Saat ditanya apa pandangannya terhadap Kartini Indonesia saat ini, Konselor Biro Psikologi RSUD dr Pirngadi Medan Indah Kumala Hasibuan MPsi mengatakan kalau kartini dulu dan sekarang tetap sama yakni perempuan.
Dikatakannya, bedanya dulu dan sekarang yakni dulu dialah (Ibu Kartini) yang memang pembuka cakrawala perempuan sehingga dia memberi penerangan kepada wanita. Sehingga bisa menjadi aktualisasi. Tapi untuk zaman sekarang sudah lebih dari itu dimana wanita sudah bisa menjadi presiden dan lainnya. “Tapi kalau saya bilang tetaplah menjadi wanita jangan menyalahi kodrat,” ucap wanita kelahiran 9 Juni 1964 ini.
Lanjut wanita yang mengenakan jilbab model turban berwarna abu-abu tersebut, apalagi meski jabatan tinggi, wanita yang sudah menikah tetaplah ibu rumah tangga. ‘’Maka dia tetap seorang ibu yang harus ramah mengurus rumahnya. Jangan lupakan kodratnya tersebut,” tutur wanita yang memiliki hobby senam aerobik bahkan sering menjadi pemimpin senam aerobik setiap Jumat di RSUD dr Pirngadi dengan jumlah sekitar 300 peserta senam.
Untuk itu wanita yang selalu menjaga kelenturan wajahnya dengan senam AIUEO menyarankan terutama untuk ibu-ibu yang wanita karir. “Setinggi apapun jabatannya kalau dia seorang ibu tetaplah mengurus suami dan anak serta rumah tangganya. Oke, kalau di luar dia bos tapi di rumah tetap menjadi istri yang melayani suami dan memberi kebutuhan anak-anaknya. Serta tetaplah berpakaian yang cocok sebagai seorang wanita, karena banyaknya pelecehan yang terkadang karena wanita itu sendiri. Jadi kita yang menjaga diri sendiri agar terlindung dari segala keburukan,” sarannya.
Maka kembali ditegaskannya, tetaplah dengan kodrat, dengan kelembutan, kemanisan dan kesehajaan sebagai seorang wanita. “Termasuk mereka yang masih duduk di SMU/SMK yang harus menjaga norma-morma dan jangan ikut-ikutan adat barat dengan pakaian terbuka dan kehidupan yang bebas. Memang tidak mesti memakai jilbab, tapi tolonglah jangan pamerkan yang tidak perlu dilihat,” tandasnya. (mag-12)
Saat ditanya apa pandangannya terhadap Kartini Indonesia saat ini, Konselor Biro Psikologi RSUD dr Pirngadi Medan Indah Kumala Hasibuan MPsi mengatakan kalau kartini dulu dan sekarang tetap sama yakni perempuan.
Dikatakannya, bedanya dulu dan sekarang yakni dulu dialah (Ibu Kartini) yang memang pembuka cakrawala perempuan sehingga dia memberi penerangan kepada wanita. Sehingga bisa menjadi aktualisasi. Tapi untuk zaman sekarang sudah lebih dari itu dimana wanita sudah bisa menjadi presiden dan lainnya. “Tapi kalau saya bilang tetaplah menjadi wanita jangan menyalahi kodrat,” ucap wanita kelahiran 9 Juni 1964 ini.
Lanjut wanita yang mengenakan jilbab model turban berwarna abu-abu tersebut, apalagi meski jabatan tinggi, wanita yang sudah menikah tetaplah ibu rumah tangga. ‘’Maka dia tetap seorang ibu yang harus ramah mengurus rumahnya. Jangan lupakan kodratnya tersebut,” tutur wanita yang memiliki hobby senam aerobik bahkan sering menjadi pemimpin senam aerobik setiap Jumat di RSUD dr Pirngadi dengan jumlah sekitar 300 peserta senam.
Untuk itu wanita yang selalu menjaga kelenturan wajahnya dengan senam AIUEO menyarankan terutama untuk ibu-ibu yang wanita karir. “Setinggi apapun jabatannya kalau dia seorang ibu tetaplah mengurus suami dan anak serta rumah tangganya. Oke, kalau di luar dia bos tapi di rumah tetap menjadi istri yang melayani suami dan memberi kebutuhan anak-anaknya. Serta tetaplah berpakaian yang cocok sebagai seorang wanita, karena banyaknya pelecehan yang terkadang karena wanita itu sendiri. Jadi kita yang menjaga diri sendiri agar terlindung dari segala keburukan,” sarannya.
Maka kembali ditegaskannya, tetaplah dengan kodrat, dengan kelembutan, kemanisan dan kesehajaan sebagai seorang wanita. “Termasuk mereka yang masih duduk di SMU/SMK yang harus menjaga norma-morma dan jangan ikut-ikutan adat barat dengan pakaian terbuka dan kehidupan yang bebas. Memang tidak mesti memakai jilbab, tapi tolonglah jangan pamerkan yang tidak perlu dilihat,” tandasnya. (mag-12)