30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Polisi Seser Tukang Kaca Mobil

Foto: Tuntun/PM Foto Rumah Adi Darwan, korban perampokan bersenjata, di Jalan Sekip Medan Petisah.
Foto: Tuntun/PM
Foto Rumah Adi Darwan, korban perampokan bersenjata, di Jalan Sekip Medan Petisah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski telah mengantongi barang bukti pecahan kaca mobil dan topi pelaku yang jatuh di lokasi, tapi hingga Senin (2/6) sore, polisi belum berhasil menangkap 6 perampok bersenpi yang menggasak emas milik pengusaha, Adi Darwan (32) dan istrinya Sukmawati (30). Padahal anggota Reskrim Polsek Medan Baru sudah menyeser beberapa tukang kaca mobil di seputar Jl. Gaharu, Kec. Medan Timur.

Polisi berharap pelaku memperbaiki kaca depan mobil mereka yang pecah pasca dilempar Johannes, tetangga korban menggunakan batu bata. Tapi hasilnya nihil. Wartawan sempat menyambangi beberapa toko spare-part mobil yang berjejer di pinggir jalan dekat kampus UMSU itu. Tapi beberapa pekerja yang ditemui mengaku, belum ada satupun pelanggan yang datang untuk mengganti kaca depan mobil.

“Di sini hanya ada tiga tukang memperbaiki kaca. Dua orang tutup. Dan semalam gara-gara libur tidak ada pelanggan atau pun yang memperbaiki kaca mobil yang rusak,” ujar Zukri.

Hal senada juga disampaikan oleh Rahmat, salah satu karyawan tukang kaca yang berada di Jl. Gandi Medan. Dia mengatakan hari Minggu itu banyak toko yang libur di lokasi tempat kerja mereka sehingga dia tidak mengetahui secara pasti.

Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu tidak banyak memberi keterangan, “Masih kita lakukan penyelidikan,” ujarnya singkat via SMS, Senin (2/6) siang.

Jawaban yang sama juga diterima wartawan saat mempertanyakan bagaimana pencarian mereka terhadap penemuan barang bukti berupa topi yang memiliki tulisan nama pemiliknya. Mantan Kapolsek Medan Barat itu mengatakan masih dalam penyelidikan.

Perampokan ini bermula saat Sukmawati baru pulang belanja bahan pokok dari pajak Meranti belakang Carrefour Medan. Karena tak jauh dari rumahnya di Jl. Sekip No. 72-LL, Kec. Medan Petisah, korban memilih pulang dengan menumpangi becak bermotor.

Di tengah perjalanan, pelaku yang sebelumnya telah memantau dari kejauhan itu lantas membuntuti becak yang ditumpangi korban. Karena tak curiga, korban tetap melanjutkan perjalanannya ke rumah. Turun dari becak dan si penarik becak telah pergi, korban berniat masuk ke rumah berbentuk ruko lantai dua, yang gangnya berada persis di depan Durian House.

Tiba-tiba, pelaku memarkirkan mobil warna hitam yang mereka kendarai di depan pintu. Belum juga sempat hilang rasa kaget korban, dengan gerak cepat 5 pelaku berambut cepak keluar. Sedang seorang lagi stan-by di mobil yang mesinnya dibiarkan tetap hidup.

Karena lokasi tengah sepi, salah seorang pelaku langsung menyekap mulut Sukmawati dan memaksaanya masuk ke dalam rumah. Korban yang ketakutan sempat menjerit dan meronta. Mendengar jeritan tersebut, Adi yang kebetulan berada di ruang tengah langsung datang membantu. Tapi usahanya siap-sia. Pasalnya, saat tiba di ruang depan, ia malah terdiam usai ditodong.

Tak mau mati konyol, Adi hanya bisa pasrah saat dipiting dan rusuk kanannya dipukuli pelaku hingga lemas. Tak hanya itu, pelaku juga mengikat kedua tangan korban menggunakan kabel televisi. Kebetulan saat itu hanya pasutri belum dikaruniai anak itu yang tinggal di rumah.

Usai melumpuhkan korban, kawanan rampok berwajah garang itu lantas merampas perhiasan emas yang dikenakan Sukmawati berupa kalung dan mainannya seberat 8 gram, 3 buah cincin sebanyak 25 gram dan 8 buah gelang emas seberat 20 gram dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp25 juta rupiah.

Setelah mendengar klakson dari rekannya yang menunggu di mobil, para pelaku langsung lari dan masuk ke dalam mobil, lalu kabur. (tun/ind/deo)

Foto: Tuntun/PM Foto Rumah Adi Darwan, korban perampokan bersenjata, di Jalan Sekip Medan Petisah.
Foto: Tuntun/PM
Foto Rumah Adi Darwan, korban perampokan bersenjata, di Jalan Sekip Medan Petisah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski telah mengantongi barang bukti pecahan kaca mobil dan topi pelaku yang jatuh di lokasi, tapi hingga Senin (2/6) sore, polisi belum berhasil menangkap 6 perampok bersenpi yang menggasak emas milik pengusaha, Adi Darwan (32) dan istrinya Sukmawati (30). Padahal anggota Reskrim Polsek Medan Baru sudah menyeser beberapa tukang kaca mobil di seputar Jl. Gaharu, Kec. Medan Timur.

Polisi berharap pelaku memperbaiki kaca depan mobil mereka yang pecah pasca dilempar Johannes, tetangga korban menggunakan batu bata. Tapi hasilnya nihil. Wartawan sempat menyambangi beberapa toko spare-part mobil yang berjejer di pinggir jalan dekat kampus UMSU itu. Tapi beberapa pekerja yang ditemui mengaku, belum ada satupun pelanggan yang datang untuk mengganti kaca depan mobil.

“Di sini hanya ada tiga tukang memperbaiki kaca. Dua orang tutup. Dan semalam gara-gara libur tidak ada pelanggan atau pun yang memperbaiki kaca mobil yang rusak,” ujar Zukri.

Hal senada juga disampaikan oleh Rahmat, salah satu karyawan tukang kaca yang berada di Jl. Gandi Medan. Dia mengatakan hari Minggu itu banyak toko yang libur di lokasi tempat kerja mereka sehingga dia tidak mengetahui secara pasti.

Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu tidak banyak memberi keterangan, “Masih kita lakukan penyelidikan,” ujarnya singkat via SMS, Senin (2/6) siang.

Jawaban yang sama juga diterima wartawan saat mempertanyakan bagaimana pencarian mereka terhadap penemuan barang bukti berupa topi yang memiliki tulisan nama pemiliknya. Mantan Kapolsek Medan Barat itu mengatakan masih dalam penyelidikan.

Perampokan ini bermula saat Sukmawati baru pulang belanja bahan pokok dari pajak Meranti belakang Carrefour Medan. Karena tak jauh dari rumahnya di Jl. Sekip No. 72-LL, Kec. Medan Petisah, korban memilih pulang dengan menumpangi becak bermotor.

Di tengah perjalanan, pelaku yang sebelumnya telah memantau dari kejauhan itu lantas membuntuti becak yang ditumpangi korban. Karena tak curiga, korban tetap melanjutkan perjalanannya ke rumah. Turun dari becak dan si penarik becak telah pergi, korban berniat masuk ke rumah berbentuk ruko lantai dua, yang gangnya berada persis di depan Durian House.

Tiba-tiba, pelaku memarkirkan mobil warna hitam yang mereka kendarai di depan pintu. Belum juga sempat hilang rasa kaget korban, dengan gerak cepat 5 pelaku berambut cepak keluar. Sedang seorang lagi stan-by di mobil yang mesinnya dibiarkan tetap hidup.

Karena lokasi tengah sepi, salah seorang pelaku langsung menyekap mulut Sukmawati dan memaksaanya masuk ke dalam rumah. Korban yang ketakutan sempat menjerit dan meronta. Mendengar jeritan tersebut, Adi yang kebetulan berada di ruang tengah langsung datang membantu. Tapi usahanya siap-sia. Pasalnya, saat tiba di ruang depan, ia malah terdiam usai ditodong.

Tak mau mati konyol, Adi hanya bisa pasrah saat dipiting dan rusuk kanannya dipukuli pelaku hingga lemas. Tak hanya itu, pelaku juga mengikat kedua tangan korban menggunakan kabel televisi. Kebetulan saat itu hanya pasutri belum dikaruniai anak itu yang tinggal di rumah.

Usai melumpuhkan korban, kawanan rampok berwajah garang itu lantas merampas perhiasan emas yang dikenakan Sukmawati berupa kalung dan mainannya seberat 8 gram, 3 buah cincin sebanyak 25 gram dan 8 buah gelang emas seberat 20 gram dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp25 juta rupiah.

Setelah mendengar klakson dari rekannya yang menunggu di mobil, para pelaku langsung lari dan masuk ke dalam mobil, lalu kabur. (tun/ind/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/