25.2 C
Medan
Monday, October 7, 2024

Bappeda Bakal Bentuk Pokja Percepatan Mebindangro

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara (Sumut) segera membentuk kelompok kerja (pokja) dalam rangka mempercepat pertumbuhan pembangunan kawasan Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang, dan Karo), sebagai kawasan strategis nasional (KSN) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bappeda Sumut Irman Dj Oemar, saat ditemui wartawan usai acara Buka Puasa Bersama di Gubernuran, belum lama ini. Ia juga mengatakan, pihaknya akan menjadi penanggung jawab dalam pengembangan kawasan Mebidangro, yang akan menjadi lokomotif pembangunan Sumut.

“Kawasan Mebidangro itu kan lebih dulu ditetapkan oleh pusat sebagai KSN, daripada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Makanya Bappeda akan membentuk pokja untuk itu. Dan saat ini pokja tersebut sedang disusun, yang terdiri dari unsur akademisi, para pakar, dan lainnya,” tutur Irman, Senin (29/5) lalu.

Setelah pokja terbentuk nantinya, lanjut Irman, akan dibuat strategi pegembangan Mebidangro dengan matrik apa yang mau ditangani, siapa yang menangani, dan dari mana sumber dananya. “Jadi sumber dana bisa dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota,” jelasnya.

Menurutnya, Mebidangro adalah wilayah cepat tumbuh di wilayah kawasan barat, sebagai lokomotifnya pembangunan di Sumut. “Pengembangan pembangunan jasa, industri, dan perdagangan, sangat diperlukan dalam pengembangan Mebidangro, karena itulah lokomotifnya. Seperti halnya kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), yang bisa menjadi percontohan untuk pengembangan kawasan Mebidangro,” kata Irman.

Irman juga mengatakan, pengembangan pembangunan di kawasan Mebidangro, merupakan keterpaduan antar wilayah, tanpa memandang adanya batas administrasi kabupaten/kota di Sumut. “Umpamanya penentuan kawasan, kalau kawasan ini dibuat sebagai suatu kawasan pemukiman di Medan, yang berbatasan dengan Deliserdang itu, jangan lagi industri, tapi harus lebih bersinergi. Jadi ada keterpaduan wilayah di sana, tanpa lagi harus memandang batas administrasi wilayahnya. Kira-kira seperti itulah yang mau dilakukan untuk Mebidangro,” pungkasnya. (bal/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara (Sumut) segera membentuk kelompok kerja (pokja) dalam rangka mempercepat pertumbuhan pembangunan kawasan Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang, dan Karo), sebagai kawasan strategis nasional (KSN) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bappeda Sumut Irman Dj Oemar, saat ditemui wartawan usai acara Buka Puasa Bersama di Gubernuran, belum lama ini. Ia juga mengatakan, pihaknya akan menjadi penanggung jawab dalam pengembangan kawasan Mebidangro, yang akan menjadi lokomotif pembangunan Sumut.

“Kawasan Mebidangro itu kan lebih dulu ditetapkan oleh pusat sebagai KSN, daripada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Makanya Bappeda akan membentuk pokja untuk itu. Dan saat ini pokja tersebut sedang disusun, yang terdiri dari unsur akademisi, para pakar, dan lainnya,” tutur Irman, Senin (29/5) lalu.

Setelah pokja terbentuk nantinya, lanjut Irman, akan dibuat strategi pegembangan Mebidangro dengan matrik apa yang mau ditangani, siapa yang menangani, dan dari mana sumber dananya. “Jadi sumber dana bisa dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota,” jelasnya.

Menurutnya, Mebidangro adalah wilayah cepat tumbuh di wilayah kawasan barat, sebagai lokomotifnya pembangunan di Sumut. “Pengembangan pembangunan jasa, industri, dan perdagangan, sangat diperlukan dalam pengembangan Mebidangro, karena itulah lokomotifnya. Seperti halnya kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), yang bisa menjadi percontohan untuk pengembangan kawasan Mebidangro,” kata Irman.

Irman juga mengatakan, pengembangan pembangunan di kawasan Mebidangro, merupakan keterpaduan antar wilayah, tanpa memandang adanya batas administrasi kabupaten/kota di Sumut. “Umpamanya penentuan kawasan, kalau kawasan ini dibuat sebagai suatu kawasan pemukiman di Medan, yang berbatasan dengan Deliserdang itu, jangan lagi industri, tapi harus lebih bersinergi. Jadi ada keterpaduan wilayah di sana, tanpa lagi harus memandang batas administrasi wilayahnya. Kira-kira seperti itulah yang mau dilakukan untuk Mebidangro,” pungkasnya. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/