31.7 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Awas, Pertamax Palsu Beredar di Medan

FOTO: ISMAIL AMIN/ RADAR MAKASSAR Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis Pertamax ke dalam kendaraan pelanggan,  Minggu (23/11). Di Jakarta, PT Pertamina (Persero) menjual Pertamax Rp 9.950 per liter.
FOTO: ISMAIL AMIN/ RADAR MAKASSAR
Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis Pertamax ke dalam kendaraan pelanggan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan Sumatera Utara, sepertinya harus lebih berhati-hati saat membeli pertamax untuk kebutuhan bahan bakar kendaraan. Pasalnya, pertamax palsu kini mulai beredar di pasaran. Kondisi ini, diduga dimanfaatkan pihak tertentu, seiring dengan naiknya tren konsumsi pertamax.

Informasi diperoleh Sumut Pos, Minggu (7/8) kemarin, peredaran pertamax palsu ini terendus dari warga penjual pertamax, yang berdomisili tidak jauh dari lokasi depot pertamina TBBM Medan Group di Jalan KL Yos Sudarso Km 20 Kecamatan Medan Labuhan.

“Di sini, ada pertamax murah. Kalau mau beli, bisa dipesan lewat saya,” ucap S, seorang warga penjual pertamax.

Untuk harga katanya, per liter pertamax yang dibeli dari gudang tempat pembuatannya berkisar Rp7.000. Harga ini jauh lebih murah dari pertamax produksi pertamina, yang dibandrol dengan harga Rp7.700 per liternya. “Harga pengambilan segitu. Tapi, kita bisa jual Rp7.500 per liter. Kalau mau untung besar, dijual eceran per botol ukuran satu liter Rp10.000,” katanya.

Murahnya harga jual pertamax ini sebut dia, dikarenakan bahan bakar tersebut merupakan produk palsu rumahan. Untuk membuatnya dibutuhkan condensat, bensin dan zat pewarna.

“Ini adalah pertamax palsu, tapi secara kasat mata terlihat asli. Ada beberapa lokasi pembuatan di sini, termasuk di Bom Lama Lingkungan 25 Kelurahan Pekan Labuhan,” tambah S.

Untuk membedakan pertamax asli dan palsu lanjut dia, dari warna dan baunya. Meskipun nyaris serupa, namun pertamax asli warnanya terlihat bening, dan tidak berbau minyak tanah.

“Sedangkan pertamax palsu akan berwarna pekat dan sedikit keruh. Saat jari tangan dicelupkan, begitu kering akan meninggalkan bau minyak tanah,” ungkapnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Labuhan, AKP Yasir Ahmadi saat ditanyai soal peredaran pertamax palsu tersebut mengatakan, sejauh ini pihaknya belum ada laporan terkait hal itu. Namun, dia menghimbau agar warga yang memiliki kendaraan harus lebih selektif lagi. “Belum ada laporan. Namun akan kami telusuri,” tandas Yasir. (rul/ije)

FOTO: ISMAIL AMIN/ RADAR MAKASSAR Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis Pertamax ke dalam kendaraan pelanggan,  Minggu (23/11). Di Jakarta, PT Pertamina (Persero) menjual Pertamax Rp 9.950 per liter.
FOTO: ISMAIL AMIN/ RADAR MAKASSAR
Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis Pertamax ke dalam kendaraan pelanggan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan Sumatera Utara, sepertinya harus lebih berhati-hati saat membeli pertamax untuk kebutuhan bahan bakar kendaraan. Pasalnya, pertamax palsu kini mulai beredar di pasaran. Kondisi ini, diduga dimanfaatkan pihak tertentu, seiring dengan naiknya tren konsumsi pertamax.

Informasi diperoleh Sumut Pos, Minggu (7/8) kemarin, peredaran pertamax palsu ini terendus dari warga penjual pertamax, yang berdomisili tidak jauh dari lokasi depot pertamina TBBM Medan Group di Jalan KL Yos Sudarso Km 20 Kecamatan Medan Labuhan.

“Di sini, ada pertamax murah. Kalau mau beli, bisa dipesan lewat saya,” ucap S, seorang warga penjual pertamax.

Untuk harga katanya, per liter pertamax yang dibeli dari gudang tempat pembuatannya berkisar Rp7.000. Harga ini jauh lebih murah dari pertamax produksi pertamina, yang dibandrol dengan harga Rp7.700 per liternya. “Harga pengambilan segitu. Tapi, kita bisa jual Rp7.500 per liter. Kalau mau untung besar, dijual eceran per botol ukuran satu liter Rp10.000,” katanya.

Murahnya harga jual pertamax ini sebut dia, dikarenakan bahan bakar tersebut merupakan produk palsu rumahan. Untuk membuatnya dibutuhkan condensat, bensin dan zat pewarna.

“Ini adalah pertamax palsu, tapi secara kasat mata terlihat asli. Ada beberapa lokasi pembuatan di sini, termasuk di Bom Lama Lingkungan 25 Kelurahan Pekan Labuhan,” tambah S.

Untuk membedakan pertamax asli dan palsu lanjut dia, dari warna dan baunya. Meskipun nyaris serupa, namun pertamax asli warnanya terlihat bening, dan tidak berbau minyak tanah.

“Sedangkan pertamax palsu akan berwarna pekat dan sedikit keruh. Saat jari tangan dicelupkan, begitu kering akan meninggalkan bau minyak tanah,” ungkapnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Labuhan, AKP Yasir Ahmadi saat ditanyai soal peredaran pertamax palsu tersebut mengatakan, sejauh ini pihaknya belum ada laporan terkait hal itu. Namun, dia menghimbau agar warga yang memiliki kendaraan harus lebih selektif lagi. “Belum ada laporan. Namun akan kami telusuri,” tandas Yasir. (rul/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/