25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Harga Pangan Melambung

“Harga beras untuk beragam jenis telah naik dari sekitar Rp500 hingga Rp1.500 per kg sejauh ini. Oleh karenanya, diperkirakan Desember tahun ini akan menyumbang inflasi dalam rentang 0,3 persen hingga 0,6 persen. Bahkan, bila kenaikan bertahan lama hingga akhir tahun makan berpotensi di atas 0,5 persen,” cetusnya sembari menambahkan, diyakini harga pangan menjelang akhir tahun masih relatif terkendali sekalipun beberapa bertahan mahal.

Lebih lanjut dia mengatakan, tren permintaan yang terus meningkat berpeluang melambungkan harga pangan tersebut. Semua pihak harus turun tangan menjaga harga pangan tidak bergejolak hingga perayaan tahun baru usai.

“Untuk menstabilkan harga dibutuhkan sinergi bukan hanya TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Sumut. Namun, stake holder antar lintas wilayah harus berembuk. Sumut dirugikan dari kenaikan harga ini. Padahal, jika stok yang ada hanya untuk memenuhi kebutuhan, harga pangan seharusnya tidak naik,” tukasnya.

Sementara, seorang pedagang telur di Pasar Simpang Limun Medan, Ijar mengakui memang harga telur ayam mengalami kenaikan. Disebutkannya, semula dijual Rp1.200 per kg kini naik menjadi Rp1.400 hingga Rp1.500 per butir.

“Enggak tahu kenapa bisa naik harganya, mungkin karena faktor cuaca. Soalnya, akhir-akhir ini hujan terus, sehingga distribusi terganggu,” akunya.

Terpisah, seorang pedagang beras, Sentosa menuturkan, sudah sepekan terakhir harga beras premium bertahan mahal atau naik cukup signifikan. Harga beras premium yang sebelumnya berada dikisaran Rp11.200 per kg, saat ini melonjak hingga mencapai harga Rp13.000 per kg.

“Harga beras cap Ramos AA yang biasa dijual Rp350 ribu per 30 kg kini menjadi Rp357 ribu. Sedangkan beras Cap Topi Rp316 per 30 kg dari Rp310 ribu,” pungkasnya. (ris/azw)

“Harga beras untuk beragam jenis telah naik dari sekitar Rp500 hingga Rp1.500 per kg sejauh ini. Oleh karenanya, diperkirakan Desember tahun ini akan menyumbang inflasi dalam rentang 0,3 persen hingga 0,6 persen. Bahkan, bila kenaikan bertahan lama hingga akhir tahun makan berpotensi di atas 0,5 persen,” cetusnya sembari menambahkan, diyakini harga pangan menjelang akhir tahun masih relatif terkendali sekalipun beberapa bertahan mahal.

Lebih lanjut dia mengatakan, tren permintaan yang terus meningkat berpeluang melambungkan harga pangan tersebut. Semua pihak harus turun tangan menjaga harga pangan tidak bergejolak hingga perayaan tahun baru usai.

“Untuk menstabilkan harga dibutuhkan sinergi bukan hanya TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Sumut. Namun, stake holder antar lintas wilayah harus berembuk. Sumut dirugikan dari kenaikan harga ini. Padahal, jika stok yang ada hanya untuk memenuhi kebutuhan, harga pangan seharusnya tidak naik,” tukasnya.

Sementara, seorang pedagang telur di Pasar Simpang Limun Medan, Ijar mengakui memang harga telur ayam mengalami kenaikan. Disebutkannya, semula dijual Rp1.200 per kg kini naik menjadi Rp1.400 hingga Rp1.500 per butir.

“Enggak tahu kenapa bisa naik harganya, mungkin karena faktor cuaca. Soalnya, akhir-akhir ini hujan terus, sehingga distribusi terganggu,” akunya.

Terpisah, seorang pedagang beras, Sentosa menuturkan, sudah sepekan terakhir harga beras premium bertahan mahal atau naik cukup signifikan. Harga beras premium yang sebelumnya berada dikisaran Rp11.200 per kg, saat ini melonjak hingga mencapai harga Rp13.000 per kg.

“Harga beras cap Ramos AA yang biasa dijual Rp350 ribu per 30 kg kini menjadi Rp357 ribu. Sedangkan beras Cap Topi Rp316 per 30 kg dari Rp310 ribu,” pungkasnya. (ris/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/