30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Aisyah Diduga Korban Sindikat, Dikira Ikut Reality Show

Paspor Siti Aisyah, tersangka pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nasib Siti Aisyah, tersangka kasus pembunuhan Kim Jong-nam, tidak sepenuhnya di ujung tanduk. Pemerintah Indonesia yakin Aisyah adalah korban dalam kasus kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu. Aisyah diduga kuat hanya dimanfaatkan sindikat.

Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak yakin Siti Aisyah adalah agen rahasia yang secara sengaja terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam. Sebagai seorang agen khusus tidak mungkin jejak Aisyah akan diketahui dengan begitu cepat. Dia akan langsung kabur tanpa jejak dan tidak diketahui dimana rimbanya bila benar-benar sebagai agen pembunuh.

“Tapi kok dia pergi ke hotel tidur, bersembunyi di kota itu sendiri, di dekat airport itu,” ujar JK di kantor Wakil Presiden, Jumat (17/2).

JK mengaku sudah menerima laporan terkini dalam kasus tersebut. Menurut dia, Aisyah adalah korban dalam sebuah rencana pembunuhan yang begitu matang. Seolah-olah Aisyah ditempatkan dalam situasi di mana dia menganggap dirinya sedang berada dalam program reality show. Program yang selama ini sering dipahami sebagai acara televisi untuk mengerjain seseorang atau target tertentu.

“Dia (Aisyah, Red) pikir begitu (ikut acara reality show). Kadang-kadang pakai kamera tersembunyi atau jarak jauh,” imbuh JK.

Namun, ternyata aksi tersebut adalah pembunuhan keji dengan metode baru. Hanya dengan menyemperotkan racun pada wajah seseorang dalam hitungan jam sudah tewas. “Jadi Kim itu ya korban dari korban. Karena, Aisyah korban juga. Korban dari semacam rekayasa atau penipuan,” tegas dia.

Dalam cara pandang sebagai korban itu, pemerintah tentu tidak akan tinggal diam dan bakal melakukan pembelaan pada Aisyah. Dari laporan yang dia terima KBRI di Malaysia sudah bergerak untuk melakukan pendampingan pada Aisyah. “Tapi kalau dia (Aisyah, red) katakanlah pelaku utama tentu lain soal,” ungkap JK.

Menko Polhukam Wiranto turut buka suara berkaitan pembunuhan Kim Jong-nam. Dia mengaku sudah menerima laporan dari Badan Intelejen Negara (BIN) soal keterlibatan Siti Aisyah, WNI yang dituduh turut andil dalam pembunuhan Jong-nam. Namun, dia menolak membeberkan laporan tersebut. “Intinya Kemenlu mendapat misi menyelesaikan masalah itu (keterlibatan Aisyah). Dan itu tugas mereka,” ucap dia.

Menteri yang juga dipercaya sebagai ketua dewan pembina partai Hanura itu meminta agar semua pihak sabar menunggu. Saat ini, kata Wiranto, Kemenlu tengah menggali data dan fakta soal keterlibatan Aisyah. “Kami serahkan kepada Kemenlu untuk melakukan investigasi,” ujarnya. Yang pasti, dia menegaskan, Indonesia menghormati hukum yang berlaku di negara mana pun. “Kita tidak bisa ganggu gugat. Tunggu saja prosesnya,” ujarnya.

Wamenlu Abdurrahman Mohammad Fachir menjelaskan, instansinya langsung bergerak sejak menerima informasi soal Aisyah. Sebagai wakil pemerintah yang diberi mandat menyelesaikan persoalan WNI kelahiran Serang itu, Kemenlu terus berupaya agar segera mendapat akses untuk memberikan pendampingan secara langsung. “Itu yang paling penting yang sedang dilakukan tema -teman di Malaysia,” terang dia.

Paspor Siti Aisyah, tersangka pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nasib Siti Aisyah, tersangka kasus pembunuhan Kim Jong-nam, tidak sepenuhnya di ujung tanduk. Pemerintah Indonesia yakin Aisyah adalah korban dalam kasus kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu. Aisyah diduga kuat hanya dimanfaatkan sindikat.

Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak yakin Siti Aisyah adalah agen rahasia yang secara sengaja terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam. Sebagai seorang agen khusus tidak mungkin jejak Aisyah akan diketahui dengan begitu cepat. Dia akan langsung kabur tanpa jejak dan tidak diketahui dimana rimbanya bila benar-benar sebagai agen pembunuh.

“Tapi kok dia pergi ke hotel tidur, bersembunyi di kota itu sendiri, di dekat airport itu,” ujar JK di kantor Wakil Presiden, Jumat (17/2).

JK mengaku sudah menerima laporan terkini dalam kasus tersebut. Menurut dia, Aisyah adalah korban dalam sebuah rencana pembunuhan yang begitu matang. Seolah-olah Aisyah ditempatkan dalam situasi di mana dia menganggap dirinya sedang berada dalam program reality show. Program yang selama ini sering dipahami sebagai acara televisi untuk mengerjain seseorang atau target tertentu.

“Dia (Aisyah, Red) pikir begitu (ikut acara reality show). Kadang-kadang pakai kamera tersembunyi atau jarak jauh,” imbuh JK.

Namun, ternyata aksi tersebut adalah pembunuhan keji dengan metode baru. Hanya dengan menyemperotkan racun pada wajah seseorang dalam hitungan jam sudah tewas. “Jadi Kim itu ya korban dari korban. Karena, Aisyah korban juga. Korban dari semacam rekayasa atau penipuan,” tegas dia.

Dalam cara pandang sebagai korban itu, pemerintah tentu tidak akan tinggal diam dan bakal melakukan pembelaan pada Aisyah. Dari laporan yang dia terima KBRI di Malaysia sudah bergerak untuk melakukan pendampingan pada Aisyah. “Tapi kalau dia (Aisyah, red) katakanlah pelaku utama tentu lain soal,” ungkap JK.

Menko Polhukam Wiranto turut buka suara berkaitan pembunuhan Kim Jong-nam. Dia mengaku sudah menerima laporan dari Badan Intelejen Negara (BIN) soal keterlibatan Siti Aisyah, WNI yang dituduh turut andil dalam pembunuhan Jong-nam. Namun, dia menolak membeberkan laporan tersebut. “Intinya Kemenlu mendapat misi menyelesaikan masalah itu (keterlibatan Aisyah). Dan itu tugas mereka,” ucap dia.

Menteri yang juga dipercaya sebagai ketua dewan pembina partai Hanura itu meminta agar semua pihak sabar menunggu. Saat ini, kata Wiranto, Kemenlu tengah menggali data dan fakta soal keterlibatan Aisyah. “Kami serahkan kepada Kemenlu untuk melakukan investigasi,” ujarnya. Yang pasti, dia menegaskan, Indonesia menghormati hukum yang berlaku di negara mana pun. “Kita tidak bisa ganggu gugat. Tunggu saja prosesnya,” ujarnya.

Wamenlu Abdurrahman Mohammad Fachir menjelaskan, instansinya langsung bergerak sejak menerima informasi soal Aisyah. Sebagai wakil pemerintah yang diberi mandat menyelesaikan persoalan WNI kelahiran Serang itu, Kemenlu terus berupaya agar segera mendapat akses untuk memberikan pendampingan secara langsung. “Itu yang paling penting yang sedang dilakukan tema -teman di Malaysia,” terang dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/