25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

PGN Produksi Gas Tabung

Gaslink

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Kini, membeli gas untuk kebutuhan memasak tidak hanya kita dapatkan dari Pertamina. Tak mau ketinggalan dalam melayani kebutuhan publik, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai melakukan terobosan untuk meningkatkan kinerja. Salah satunya yaitu menjual gas dalam bentuk tabung. Variasi jualnya dalam ukuran setara dengan elpiji 12 kg dan 50 kg.

Namun demikian, ada sedikit perbedaan dalam jenis produk yang dijual. Jika Pertamina menjual gas dalam bentuk liquefied petroleum gas (LPG), PGN melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia menjual gas dalam bentuk compressed natural gas (CNG). Selain itu, CNG dijual tidak untuk rumah tangga tetapi untuk industri kecil, rumah makan, hotel dan usaha lainnya.

Direktur Komersial PGN Danny Praditya mengatakan, penjualan produk CNG setara LPG 12 kg dan 50 kg merupakan bentuk diversifikasi usaha dari PGN. “Diversifikasi dengan gaslink saja. CNG cuma kemasan size equivalent LPG 12 kg dan 50 kg,” kata Danny, kemarin.

Biarpun berbobot setara 12 kg namun CNG yang dijual oleh PGN ini tidak dipasarkan untuk konsumen rumah tangga. Produk CNG dimaksudkan untuk segmen industri kecil, hotel dan restoran. “Sumber gasnya dari portofolio pasokan PGN,” tutur Danny.

Seperti diketahui, PGN memang tengah berusaha memperluas pemanfaatan gas bumi ke masyarakat luas dengan menghadirkan Gaslink. Gaslink diluncurkan khusus untuk ini menyasar daerah-daerah yang belum dijangkau oleh gas pipa sehingga para pelaku usaha seperti industri menengah, hotel dan restoran.

Gaslink merupakan gas bumi yang dikompres sedemikian rupa hingga menjadi Compressed Natural Gas (CNG) yang kemudian didistribusikan menggunakan kendaraan untuk diantar langsung ke pelanggan-pelanggan. Dengan Gaslink, PGN mengklaim pelanggan bisa menghemat pengeluaran sampai lebih dari 20 persen dibandingkan penggunaan LPG. (ydh/jpg/ram)

Gaslink

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Kini, membeli gas untuk kebutuhan memasak tidak hanya kita dapatkan dari Pertamina. Tak mau ketinggalan dalam melayani kebutuhan publik, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai melakukan terobosan untuk meningkatkan kinerja. Salah satunya yaitu menjual gas dalam bentuk tabung. Variasi jualnya dalam ukuran setara dengan elpiji 12 kg dan 50 kg.

Namun demikian, ada sedikit perbedaan dalam jenis produk yang dijual. Jika Pertamina menjual gas dalam bentuk liquefied petroleum gas (LPG), PGN melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia menjual gas dalam bentuk compressed natural gas (CNG). Selain itu, CNG dijual tidak untuk rumah tangga tetapi untuk industri kecil, rumah makan, hotel dan usaha lainnya.

Direktur Komersial PGN Danny Praditya mengatakan, penjualan produk CNG setara LPG 12 kg dan 50 kg merupakan bentuk diversifikasi usaha dari PGN. “Diversifikasi dengan gaslink saja. CNG cuma kemasan size equivalent LPG 12 kg dan 50 kg,” kata Danny, kemarin.

Biarpun berbobot setara 12 kg namun CNG yang dijual oleh PGN ini tidak dipasarkan untuk konsumen rumah tangga. Produk CNG dimaksudkan untuk segmen industri kecil, hotel dan restoran. “Sumber gasnya dari portofolio pasokan PGN,” tutur Danny.

Seperti diketahui, PGN memang tengah berusaha memperluas pemanfaatan gas bumi ke masyarakat luas dengan menghadirkan Gaslink. Gaslink diluncurkan khusus untuk ini menyasar daerah-daerah yang belum dijangkau oleh gas pipa sehingga para pelaku usaha seperti industri menengah, hotel dan restoran.

Gaslink merupakan gas bumi yang dikompres sedemikian rupa hingga menjadi Compressed Natural Gas (CNG) yang kemudian didistribusikan menggunakan kendaraan untuk diantar langsung ke pelanggan-pelanggan. Dengan Gaslink, PGN mengklaim pelanggan bisa menghemat pengeluaran sampai lebih dari 20 persen dibandingkan penggunaan LPG. (ydh/jpg/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/