27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

7 ABK Kejebak di Kapal, Pencarian Diperluas

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi jenazah awak kapal kargo yang tenggelam di Pelabuhan Belawan Medan, Kamis (26/3). Kapal kargo KM Kumala Endah yang tenggelam setelah menabrak bangkai kapal di perairan Belawan hari Selasa lalu, tim SAR berhasil menemukan dua jenazah awak dari sembilan awak kapal.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi jenazah awak kapal kargo yang tenggelam di Pelabuhan Belawan Medan, Kamis (26/3). Kapal kargo KM Kumala Endah yang tenggelam setelah menabrak bangkai kapal di perairan Belawan hari Selasa lalu, tim SAR berhasil menemukan dua jenazah awak dari sembilan awak kapal.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki hari keempat tenggelamnya Kapal Motor (KM) Kumala Endah GT 454, tim Save And Resque (SAR) gabungan dari Direktorat Polisi Air, Brimob, dan TNI Angkatan Laut melanjutkan pencarian 7 anak buah kapal (ABK) yang hilang di perairan Belawan itu. Areal pencarian pun diperluas setelah penemuan dua jasad ABK pada Kamis siang.

“Selain memperluas areal pencarian dan menurunkan robot penyelam, hari ini penyelam juga diturunkan untuk melakukan penyisiran bawah laut di sekitar titik tenggelamnya kapal,” kata Kepala Badan SAR Sumatera Utara Rochmali, Jumat, (27/3). Dugaan sementara, kata Rochmali, tujuh korban lainnya terjebak di dalam kapal.

Rochmali mengatakan hari ini tim pencari gabungan akan menyisir sekitar 572 nautical mile atau lebih luas dari pada kemarin di 172 nautical mile. Tim juga menurunkan robot penyelam yang bertugas untuk melakukan pemotretan bawah laut. Hal ini diperlukan untuk menemukan lokasi pasti tenggelamnya kapal pengangkut besi tersebut.

Berdasarkan perhitungan tim, ujar Rochmali, kedalaman di titik KM Endah karam sekitar 17 meter sampai 20 meter atau 1.059,34 kilometer. “Sebagian tim juga diterjunkan ke titik KM Kumala Endah tenggelam meski sebagian lainnya memperluas areal pencarian,” tutur Rochmali.

Kapal kargo KM Kumala Endah berbendera Indonesia tenggelam, Selasa petang lalu, saat melintas di lampu 2 perairan Belawan menuju Kendawangan, Kalimantan Barat. KM Kumala Endah karam karena diduga menabrak bangkai kapal. Akibatnya kapal mengalami kebocoran di bagian lambung. Tak lama kemudian kapal langsung tenggelam. Dari 15 awak kapal nahas tersebut, sembilan di antaranya dinyatakan hilang dan kemungkinan tewas.

Korban yang diduga tewas, yakni Sutimin (nahkoda), Isak Sula (mualim 1) Ribut Wahyu Panitip (masinis 2), Suhadi (masinis 3), Mat Muhtarudin (juru minyak), Aris Setianto (juru minyak), Repido Brahmana (juru mudi), Daniel Marganda Sinaga (juru mudi), serta Riduan (juru masak).

Dua jenazah ditemukan tim pencari di Perairan Belawan. Kedua jenazah itu Daniel Marganda Sinaga (28) warga Tanah Jawa Pemantang Siantar, Kabupaten Simalungun, dan satu mayat lagi Sutimin (49) warga Mojosono Boyolali, Jawa Tengah.

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi jenazah awak kapal kargo yang tenggelam di Pelabuhan Belawan Medan, Kamis (26/3). Kapal kargo KM Kumala Endah yang tenggelam setelah menabrak bangkai kapal di perairan Belawan hari Selasa lalu, tim SAR berhasil menemukan dua jenazah awak dari sembilan awak kapal.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi jenazah awak kapal kargo yang tenggelam di Pelabuhan Belawan Medan, Kamis (26/3). Kapal kargo KM Kumala Endah yang tenggelam setelah menabrak bangkai kapal di perairan Belawan hari Selasa lalu, tim SAR berhasil menemukan dua jenazah awak dari sembilan awak kapal.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki hari keempat tenggelamnya Kapal Motor (KM) Kumala Endah GT 454, tim Save And Resque (SAR) gabungan dari Direktorat Polisi Air, Brimob, dan TNI Angkatan Laut melanjutkan pencarian 7 anak buah kapal (ABK) yang hilang di perairan Belawan itu. Areal pencarian pun diperluas setelah penemuan dua jasad ABK pada Kamis siang.

“Selain memperluas areal pencarian dan menurunkan robot penyelam, hari ini penyelam juga diturunkan untuk melakukan penyisiran bawah laut di sekitar titik tenggelamnya kapal,” kata Kepala Badan SAR Sumatera Utara Rochmali, Jumat, (27/3). Dugaan sementara, kata Rochmali, tujuh korban lainnya terjebak di dalam kapal.

Rochmali mengatakan hari ini tim pencari gabungan akan menyisir sekitar 572 nautical mile atau lebih luas dari pada kemarin di 172 nautical mile. Tim juga menurunkan robot penyelam yang bertugas untuk melakukan pemotretan bawah laut. Hal ini diperlukan untuk menemukan lokasi pasti tenggelamnya kapal pengangkut besi tersebut.

Berdasarkan perhitungan tim, ujar Rochmali, kedalaman di titik KM Endah karam sekitar 17 meter sampai 20 meter atau 1.059,34 kilometer. “Sebagian tim juga diterjunkan ke titik KM Kumala Endah tenggelam meski sebagian lainnya memperluas areal pencarian,” tutur Rochmali.

Kapal kargo KM Kumala Endah berbendera Indonesia tenggelam, Selasa petang lalu, saat melintas di lampu 2 perairan Belawan menuju Kendawangan, Kalimantan Barat. KM Kumala Endah karam karena diduga menabrak bangkai kapal. Akibatnya kapal mengalami kebocoran di bagian lambung. Tak lama kemudian kapal langsung tenggelam. Dari 15 awak kapal nahas tersebut, sembilan di antaranya dinyatakan hilang dan kemungkinan tewas.

Korban yang diduga tewas, yakni Sutimin (nahkoda), Isak Sula (mualim 1) Ribut Wahyu Panitip (masinis 2), Suhadi (masinis 3), Mat Muhtarudin (juru minyak), Aris Setianto (juru minyak), Repido Brahmana (juru mudi), Daniel Marganda Sinaga (juru mudi), serta Riduan (juru masak).

Dua jenazah ditemukan tim pencari di Perairan Belawan. Kedua jenazah itu Daniel Marganda Sinaga (28) warga Tanah Jawa Pemantang Siantar, Kabupaten Simalungun, dan satu mayat lagi Sutimin (49) warga Mojosono Boyolali, Jawa Tengah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/