28.9 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Polisi Buru Mandor Bangunan

Foto: Tuntun/PM Dosen IAIN masih terbaring di Ruang ICU Rumah Sakit Colombia Asia.
Foto: Tuntun/PM
Dosen IAIN masih terbaring di Ruang ICU Rumah Sakit Colombia Asia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rusdi Ananda (42) dosen Fakultas Tarbiyah Ilmu Pendidikan, Prodi Ilmu Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Medan masih terbaring lemah di bangsal ruang ICU Rumah Sakit Colombia Asia Medan. Meski telah melewati masa kritis, tapi kondisi Rusdi masih sangat lemah, hingga ia belum bisa dimintai keterangan.

“Tadi paman sudah sempat sadar. Tapi belum bisa ditanyai karena ia harus istirahat lagi di ruang ICU. Ia juga belum bisa berbicara. Mungkin masih ada pengaruh bius, hingga ia harus istirahat,” ujar Reza (25), keponakan korban yang ditemui kru koran ini di rumah sakit Jl. Listrik itu, Rabu (2/4) siang.

“Kami belum berani langsung menanyakan masalah itu terhadap paman. Soalnya keadaannya masih sangat lemah. Apalagi itu akan mempengaruhi psikologinya, jadi keluarga masih menjaga hal tersebut,” tambah Reza.

Saat disinggung soal kecurigaan keluarga terhadap pemborong yang merenovasi rumah korban, Reza tak mau berandai-andai dan menuduh orang tanpa bukti. Mereka sepenuhnya menyerahkan penyelidikan kasus tersebut pada polisi.

“Tidak berani ngasi komentar soal pelaku. Biar saja pihak kepolisian yang menangani. Kalau kita sebagai keluarga hanya bisa berdoa saja, supaya paman cepat sembuh. Kalau polisi memanggil keluarga untuk dimintai keterangan, tidak masalah,” kata Reza lagi.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman yang ditemui terpisah mengaku masih mencari pelaku yang merampok dan menikam korban di rumahnya di Gang Mulia No 25 Pasar III Krakatau Kel. Glugur darat I Kec Medan Timur itu.

“Masih kita lidik dan kita telah memeriksa tiga orang saksi yaitu Atik, Reza dan suami Atik,” terangnya.

Sejauh ini, dugaan tersangka masih mengarah pada seorang mandor yang ikut merenovasi rumah korban berinisial S. Karena sebelum kejadian, korban dan S pernah berselisih paham dengan korban.

“Kondisi korban juga belum pulih benar, nanti kalau sudah sehat akan kita tanyai. Kita juga akan memeriksa tetangga-tetangga belakang dan depan rumah korban,” ucapnya.

Guna mengungkap kasus ini, polisi juga sudah membentuk tim khusus. Mengenai identitas ke empat pelaku, mantan Kanit Medan Barat ini mengaku, hingga kini pihaknya belum mengetahuinya. “Kalau identitas para pelaku kita belum tau. Soalnya, korban masih belum bisa kita mintai keterangan. Jika korban sudah bisa kita tanyai, maka kita baru dapat mengenal identitas pelakunya. Kemungkinan besar korban pasti mengenal para pelaku,”bebernya di halaman Polsek Medan Timur.

Masih kata Rahman, pihaknya menduga kuat pelakunya adalah orang yang berada disekitar dan mengenal lokasi rumah korban. “Sebab, saat kita lakukan olah TKP, kita menemukan baju bekas darah korban dan sidik jari pelaku, makanya kita akan mencocokkannya dengan beberapa orang yang akan kita panggil,” bebernya.

Untuk mempercepat penangkapan, pihaknya juga sudah berkordinasi dengan Polresta Medan. “Sudah kita laporkan ke Polresta, semoga cepat tertangkap ya dan korban cepat sembuh agar penyelidikan berkembang,” pungkasnya.

Rahma salah seorang tetangga korban menambahkan, pasca kejadian dia tidak melihat aktivitas rehab di rumah korban. “Mulai semalam nggak ada orang kerja, mungkin diliburkan. Kalau yang kutahu, mandornya orang Pancing dan tukang-tukangnya orang luar sini. Baru sekitar dua bulan rumah korban itu direhab,” ujarnya.

Seperti diberitakan, dosen IAIN itu roboh ditikam 9 liang saat memergoki 4 kawanan rampok yang menyatroni rumahnya di Gang Mulia No 25, Pasar III Krakatau, Kel. Glugur Darat I, Kec. Medan Timur, Selasa (1/4) sekira pukul 05.30 WIB. (gib/tun/deo)

Foto: Tuntun/PM Dosen IAIN masih terbaring di Ruang ICU Rumah Sakit Colombia Asia.
Foto: Tuntun/PM
Dosen IAIN masih terbaring di Ruang ICU Rumah Sakit Colombia Asia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rusdi Ananda (42) dosen Fakultas Tarbiyah Ilmu Pendidikan, Prodi Ilmu Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Medan masih terbaring lemah di bangsal ruang ICU Rumah Sakit Colombia Asia Medan. Meski telah melewati masa kritis, tapi kondisi Rusdi masih sangat lemah, hingga ia belum bisa dimintai keterangan.

“Tadi paman sudah sempat sadar. Tapi belum bisa ditanyai karena ia harus istirahat lagi di ruang ICU. Ia juga belum bisa berbicara. Mungkin masih ada pengaruh bius, hingga ia harus istirahat,” ujar Reza (25), keponakan korban yang ditemui kru koran ini di rumah sakit Jl. Listrik itu, Rabu (2/4) siang.

“Kami belum berani langsung menanyakan masalah itu terhadap paman. Soalnya keadaannya masih sangat lemah. Apalagi itu akan mempengaruhi psikologinya, jadi keluarga masih menjaga hal tersebut,” tambah Reza.

Saat disinggung soal kecurigaan keluarga terhadap pemborong yang merenovasi rumah korban, Reza tak mau berandai-andai dan menuduh orang tanpa bukti. Mereka sepenuhnya menyerahkan penyelidikan kasus tersebut pada polisi.

“Tidak berani ngasi komentar soal pelaku. Biar saja pihak kepolisian yang menangani. Kalau kita sebagai keluarga hanya bisa berdoa saja, supaya paman cepat sembuh. Kalau polisi memanggil keluarga untuk dimintai keterangan, tidak masalah,” kata Reza lagi.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman yang ditemui terpisah mengaku masih mencari pelaku yang merampok dan menikam korban di rumahnya di Gang Mulia No 25 Pasar III Krakatau Kel. Glugur darat I Kec Medan Timur itu.

“Masih kita lidik dan kita telah memeriksa tiga orang saksi yaitu Atik, Reza dan suami Atik,” terangnya.

Sejauh ini, dugaan tersangka masih mengarah pada seorang mandor yang ikut merenovasi rumah korban berinisial S. Karena sebelum kejadian, korban dan S pernah berselisih paham dengan korban.

“Kondisi korban juga belum pulih benar, nanti kalau sudah sehat akan kita tanyai. Kita juga akan memeriksa tetangga-tetangga belakang dan depan rumah korban,” ucapnya.

Guna mengungkap kasus ini, polisi juga sudah membentuk tim khusus. Mengenai identitas ke empat pelaku, mantan Kanit Medan Barat ini mengaku, hingga kini pihaknya belum mengetahuinya. “Kalau identitas para pelaku kita belum tau. Soalnya, korban masih belum bisa kita mintai keterangan. Jika korban sudah bisa kita tanyai, maka kita baru dapat mengenal identitas pelakunya. Kemungkinan besar korban pasti mengenal para pelaku,”bebernya di halaman Polsek Medan Timur.

Masih kata Rahman, pihaknya menduga kuat pelakunya adalah orang yang berada disekitar dan mengenal lokasi rumah korban. “Sebab, saat kita lakukan olah TKP, kita menemukan baju bekas darah korban dan sidik jari pelaku, makanya kita akan mencocokkannya dengan beberapa orang yang akan kita panggil,” bebernya.

Untuk mempercepat penangkapan, pihaknya juga sudah berkordinasi dengan Polresta Medan. “Sudah kita laporkan ke Polresta, semoga cepat tertangkap ya dan korban cepat sembuh agar penyelidikan berkembang,” pungkasnya.

Rahma salah seorang tetangga korban menambahkan, pasca kejadian dia tidak melihat aktivitas rehab di rumah korban. “Mulai semalam nggak ada orang kerja, mungkin diliburkan. Kalau yang kutahu, mandornya orang Pancing dan tukang-tukangnya orang luar sini. Baru sekitar dua bulan rumah korban itu direhab,” ujarnya.

Seperti diberitakan, dosen IAIN itu roboh ditikam 9 liang saat memergoki 4 kawanan rampok yang menyatroni rumahnya di Gang Mulia No 25, Pasar III Krakatau, Kel. Glugur Darat I, Kec. Medan Timur, Selasa (1/4) sekira pukul 05.30 WIB. (gib/tun/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/