28.4 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Newmont, Tokatindung, dan Martabe Sama-sama Komit Mandirikan Warga

Foto: Dame Ambarita/SUMUTPOS.CO
Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono menerima souvernir dari manajemen PT MSM. Tampak Yolhedi Manager OHS PT MSM (kanan), Agung Praptomo selaku Kepala Teknik Tambang PT MSM (kedua kanan), Jakob Tumondo selaku Goverment and Land Manager, dan Hery Rumondor selaku Superintendent PR and Communication PT MSM dan PT TTM (kiri), di kantor Tambang Emas Toka Tindung PT Meares Soputan Mining di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

PTNMR telah terbukti mampu meninggalkan masyarakat yang sejahtera pascapenutupan tambang. Bagaimana dengan Toka Tindung Gold Mine Project di Minahasa dan Tambang Emas Martabe di Sumut?

Yolhedi selaku Manager OHS Tambang Emas Toka Tindung PT Meares Soputan Mining didampingi Johanes Untung sebagai Superintendent Community Development, mengatakan, agar keberadaan tambang emas bermanfaat bagi warga sekitar, PT MNM dan PT TTN secara berkesinambungan menyalurkan dana Coorporate Social Responsibility (CSR).

“Sejak tahun 2014 hingga tahun ini, sudah disusun program pemberdayaan masyarakat bersama pemerintah, agar program tumpang tindih. Tambang Toka Tindung melakukan pembangunan infrastruktur, pendidikan, pengembangan bisnis masyarakat, pemberian kredit mikro, dan kesehatan.

“Sekarang ada 13 desa lingkar tambang yang menerima manfaat PPM. Antara lain dalam hal kesehatan, antara lain pembangunan puskesmas dan pustu, posyandu, pengobatan gratis, dan pencegahan malaria pada masyarakat. Dalam bidang pendidikan, ada pendidikan buat guru–guru, juga beasiswa kepada puluhan mahasiswa menimba ilmu ke China. Setiap tahun diberangkatkan 30 orang,” ujar Johanes Untung.

Dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat ini Tambang Toka Tindung berharap masyarakat 13 desa lingkar tambang menerima manfaat dari keberadaan tambang, dan mampu lebih mandiri di masa mendatang.

Kebiasaan masyarakat setempat mengonsumsi minuman keras juga lambat laun berubah dengan adanya kebijakan manajemen Tambang Emas Toka Tindung meindak karyawan yang ketahuan meminum miras. “Setiap karyawan dicek kadar alkohol dalam darahnya. Jika di ambang batas, karyawan akan dikenai sanksi hingga PHK. Sementara karyawan kita 70 persen adalah lokal. Jadi kebijakan ini dinilai mampu menurunkan konsumsi miras,” kata Johanes.

Foto: Martabe for Sumut Pos
Direktur Operasional Tambang Emas Martabe, Ed Cooney (kanan), bersama Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu (kiri), Danrem 023/KS Kol. Inf. Donni Hutabarat (kelima kiri), dan Dandim 0212/TS Letkol Inf. Septa Piandi (ketiga kanan) melaksanakan penanaman perdana 3 hektar padi organik, Selasa (14/2), di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumut. Penanaman padi ini adalah program CSR Tambang Emas Martabe.

Sama halnya dengan PTNMR dan Tambang Toka Tindung, Tambang Emas Martabe juga komit menyejahterakan masyarakat desa lingkar tambang selama perusahaan tambang beroperasi, sekaligus menyiapkan masyarakat untuk mandiri pascapenutupan tambang di masa mendatang.

“Kami terus meningkatkan dukungan pengembangan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk bekerja di Tambang Emas Martabe. Sejak awal proyek, perusahaan menargetkan mempekerjakan 70% tenaga kerja lokal untuk penempatan site. Pada akhir tahun lalu, terdapat total 1.672 pekerja lokal atau sudah mencapai 70,4%,” tambah Tim Duffy, Presiden Direktur Agincourt.

Hingga akhir tahun lalu, PT Agincourt Resources mempekerjakan 730 orang di Tambang Emas Martabe dan 29 orang di kantor pusat, di Jakarta. Sebagai tambahan, 1.615 karyawan kontraktor dipekerjakan di Tambang Emas Martabe sehingga total terdapat 2.374 orang yang bekerja di site.

Foto: Martabe for Sumut Pos
General Manager Operations PT Tambang Emas Martabe Ed Cooney memberikan kata sambutan pada acara Penganugerahaan Program Beasiswa Martabe Prestasi, Senin, 7 Agustus 2017.

Agincourt juga menargetkan enam bidang utama untuk memberikan dukungan kepada masyarakat lokal, yakni kesehatan, pendidikan, pertanian, infrastruktur publik, bisnis lokal dan pembangunan ekonomi, dan identitas sosial dan budaya. “Pada 2015, kami menghabiskan US$ 1,26 juta pada program pengembangan masyarakat,” tandas Duffy.

Dalam bidang pengembangan masyarakat, Tambang Emas Martabe telah mengalokasikan US$1,16 juta atau naik dari 2015 US$1,27 juta. Alokasi terbesar yakni untuk membangun infrastruktur publik seperti penyelesaian dan menyerahterimakan Mesjid Raya Al-Jihad di Kecamatan Muara Batangtoru, pembangunan sistem air bersih dengan panjang pipa 16 km untuk 24 lokasi, Rambin Pulogodang sepanjang 174 meter, serta mobil Pemadam Kebakaran berkapasitas 4000 liter.

Ada pula perbaikan konstruksi jalan untuk sembilan desa, toilet umum, renovasi Puskesmas Batangtoru, dan sebagainya. Agincourt menargetkan enam bidang utama untuk memberikan dukungan kepada masyarakat lokal, yakni kesehatan, pendidikan, pertanian, infrastruktur publik, bisnis lokal dan pembangunan ekonomi, dan identitas sosial dan budaya.

“Semua ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap dinamika kehidupan masyarakat. Proyek tanggung jawab sosial perusahaan ini memberi nilai tambah di wilayah di mana kami bekerja, mengembangkan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan Kami berharap, semua program ini bermanfaat bagi banyak orang dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara. Ke depannya, kehidupan masyarakat lingkar Tambang Emas Martabe akan meningkat seiring dengan kemajuan yang dicapai Tambang Emas Martabe,” kata Tim Duffi. (mea/habis)

Foto: Dame Ambarita/SUMUTPOS.CO
Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono menerima souvernir dari manajemen PT MSM. Tampak Yolhedi Manager OHS PT MSM (kanan), Agung Praptomo selaku Kepala Teknik Tambang PT MSM (kedua kanan), Jakob Tumondo selaku Goverment and Land Manager, dan Hery Rumondor selaku Superintendent PR and Communication PT MSM dan PT TTM (kiri), di kantor Tambang Emas Toka Tindung PT Meares Soputan Mining di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

PTNMR telah terbukti mampu meninggalkan masyarakat yang sejahtera pascapenutupan tambang. Bagaimana dengan Toka Tindung Gold Mine Project di Minahasa dan Tambang Emas Martabe di Sumut?

Yolhedi selaku Manager OHS Tambang Emas Toka Tindung PT Meares Soputan Mining didampingi Johanes Untung sebagai Superintendent Community Development, mengatakan, agar keberadaan tambang emas bermanfaat bagi warga sekitar, PT MNM dan PT TTN secara berkesinambungan menyalurkan dana Coorporate Social Responsibility (CSR).

“Sejak tahun 2014 hingga tahun ini, sudah disusun program pemberdayaan masyarakat bersama pemerintah, agar program tumpang tindih. Tambang Toka Tindung melakukan pembangunan infrastruktur, pendidikan, pengembangan bisnis masyarakat, pemberian kredit mikro, dan kesehatan.

“Sekarang ada 13 desa lingkar tambang yang menerima manfaat PPM. Antara lain dalam hal kesehatan, antara lain pembangunan puskesmas dan pustu, posyandu, pengobatan gratis, dan pencegahan malaria pada masyarakat. Dalam bidang pendidikan, ada pendidikan buat guru–guru, juga beasiswa kepada puluhan mahasiswa menimba ilmu ke China. Setiap tahun diberangkatkan 30 orang,” ujar Johanes Untung.

Dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat ini Tambang Toka Tindung berharap masyarakat 13 desa lingkar tambang menerima manfaat dari keberadaan tambang, dan mampu lebih mandiri di masa mendatang.

Kebiasaan masyarakat setempat mengonsumsi minuman keras juga lambat laun berubah dengan adanya kebijakan manajemen Tambang Emas Toka Tindung meindak karyawan yang ketahuan meminum miras. “Setiap karyawan dicek kadar alkohol dalam darahnya. Jika di ambang batas, karyawan akan dikenai sanksi hingga PHK. Sementara karyawan kita 70 persen adalah lokal. Jadi kebijakan ini dinilai mampu menurunkan konsumsi miras,” kata Johanes.

Foto: Martabe for Sumut Pos
Direktur Operasional Tambang Emas Martabe, Ed Cooney (kanan), bersama Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu (kiri), Danrem 023/KS Kol. Inf. Donni Hutabarat (kelima kiri), dan Dandim 0212/TS Letkol Inf. Septa Piandi (ketiga kanan) melaksanakan penanaman perdana 3 hektar padi organik, Selasa (14/2), di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumut. Penanaman padi ini adalah program CSR Tambang Emas Martabe.

Sama halnya dengan PTNMR dan Tambang Toka Tindung, Tambang Emas Martabe juga komit menyejahterakan masyarakat desa lingkar tambang selama perusahaan tambang beroperasi, sekaligus menyiapkan masyarakat untuk mandiri pascapenutupan tambang di masa mendatang.

“Kami terus meningkatkan dukungan pengembangan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk bekerja di Tambang Emas Martabe. Sejak awal proyek, perusahaan menargetkan mempekerjakan 70% tenaga kerja lokal untuk penempatan site. Pada akhir tahun lalu, terdapat total 1.672 pekerja lokal atau sudah mencapai 70,4%,” tambah Tim Duffy, Presiden Direktur Agincourt.

Hingga akhir tahun lalu, PT Agincourt Resources mempekerjakan 730 orang di Tambang Emas Martabe dan 29 orang di kantor pusat, di Jakarta. Sebagai tambahan, 1.615 karyawan kontraktor dipekerjakan di Tambang Emas Martabe sehingga total terdapat 2.374 orang yang bekerja di site.

Foto: Martabe for Sumut Pos
General Manager Operations PT Tambang Emas Martabe Ed Cooney memberikan kata sambutan pada acara Penganugerahaan Program Beasiswa Martabe Prestasi, Senin, 7 Agustus 2017.

Agincourt juga menargetkan enam bidang utama untuk memberikan dukungan kepada masyarakat lokal, yakni kesehatan, pendidikan, pertanian, infrastruktur publik, bisnis lokal dan pembangunan ekonomi, dan identitas sosial dan budaya. “Pada 2015, kami menghabiskan US$ 1,26 juta pada program pengembangan masyarakat,” tandas Duffy.

Dalam bidang pengembangan masyarakat, Tambang Emas Martabe telah mengalokasikan US$1,16 juta atau naik dari 2015 US$1,27 juta. Alokasi terbesar yakni untuk membangun infrastruktur publik seperti penyelesaian dan menyerahterimakan Mesjid Raya Al-Jihad di Kecamatan Muara Batangtoru, pembangunan sistem air bersih dengan panjang pipa 16 km untuk 24 lokasi, Rambin Pulogodang sepanjang 174 meter, serta mobil Pemadam Kebakaran berkapasitas 4000 liter.

Ada pula perbaikan konstruksi jalan untuk sembilan desa, toilet umum, renovasi Puskesmas Batangtoru, dan sebagainya. Agincourt menargetkan enam bidang utama untuk memberikan dukungan kepada masyarakat lokal, yakni kesehatan, pendidikan, pertanian, infrastruktur publik, bisnis lokal dan pembangunan ekonomi, dan identitas sosial dan budaya.

“Semua ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap dinamika kehidupan masyarakat. Proyek tanggung jawab sosial perusahaan ini memberi nilai tambah di wilayah di mana kami bekerja, mengembangkan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan Kami berharap, semua program ini bermanfaat bagi banyak orang dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara. Ke depannya, kehidupan masyarakat lingkar Tambang Emas Martabe akan meningkat seiring dengan kemajuan yang dicapai Tambang Emas Martabe,” kata Tim Duffi. (mea/habis)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/