perdagangan, Restoran, Hotel sebesar 33, 6 % Pertanian sebesar 12,1 % dan Perindustrian sebesar 9,4 %.

Penyaluran Kredit Bersubsidi atau Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI telah menyalurkan KUR dari Agustus 2015-Oktober 2019 kepada lebih dari 16,47 juta debitur dan plafond sebesar 318,7 Triliun. Realisasi KUR hingga Oktober 2019 sebesar 94,7 Triliun dengan debitur 3,9 juta orang. Untuk Rencana Kerja di Tahun 2020 BRI menjaga kinerja perusahaan melalui digitalisasi, peningkatan produktivitas, dan mendorong UMKM.

Merujuk pada pemaparan BRI tentang Rencana Kerja Tahun 2020 khususnya terkait digitalisasi, Sihar mengapresiasi langkah yang akan dilakukan oleh Bank BRI, khususnya terkait digitalisasi yang akan dilakukan oleh BRI. Namun melihat data makro Sihar meragukan Rencana Kerja Bank BRI 2020, karena penyaluran kredit masih didominasi oleh faktor konsumtif seperti perdagangan, restoran, dan hotel. Sihar mempertanyakan bagaimana meningkatkan pertumbuhan di level mikro tapi indikator makro masih lemah.

“Bagaimana meningkatkan pertumbuhan di level mikro tapi indikator makro masih lemah?,”ujar Sihar.

Terkait dengan pemaparannya mengenai Sumber Daya Alam Sumut dan Rencana Kerja Tahun 2020 BRI, Sihar berharap adanya inisiasi dari bank tersebut mengenai pengelolaan bahan baku di Sumut menjadi bahan jadi atau siap pakai.(*)

SUMUTPOS.CO – Sihar P. H. Sitorus, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan berharap pengembangan Sumber Daya Alam dan Pertanian di Sumatera Utara dapat diberdayakan dengan baik. Hal ini dikatakan Sihar di sela-sela acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bank BRI di ruang rapat Komisi XI Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (27/11).

Menurut Sihar, hasil alam dan pertanian Sumut melimpah, hanya saja bahan-bahan tersebut dapat diolah sebatas bahan baku.

“Bagaimana konstituen kami ini bisa menjemput bola karena khususnya Sumatera Utara banyak sekali Sumber Daya Alam, hasil pertanian namun hanya berhenti pada raw material (bahan baku) padahal ketika itu digabungkan maka akan membawa kita satu langkah lebih jauh,” ujar Sihar.

Hal ini terkait dengan pemaparan BRI mengenai fokus penyaluran kredit per segmen pada UMKM. Komposisi segmen UMKM yang terus meningkat, pada tahun 2018 sebesar 273 Triliun disalurkan untuk kepentingan mikro, 130 Triliun untuk konsumer, 222,2 Triliun untuk ritel komersial, 18,4 Triliun untuk sektor menengah, 91, 3 % untuk Korporasi, dan 106 Triliun untuk BUMN.

RDP dimulai dengan proyeksi dan asumsi kondisi ekonomi 2020 dengan mengangkat berbagai isu di antarnya adalah perang dagang, tren penurunan suku bunga, volatilitas harga komoditas serta kondisi likuiditas masih menjadi isu utama yang mempengerahi ekonomi global saat ini. BRI memprediksi pertumbuhan ekonomi berkisar 5,10 %-5,35 %, inflasi 3,10%-3,60%, dan nilai tukar 14.200-14.600. Untuk penyaluran kredit per sektor masih didominasi oleh sektor Perdagangan, Restoran, Hotel sebesar 33, 6 % Pertanian sebesar 12,1 % dan Perindustrian sebesar 9,4 %.

Penyaluran Kredit Bersubsidi atau Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI telah menyalurkan KUR dari Agustus 2015-Oktober 2019 kepada lebih dari 16,47 juta debitur dan plafond sebesar 318,7 Triliun. Realisasi KUR hingga Oktober 2019 sebesar 94,7 Triliun dengan debitur 3,9 juta orang. Untuk Rencana Kerja di Tahun 2020 BRI menjaga kinerja perusahaan melalui digitalisasi, peningkatan produktivitas, dan mendorong UMKM.

Merujuk pada pemaparan BRI tentang Rencana Kerja Tahun 2020 khususnya terkait digitalisasi, Sihar mengapresiasi langkah yang akan dilakukan oleh Bank BRI, khususnya terkait digitalisasi yang akan dilakukan oleh BRI. Namun melihat data makro Sihar meragukan Rencana Kerja Bank BRI 2020, karena penyaluran kredit masih didominasi oleh faktor konsumtif seperti perdagangan, restoran, dan hotel. Sihar mempertanyakan bagaimana meningkatkan pertumbuhan di level mikro tapi indikator makro masih lemah.

“Bagaimana meningkatkan pertumbuhan di level mikro tapi indikator makro masih lemah?,”ujar Sihar.

Terkait dengan pemaparannya mengenai Sumber Daya Alam Sumut dan Rencana Kerja Tahun 2020 BRI, Sihar berharap adanya inisiasi dari bank tersebut mengenai pengelolaan bahan baku di Sumut menjadi bahan jadi atau siap pakai.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/