30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Poktan Binaan Tambang Martabe Jual 14 Ton Jagung Pipil ke Medan

Foto: Martabe for Sumut Pos
Dari lahan 15 hektar, pada tahap pertama, Poktan Mulia Bakti binaan Tambang Emas Martabe berhasil menjual 14 ton jagung pipil ke PT Charoen Pokpkan, salah satu pabrik pakan ternak terbesar di Medan, Jumat (3/02/2017).

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani “Mulia Bakti” Desa Sumuran, dampingan Dept Pengembangan Masyarakat Tambang Emas Martabe berhasil menjual jagung pipil sebanyak 14 ton ke PT Charoen Pokphand, salah satu pabrik pakan ternak terbesar di Medan. Pengiriman jagung pipil yang menggunakan transportasi darat, diterima pada 31 Januari 2017,

Jagung pipil yang dipasarkan hingga ke Medan ini merupakan hasil panen jagung tahap pertama di atas lahan 15 hektar di Lubuk Tano, Dusun Aek Sirara, Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, yang dikelola oleh 33 orang anggota kelompok tani.  Bantuan yang diberikan oleh Tambang Emas Martabe antara lain paket sarana produksi pertanian, benih, pupuk kompos, persiapan lahan, pengembangan kapasitas melalui sekolah lapang baik dari PPL maupun Tambang Emas Martabe, penanganan pasca panen dan perbaikan jalur distribusi pemasaran.

Sebelumnya, panen perdana Demfarm jagung pipil yang ditanam dengan metode organik dilakukan pada 22 Oktober 2016 di atas lahan percontohan seluas 1 hektar. Lahan ini  dikelola oleh Kelompok Tani binaan Tambang Emas Martabe dengan hasil pengubinan, dari tiga varietas yang ditanam pada Juli 2016, salah satu varietas mencapai hasil paling tinggi yaitu 10,9 ton per/hektar.

Program budidaya jagung ini dilakukan dengan strategi peningkatan produksi jagung/hektar melalui intenfikasi pertanian dan pemotongan jalur distribusi pemasaran dengan menjual langsung ke pabrik pembuat pakan. Strategi ini berhasil meningkatkan pendapatan para petani secara langsung dan meningkatkan semangat para petani untuk bertani jagung.

Stevi Thomas, Deputi GM General Affairs Tambang Emas Martabe mengatakan Penjualan perdana secara langsung ke pabrik pakan ternak merupakan salah satu terobosan, dalam upaya membantu meningkatkan pendapatan dan semangat para petani untuk terus meningkatkan hasil produksi jagungnya.

“Kesempatan emas ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani. Tambang Emas Martabe melalui program pengembangan masyarakat akan terus melakukan pendampingan pada kelompok tani ini bersama-sama para Petugas Penyuluh Lapangan guna keberlanjutan inisiatif ini dan menciptakan terobosan baru lain ke depannya,” katanya. (rel/mea)

Foto: Martabe for Sumut Pos
Dari lahan 15 hektar, pada tahap pertama, Poktan Mulia Bakti binaan Tambang Emas Martabe berhasil menjual 14 ton jagung pipil ke PT Charoen Pokpkan, salah satu pabrik pakan ternak terbesar di Medan, Jumat (3/02/2017).

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani “Mulia Bakti” Desa Sumuran, dampingan Dept Pengembangan Masyarakat Tambang Emas Martabe berhasil menjual jagung pipil sebanyak 14 ton ke PT Charoen Pokphand, salah satu pabrik pakan ternak terbesar di Medan. Pengiriman jagung pipil yang menggunakan transportasi darat, diterima pada 31 Januari 2017,

Jagung pipil yang dipasarkan hingga ke Medan ini merupakan hasil panen jagung tahap pertama di atas lahan 15 hektar di Lubuk Tano, Dusun Aek Sirara, Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, yang dikelola oleh 33 orang anggota kelompok tani.  Bantuan yang diberikan oleh Tambang Emas Martabe antara lain paket sarana produksi pertanian, benih, pupuk kompos, persiapan lahan, pengembangan kapasitas melalui sekolah lapang baik dari PPL maupun Tambang Emas Martabe, penanganan pasca panen dan perbaikan jalur distribusi pemasaran.

Sebelumnya, panen perdana Demfarm jagung pipil yang ditanam dengan metode organik dilakukan pada 22 Oktober 2016 di atas lahan percontohan seluas 1 hektar. Lahan ini  dikelola oleh Kelompok Tani binaan Tambang Emas Martabe dengan hasil pengubinan, dari tiga varietas yang ditanam pada Juli 2016, salah satu varietas mencapai hasil paling tinggi yaitu 10,9 ton per/hektar.

Program budidaya jagung ini dilakukan dengan strategi peningkatan produksi jagung/hektar melalui intenfikasi pertanian dan pemotongan jalur distribusi pemasaran dengan menjual langsung ke pabrik pembuat pakan. Strategi ini berhasil meningkatkan pendapatan para petani secara langsung dan meningkatkan semangat para petani untuk bertani jagung.

Stevi Thomas, Deputi GM General Affairs Tambang Emas Martabe mengatakan Penjualan perdana secara langsung ke pabrik pakan ternak merupakan salah satu terobosan, dalam upaya membantu meningkatkan pendapatan dan semangat para petani untuk terus meningkatkan hasil produksi jagungnya.

“Kesempatan emas ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani. Tambang Emas Martabe melalui program pengembangan masyarakat akan terus melakukan pendampingan pada kelompok tani ini bersama-sama para Petugas Penyuluh Lapangan guna keberlanjutan inisiatif ini dan menciptakan terobosan baru lain ke depannya,” katanya. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/