25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Stok Garam Sumut Aman

Kepala Disperindag Sumut Alwin saat meninjau pasokan garam impor di Pelabuhan Belawan, Minggu (27/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sumut, menjamin stok garam di Sumut, dengan mulai meninjau masuknya garam dari dalam dan luar negeri.

“Pekan ini sudah ada masuk 3.600 ton garam yang dipasok PT Garindo, dan ada 22.500 ton asal Australia yang sebagian di antaranya untuk Sumut,” tutur Kepala Disperindag Sumut Alwin, Minggu (27/8).

Alwin mengungkapkan hal ini, usai meninjau pembongkaran garam asal Australia yang diimpor PT Garam di Pelabuhan Belawan, dan meninjau gudang garam tersebut di kawasan Rumah Potong Hewan, Medan Deli.

Ia dan jajarannya langsung meninjau garam yang berada di Kapal Uni Challege Singapore dengan nomor buritan IMO 9606546.

Alwin yang didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut Misbah, dan Kepala UPT Perlindungan Konsumen dan Pengelolaan Standar Medan Disperindag Sumut Perdana Pandia, menyebutkan, kebutuhan garam di Sumut per tahun sebanyak 28.200 ton.

Kebutuhan itu mengacu pada jumlah penduduk Sumut yang 14,1 juta jiwa, dengan kebutuhan per kapita 2 kilogram per tahun. “Disperindag Sumut terus berkoordinasi dengan semua yang terkait, termasuk perusahaan pemasok untuk bisa mengatasi kelangkaan garam yang sempat tejadi pasca ketatnya pasokan garam dari Madura,” beber Alwin.

Pasokan ketat dari Madura terjadi karena daerah itu mengàlami gagal panen akibat curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi. Sumut, kata Alwin, sudah langsung berkoordinasi dan menginformasikan termasuk ke pemerintah pusat, saat mulai terjadi kelangkaan. “Mudah-mudahan kelangkaan garam bisa teratasi di Sumut,” harapnya.

Dengan kelangkaan teratasi, maka harga jual juga bisa ditekan kembali ke angka normal. Akibat langka, harga garam kualitas bagus sempat mencapai Rp8.000 per kilogram dari harga normal Rp6.000.

Corparate Secretary PT Garam (Persero), Hartono mengakui, garam impor asal Australia yang dipasok perusahaan tersebut sudah masuk ke Pelabuhan Belawan, Jumat (25/8) lalu. “Garam impor yang masuk Pelabuhan Belawan sebanyak 22.500 ton, dan sedang dalam proses bongkar. Itu untuk kebutuhan di Sumatera, termasuk Sumut,” katanya.

Ia tidak merinci berapa alokasi untuk Sumut, karena akan didistribusikan ke industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah, sesuai permintaan pemerintah kabupaten/kota yang sudah diverifikasi. Distribusi diharapkan lancar, apalagi diawasi Satgas Pangan,” jelas Hartono.

Hartono mengatakan, garam sebanyak 22.500 ton yang masuk ke Pelabuhan Belawan merupakan tahap ketiga. Tahap pertama sebanyak 25.000 ton melalui pelabuhan di Banten, 10 Agustus 2017, yang diperuntukkan bagi warga Jawa Barat, sebagian wilayah di Jawa Tengah, dan Kalimantan. Adapun tahap kedua, melalui Pelabuhan Tanjungperak, Surabaya, sebanyak 27.500 ton untuk didistribusikan ke Jawa Timur dan sebagian wilayah Jawa Tengah. “Garam baku yang disalurkan melalui berbagai IKM itu harus diyodisasi atau pemberian yodium ke garam,” pungkasnya. (bal/saz)

Kepala Disperindag Sumut Alwin saat meninjau pasokan garam impor di Pelabuhan Belawan, Minggu (27/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sumut, menjamin stok garam di Sumut, dengan mulai meninjau masuknya garam dari dalam dan luar negeri.

“Pekan ini sudah ada masuk 3.600 ton garam yang dipasok PT Garindo, dan ada 22.500 ton asal Australia yang sebagian di antaranya untuk Sumut,” tutur Kepala Disperindag Sumut Alwin, Minggu (27/8).

Alwin mengungkapkan hal ini, usai meninjau pembongkaran garam asal Australia yang diimpor PT Garam di Pelabuhan Belawan, dan meninjau gudang garam tersebut di kawasan Rumah Potong Hewan, Medan Deli.

Ia dan jajarannya langsung meninjau garam yang berada di Kapal Uni Challege Singapore dengan nomor buritan IMO 9606546.

Alwin yang didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut Misbah, dan Kepala UPT Perlindungan Konsumen dan Pengelolaan Standar Medan Disperindag Sumut Perdana Pandia, menyebutkan, kebutuhan garam di Sumut per tahun sebanyak 28.200 ton.

Kebutuhan itu mengacu pada jumlah penduduk Sumut yang 14,1 juta jiwa, dengan kebutuhan per kapita 2 kilogram per tahun. “Disperindag Sumut terus berkoordinasi dengan semua yang terkait, termasuk perusahaan pemasok untuk bisa mengatasi kelangkaan garam yang sempat tejadi pasca ketatnya pasokan garam dari Madura,” beber Alwin.

Pasokan ketat dari Madura terjadi karena daerah itu mengàlami gagal panen akibat curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi. Sumut, kata Alwin, sudah langsung berkoordinasi dan menginformasikan termasuk ke pemerintah pusat, saat mulai terjadi kelangkaan. “Mudah-mudahan kelangkaan garam bisa teratasi di Sumut,” harapnya.

Dengan kelangkaan teratasi, maka harga jual juga bisa ditekan kembali ke angka normal. Akibat langka, harga garam kualitas bagus sempat mencapai Rp8.000 per kilogram dari harga normal Rp6.000.

Corparate Secretary PT Garam (Persero), Hartono mengakui, garam impor asal Australia yang dipasok perusahaan tersebut sudah masuk ke Pelabuhan Belawan, Jumat (25/8) lalu. “Garam impor yang masuk Pelabuhan Belawan sebanyak 22.500 ton, dan sedang dalam proses bongkar. Itu untuk kebutuhan di Sumatera, termasuk Sumut,” katanya.

Ia tidak merinci berapa alokasi untuk Sumut, karena akan didistribusikan ke industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah, sesuai permintaan pemerintah kabupaten/kota yang sudah diverifikasi. Distribusi diharapkan lancar, apalagi diawasi Satgas Pangan,” jelas Hartono.

Hartono mengatakan, garam sebanyak 22.500 ton yang masuk ke Pelabuhan Belawan merupakan tahap ketiga. Tahap pertama sebanyak 25.000 ton melalui pelabuhan di Banten, 10 Agustus 2017, yang diperuntukkan bagi warga Jawa Barat, sebagian wilayah di Jawa Tengah, dan Kalimantan. Adapun tahap kedua, melalui Pelabuhan Tanjungperak, Surabaya, sebanyak 27.500 ton untuk didistribusikan ke Jawa Timur dan sebagian wilayah Jawa Tengah. “Garam baku yang disalurkan melalui berbagai IKM itu harus diyodisasi atau pemberian yodium ke garam,” pungkasnya. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/