26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Harga Cabai Tembus 40 Ribu per Kg

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT PO
Pedagang merapikan sayuran yang didagangkan di Pusat Pasar Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Harga cabai merah di Kota Medan terus melonjak. Setelah sempat dijual Rp36 ribu per kg, kini menjadi Rp40 ribu per kg.

Seorang pedagang Simpang Limun Medan, Ijar, mengakui harga cabai merah memang terus bergerak naik. “Sekarang sudah Rp40 ribu (cabai merah). Padahal, sekitar seminggu atau dua minggu yang lalu harganya masih Rp36 ribu per kg,” ujarnya akhir pekan ini.

Namun begitu, dia tak mengetahui apa penyebab naik harga bumbu dapur tersebut. “Gak tahu kenapa kok bisa naik terus harganya (cabai merah). Mungkin ada gangguan distribusi atau juga gangguan produksi,” ujarnya.

Hal senada diutarakan pedagang lainnya, Rahma. Kata dia, apabila harganya terus naik tentu mengganggu pendapatan pedagang. Sebab, pembeli yang biasa membeli dalam jumlah banyak, sekarang mulai berkurang.”Jelas menurunlah omset kami. Biasanya ada yang beli sampai 5 kg, sekarang hanya 2 atau 3 kg saja. Kami berharap agar harganya bisa turun kembali dari posisi harga terakhir sekitar Rp20 ribu per kg,” tuturnya.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, harga cabai menembus Rp42 ribu per kg.”Harga komoditas cabai mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk cabai merah saat ini diperdagangkan dikisaran Rp42 ribu per kg. Sementara, cabai kecil diperdagangkan dikisaran Rp40 ribu per kg. Harga komoditas cabai terus menunjukan tren naik dalam beberapa pekan terakhir,” ungkapnya.

Disebutkannya, harga komoditas cabai mengalami kenaikan yang signifikan.”Harga komoditas ini terus menunjukan tren naik dalam beberapa pekan terakhir. Cabai merah saat ini diperdagangkan dikisaran Rp42 ribu per kg. Sementara, cabai kecil diperdagangkan dikisaran Rp40 ribu per kg,” tutur Gunawan.

Dia mengatakan, kenaikan harga cabai ini berpeluang mendorong lonjakan inflasi di bulan September. “Kita perlu mengkhawatirkan kenaikan harga cabai saat ini, karena sumbangsihnya terhadap inflasi sangat besar. Tahun lalu kenaikan harga cabai membuat laju tekanan inflasi di Sumut sangat signifikan. Oleh karenanya, jangan sampai tahun ini cabai mengulang kenaikan yang sama dan membuat tekanan laju inflasi naik tajam,” bilangnya.

Diutarakan Gunawan, pada dasarnya harga cabai sangat sulit dipermainkan oleh pihak tertentu. Sebab, karakteristiknya yang gampang busuk. Sehingga potensi kerugian yang ditimbulkan jika menimbun cabai sangat besar. Kecuali memang ada cold storage yang digunakan untuk mengawetkannya.

“Pemerintah daerah harus turut andil dalam pengendalian harga di masyarakat. Karena cabai ini komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat khususnya masyarakat Sumut. Tren kenaikannya berlangsung secara konsisten dalam beberapa pekan terakhir. Ini perlu dikhawatirkan dan dicari jalan keluarnya,” pungkas dia.

Ia menambahkan, menghadirkan cabai dari wilayah luar bukan perkara gampang. Selama ini ketersediaan cabai umumnya sangat didominasi oleh kemampuan Sumut dalam menghasilkannya sendiri. Jadi jika berfokus pada penyelesaian masalah internal, maka semuanya akan teratasi. (ris/ila)

 

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT PO
Pedagang merapikan sayuran yang didagangkan di Pusat Pasar Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Harga cabai merah di Kota Medan terus melonjak. Setelah sempat dijual Rp36 ribu per kg, kini menjadi Rp40 ribu per kg.

Seorang pedagang Simpang Limun Medan, Ijar, mengakui harga cabai merah memang terus bergerak naik. “Sekarang sudah Rp40 ribu (cabai merah). Padahal, sekitar seminggu atau dua minggu yang lalu harganya masih Rp36 ribu per kg,” ujarnya akhir pekan ini.

Namun begitu, dia tak mengetahui apa penyebab naik harga bumbu dapur tersebut. “Gak tahu kenapa kok bisa naik terus harganya (cabai merah). Mungkin ada gangguan distribusi atau juga gangguan produksi,” ujarnya.

Hal senada diutarakan pedagang lainnya, Rahma. Kata dia, apabila harganya terus naik tentu mengganggu pendapatan pedagang. Sebab, pembeli yang biasa membeli dalam jumlah banyak, sekarang mulai berkurang.”Jelas menurunlah omset kami. Biasanya ada yang beli sampai 5 kg, sekarang hanya 2 atau 3 kg saja. Kami berharap agar harganya bisa turun kembali dari posisi harga terakhir sekitar Rp20 ribu per kg,” tuturnya.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, harga cabai menembus Rp42 ribu per kg.”Harga komoditas cabai mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk cabai merah saat ini diperdagangkan dikisaran Rp42 ribu per kg. Sementara, cabai kecil diperdagangkan dikisaran Rp40 ribu per kg. Harga komoditas cabai terus menunjukan tren naik dalam beberapa pekan terakhir,” ungkapnya.

Disebutkannya, harga komoditas cabai mengalami kenaikan yang signifikan.”Harga komoditas ini terus menunjukan tren naik dalam beberapa pekan terakhir. Cabai merah saat ini diperdagangkan dikisaran Rp42 ribu per kg. Sementara, cabai kecil diperdagangkan dikisaran Rp40 ribu per kg,” tutur Gunawan.

Dia mengatakan, kenaikan harga cabai ini berpeluang mendorong lonjakan inflasi di bulan September. “Kita perlu mengkhawatirkan kenaikan harga cabai saat ini, karena sumbangsihnya terhadap inflasi sangat besar. Tahun lalu kenaikan harga cabai membuat laju tekanan inflasi di Sumut sangat signifikan. Oleh karenanya, jangan sampai tahun ini cabai mengulang kenaikan yang sama dan membuat tekanan laju inflasi naik tajam,” bilangnya.

Diutarakan Gunawan, pada dasarnya harga cabai sangat sulit dipermainkan oleh pihak tertentu. Sebab, karakteristiknya yang gampang busuk. Sehingga potensi kerugian yang ditimbulkan jika menimbun cabai sangat besar. Kecuali memang ada cold storage yang digunakan untuk mengawetkannya.

“Pemerintah daerah harus turut andil dalam pengendalian harga di masyarakat. Karena cabai ini komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat khususnya masyarakat Sumut. Tren kenaikannya berlangsung secara konsisten dalam beberapa pekan terakhir. Ini perlu dikhawatirkan dan dicari jalan keluarnya,” pungkas dia.

Ia menambahkan, menghadirkan cabai dari wilayah luar bukan perkara gampang. Selama ini ketersediaan cabai umumnya sangat didominasi oleh kemampuan Sumut dalam menghasilkannya sendiri. Jadi jika berfokus pada penyelesaian masalah internal, maka semuanya akan teratasi. (ris/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/