26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Belanja di Swalayan, Rajin Lihat Tanggal Kedaluarsa Yaa

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS BPOM melakukan sidak makanan impor tanpa izin di pusat perbelanjaan SMARCO jl.Ringroad Medan, Kamis (9/6). BPOM akan terus melakukan sidak di sejumlah pusat perbelanjaan lain di kota medan selama bulan ramadhan.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BPOM melakukan sidak makanan impor tanpa izin di pusat perbelanjaan SMARCO jl.Ringroad Medan, Kamis (9/6). BPOM akan terus melakukan sidak di sejumlah pusat perbelanjaan lain di kota medan selama bulan ramadhan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat diminta jeli dan cermat untuk memilih barang menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah. Pasalnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) masih menemukan sejumlah kemasan makanan dan minuman saat melakukan inspeksi mendadak (sidak).

“Ya, kita harap masyarakat lebih jeli dengan melihat label kadaluarsanya. Selain itu lihat juga kondisi kemasan barang, jika penyot jangan dibeli karena bisa memengaruhi didalam kemasannya,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Medan Irfan Syarif Siregar kepada Sumut Pos, Rabu (22/6).

Sidak ini intens dilakukan Disperindag Kota Medan. Dari sidak masih terdapat kemasan makanan dan minuman kaleng yang kurang baik. Meski begitu pada sidak Rabu kemarin, Disperindag tidak temukan produk kadaluarsa.

“Kami sudah pantau hari ini (Rabu, Red). Hasilnya ke beberapa swalayan, seperti di OK Supermarket Jalan Gaperta, dan di simpang Jl. Kampung Lalang, tidak ada ketemu barang yang kadaluarsa. Tetapi masih ada barang kondisi kemasannya sudah tidak baik. Seperti kaleng susu ada yang penyot. Pun minuman kaleng,” jelas mantan Camat Medan Kota itu.

Untuk itu, pihaknya sudah mengingatkan kepada pengelola jangan lagi meletakkan barang-barang tanpa label kadaluarsa, kondisi tak laik maupun tak punya izin. “Inikan berulang jadinya. Makanya kita himbau agar mereka (pengelola swalayan) mengontrol barang-barang tersebut,” ungkapnya.

Meski daging celeng (B2/Babi) belum dipastikan masuk ke pasar-pasar tradisional di Kota Medan, dinas terkait diminta intensifkan pengawasan di lapangan. “Kita berharap Pemko Medan perketat pengawasan walaupun daging tersebut belum masuk ke pasar-pasar tradisional,” ujar Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan Salman Alfarisi.

Menurut Salman, jangan sampai daging jenis tersebut masuk ke pasar tradisional di Medan yang akhirnya mengkhawatirkan masyarakat. “Makanya saya katakan ini perlu diintensifkan biar tidak meresahkan masyarakat kita,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Medan Achyar yang coba dikonfirmasi terkait sudah masuknya daging celeng ke Medan, belum bisa memberikan keterangan. “Kebetulan abang lagi ada kemalangan adinda, silahkan ke Bu Dewi Nainggolan Kabid Keswan dan Kesmavet saja,” katanya.

Dewi Nainggolan yang dihubungi juga belum bersedia memberi keterangan. Begitupun saat dilayangkan pesan singkat (SMS), ia tidak menggubris. (prn/ije)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS BPOM melakukan sidak makanan impor tanpa izin di pusat perbelanjaan SMARCO jl.Ringroad Medan, Kamis (9/6). BPOM akan terus melakukan sidak di sejumlah pusat perbelanjaan lain di kota medan selama bulan ramadhan.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BPOM melakukan sidak makanan impor tanpa izin di pusat perbelanjaan SMARCO jl.Ringroad Medan, Kamis (9/6). BPOM akan terus melakukan sidak di sejumlah pusat perbelanjaan lain di kota medan selama bulan ramadhan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat diminta jeli dan cermat untuk memilih barang menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah. Pasalnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) masih menemukan sejumlah kemasan makanan dan minuman saat melakukan inspeksi mendadak (sidak).

“Ya, kita harap masyarakat lebih jeli dengan melihat label kadaluarsanya. Selain itu lihat juga kondisi kemasan barang, jika penyot jangan dibeli karena bisa memengaruhi didalam kemasannya,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Medan Irfan Syarif Siregar kepada Sumut Pos, Rabu (22/6).

Sidak ini intens dilakukan Disperindag Kota Medan. Dari sidak masih terdapat kemasan makanan dan minuman kaleng yang kurang baik. Meski begitu pada sidak Rabu kemarin, Disperindag tidak temukan produk kadaluarsa.

“Kami sudah pantau hari ini (Rabu, Red). Hasilnya ke beberapa swalayan, seperti di OK Supermarket Jalan Gaperta, dan di simpang Jl. Kampung Lalang, tidak ada ketemu barang yang kadaluarsa. Tetapi masih ada barang kondisi kemasannya sudah tidak baik. Seperti kaleng susu ada yang penyot. Pun minuman kaleng,” jelas mantan Camat Medan Kota itu.

Untuk itu, pihaknya sudah mengingatkan kepada pengelola jangan lagi meletakkan barang-barang tanpa label kadaluarsa, kondisi tak laik maupun tak punya izin. “Inikan berulang jadinya. Makanya kita himbau agar mereka (pengelola swalayan) mengontrol barang-barang tersebut,” ungkapnya.

Meski daging celeng (B2/Babi) belum dipastikan masuk ke pasar-pasar tradisional di Kota Medan, dinas terkait diminta intensifkan pengawasan di lapangan. “Kita berharap Pemko Medan perketat pengawasan walaupun daging tersebut belum masuk ke pasar-pasar tradisional,” ujar Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan Salman Alfarisi.

Menurut Salman, jangan sampai daging jenis tersebut masuk ke pasar tradisional di Medan yang akhirnya mengkhawatirkan masyarakat. “Makanya saya katakan ini perlu diintensifkan biar tidak meresahkan masyarakat kita,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Medan Achyar yang coba dikonfirmasi terkait sudah masuknya daging celeng ke Medan, belum bisa memberikan keterangan. “Kebetulan abang lagi ada kemalangan adinda, silahkan ke Bu Dewi Nainggolan Kabid Keswan dan Kesmavet saja,” katanya.

Dewi Nainggolan yang dihubungi juga belum bersedia memberi keterangan. Begitupun saat dilayangkan pesan singkat (SMS), ia tidak menggubris. (prn/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/