31.7 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Penjualan Bright Gas di Sumut Meningkat

BERALIH KE BRIGHT GAS – Pekerja menata Bright Gas disalah satu agen yang ada di Jalan Abdul Hadi, Kota Serang, kemarin. Dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg), kini konsumen mulai melirik produk gas elpiji milik Pertamina lain, yaitu Bright Gas. Hal itu disebabkan harga jualnya yang lebih murah dari pada elpiji 12 kg. FOTO : DONI KURNIAWAN/BANTEN RAYA

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut mengklaim penjualan LPG khususnya Bright Gas 5,5 kg di wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan selama tahun 2016. Peningkatan yang terjadi dengan pertumbuhan penjualan mencapai 6.600 tabung per bulannya.

Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR I Sumbagut, Fitri Erika mengaku, sejak diluncurkan pada bulan Mei 2016 lalu, produk inovasi berupa Bright Gas 5,5 kg mengalami pertumbuhan positif. Di mana pada tahap awal disiapkan sekitar 2.100 tabung per bulannya kini menjadi 6.600 tabung per bulannya.

“Responnya baik (Bright Gas 5,5 kg) dan mengalami tren pertumbuhan yang cukup baik,” kata Erika kemarin.

Dia menuturkan, dengan respon positif dari masyarakat, untuk itu pihaknya melakukan sinergi dengan Pemkab/Pemko yang ada di Sumut. Sejauh ini, sudah ada 22 Pemkab/Pemko dari 33 yang telah bekerja sama.

“Jumlah 22 itu bertambah satu, di mana akan melakukan sinergi dengan Pemkab Tobasa. Jadi, saat ini sudah ada 23 kab/kota yang bersinergi untuk menggunakan produk LPG non bersubsidi,” ujarnya.

Tak hanya LPG non subsidi yang mengalami pertumbuhan positif, Erika juga mengaku produk LPG bersubsidi juga demikian. Namun, sayangnya dia tak menjelaskan secara detail.

“Pada tahun 2015, peningkatan produk LPG 3 kg mengalami kenaikan sekitar 17 persen. Sedangkan untuk 2016 kita masih melakukan pendataan. Sementara pada tahun 2017, kita belum mendapat informasi terkait jumlah kuota yang ditetapkan per kab/kota lantaran itu kewenangan dari Kementerian ESDM. Hal itu tengah dibahas dalam pertemuan di Jakarta dengan Pemda-pemda karena terkait dengan APBN,” cetusnya sembari mengatakan, jadi, setelah dari hasil pertemuan barulah diketahui kuota per kab/kota. Namun, saat ini penyaluran sesuai dengan angka harian rata-rata tiga bulan sebelumnya.

Asahan Tidak Diminati

Masyarakat Asahan belum banyak meminati Bright Gas berukuran 5,5 Kg  varian gas non subsudi yang telah disosialisasikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Pemerintah Kabupaten Asahan oleh Pertamina pada awal bulan Desember 2016 lalu. Pasalnya, stok Bright Gas masih sangat minim.

” Memang ada yang beli Bright Gas tersebut. Tapi, bisa dihitung orang yang membelinya, masyarakat masih memilih gas volume 3 Kg yang harganya lebih murah dan terangkau,”kata Pemilik Toko Bright Gas, Sahrial Simangunsong di Jalan Lintas Sumtara, Kamis (16/2).

Dimana, untuk Harga tabung Bright Gas yang ukuran 5.5 Kg dijual  Rp 330 ribu per tabung. Sedangkan Bright Gas yang berukuran 3 Kg dijual Rp140 ribu per tabung. Lalu untuk isi ulang Brighet Gas yang ukuran  5.5 kg saja Rp60 ribu dan ukuran  3 kg hanya 18 ribu.

Seorang PNS yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan, dirinya dan sejumlah PNS masih banyak yang menggunakan elpigi 3 Kg dengan alasan lebih murah dan mudah dijumpai di toko-toko.

“Jujur saya masih pakai gas elpiji 3 Kg, dan belum beralih ke bright gas yang 5,5 Kg itu karena  selain selisih harganya cukup jauh bright gas ini juga tidak tersedia di kedai eceran,” ujar pria berkacamata ini. (ris/omi/ram)

 

 

BERALIH KE BRIGHT GAS – Pekerja menata Bright Gas disalah satu agen yang ada di Jalan Abdul Hadi, Kota Serang, kemarin. Dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg), kini konsumen mulai melirik produk gas elpiji milik Pertamina lain, yaitu Bright Gas. Hal itu disebabkan harga jualnya yang lebih murah dari pada elpiji 12 kg. FOTO : DONI KURNIAWAN/BANTEN RAYA

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut mengklaim penjualan LPG khususnya Bright Gas 5,5 kg di wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan selama tahun 2016. Peningkatan yang terjadi dengan pertumbuhan penjualan mencapai 6.600 tabung per bulannya.

Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR I Sumbagut, Fitri Erika mengaku, sejak diluncurkan pada bulan Mei 2016 lalu, produk inovasi berupa Bright Gas 5,5 kg mengalami pertumbuhan positif. Di mana pada tahap awal disiapkan sekitar 2.100 tabung per bulannya kini menjadi 6.600 tabung per bulannya.

“Responnya baik (Bright Gas 5,5 kg) dan mengalami tren pertumbuhan yang cukup baik,” kata Erika kemarin.

Dia menuturkan, dengan respon positif dari masyarakat, untuk itu pihaknya melakukan sinergi dengan Pemkab/Pemko yang ada di Sumut. Sejauh ini, sudah ada 22 Pemkab/Pemko dari 33 yang telah bekerja sama.

“Jumlah 22 itu bertambah satu, di mana akan melakukan sinergi dengan Pemkab Tobasa. Jadi, saat ini sudah ada 23 kab/kota yang bersinergi untuk menggunakan produk LPG non bersubsidi,” ujarnya.

Tak hanya LPG non subsidi yang mengalami pertumbuhan positif, Erika juga mengaku produk LPG bersubsidi juga demikian. Namun, sayangnya dia tak menjelaskan secara detail.

“Pada tahun 2015, peningkatan produk LPG 3 kg mengalami kenaikan sekitar 17 persen. Sedangkan untuk 2016 kita masih melakukan pendataan. Sementara pada tahun 2017, kita belum mendapat informasi terkait jumlah kuota yang ditetapkan per kab/kota lantaran itu kewenangan dari Kementerian ESDM. Hal itu tengah dibahas dalam pertemuan di Jakarta dengan Pemda-pemda karena terkait dengan APBN,” cetusnya sembari mengatakan, jadi, setelah dari hasil pertemuan barulah diketahui kuota per kab/kota. Namun, saat ini penyaluran sesuai dengan angka harian rata-rata tiga bulan sebelumnya.

Asahan Tidak Diminati

Masyarakat Asahan belum banyak meminati Bright Gas berukuran 5,5 Kg  varian gas non subsudi yang telah disosialisasikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Pemerintah Kabupaten Asahan oleh Pertamina pada awal bulan Desember 2016 lalu. Pasalnya, stok Bright Gas masih sangat minim.

” Memang ada yang beli Bright Gas tersebut. Tapi, bisa dihitung orang yang membelinya, masyarakat masih memilih gas volume 3 Kg yang harganya lebih murah dan terangkau,”kata Pemilik Toko Bright Gas, Sahrial Simangunsong di Jalan Lintas Sumtara, Kamis (16/2).

Dimana, untuk Harga tabung Bright Gas yang ukuran 5.5 Kg dijual  Rp 330 ribu per tabung. Sedangkan Bright Gas yang berukuran 3 Kg dijual Rp140 ribu per tabung. Lalu untuk isi ulang Brighet Gas yang ukuran  5.5 kg saja Rp60 ribu dan ukuran  3 kg hanya 18 ribu.

Seorang PNS yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan, dirinya dan sejumlah PNS masih banyak yang menggunakan elpigi 3 Kg dengan alasan lebih murah dan mudah dijumpai di toko-toko.

“Jujur saya masih pakai gas elpiji 3 Kg, dan belum beralih ke bright gas yang 5,5 Kg itu karena  selain selisih harganya cukup jauh bright gas ini juga tidak tersedia di kedai eceran,” ujar pria berkacamata ini. (ris/omi/ram)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/