TELUKMENGKUDU, SUMUTPOS.CO – Kawanan rampok berpistol kembali marak di wilayah hukum Polres Sergai. Kali ini pelaku beraksi di Jalinsum-Medan Tebing Tinggi, perisnya di Dusun III, Desa Liberia, Kec.Teluk Mengkudu, Rabu (2/7) sekira pukul 02.00 WIB. Dalam aksi tersebut, pelaku berjumlah enam orang mengendarai Toyota Avanza hitam tanpa plat itu berhasil membawa kabur truk muatan cuka getah dan cargo.
Info dihimpun, Bismar Sirait (30), sopir sekaligus pemilik truk Colt Diesel BM 8856 SU, warga Desa Sopo Komil, Kec.Parogil, Kab. Dairi adalah nama korban. Pagi itu, ia dan sopir duanya Roles Sirait (50), warga Jl. Lintas P.Siantar-Parapat Km 22, Dusun Melayu, Desa Marihat Huta, Kec.Dolok Panribuan, Kab.Simalungun hendak mengantar muatan ke Medan.
“Kami diberangkatkan Expedisi Rodan Mitra di Jl. Tanah Merdeka Jakarta Timur, Sabtu (28/6) sekira pukul 22.00 WIB. Barang yang kami bawa cuka getah dan cargo yang akan dikirim ke Medan, sebelumnya kami sempat berhenti di daerah Lima Puluh, Batubara,” kata Sirait.
Setelah satu jam beristirahat, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Medan. Namun setiba di lokasi kejadian yang sepi, tiba-tiba dari belakang arah bersamaan (Tebing menuju Medan) mobil pelaku memepet truk dan memaksa mereka berhenti.
“Berhenti kalian, kami polisi,” ucap Bismar Sirait mengulang ucapan pelaku. Namun Romles mengatakan, “jangan berhenti, itu bukan polisi… mereka rampok jalan saja terus,” pinta Romles.
Mendengar nasehat itu, Bismar pun tak mengindahkan ucapan pelaku dan terus melajukan truknya. Karena korban tidak berhenti, pelaku kemudian mengejar dan memalangkan mobil sehingga truk tersebut tidak bisa jalan. Lantas, seorang pelaku turun dan mencabut senjata jenis pistol warna silver dan mengarahkannya pada korban.
“Kok nggak berhenti kau, mau kutembak kau,” gertak pelaku yang berperawakan sedang ini.
Kedua korban yang ketakutan langsung disuruh turun dari truk. Selanjutnya keduanya diikat dengan tali belati dan matanya ditutup pakai kain. “Setelah itu kami dimasukkan ke dalam mobil, kami tidak tau truk tersebut dibawa ke arah mana karena mata kami ditutup kain. Di dalam mobil seorang pelaku dengan logat Jawa ya bertanya kepada pelaku lainnya.
“Ndan… berapa kita kasi ongkos pulang mereka,”tanya pelaku pada rekannya. Lantas dijawab oleh komnadan perampok itu, “kasi saja sepantasnya,” kenang korban mengulang percakapan pelaku.
Karena itulah, salah satu pelaku memasukkan uang Rp50 ribu ke saku Romles Sirait. “Setelah itu kami dibuang ke kebun karet. Untungnya kami bisa melepaskan ikatan itu dan minta pertolongan pada warga kampung. Warga kemudian mengantarkan kami ke Mapolsek Galang. Setelah menceritakan perihal yang kami alami, pihak Polsek Galang mengarahkan kami membuat pengaduan ke Polsek Teluk Mengkudu, sebab kejadiannya di wilayah hukum Polsek Teluk Mengkudu,”jelas Sirait saat ditemui di Mapolsek Teluk Mengkudu.
Saat mengadu Sirait membawa barang bukti, seutas tali nion warna kuning dan kain yang digunakan untuk menutup mata mereka.
Selain membawa kabur truk serta muatan, pelaku juga mengambil uang jalan Sirait Rp2,2 juta. “Kami tak berani melawan karena aku lihat seorang pelaku menenteng pistol. Kami tak tau pistol tersebut asli atau tidak yang jelas kami merasa takut. Akibat peristiwa pihak ini kami rugi Rp600 juta,” tandasnya.
Kepolsek Teluk Mengkudu AKP E.Pasaribu mengaku telah menerima pengaduan korban, dan mengamankan barang bukti berupa tali serta kain yang digunakan pelaku untuk mengikat korban. ”Diduga pelaku mengunakan senjata namun apakah itu senjata api atau tidak belum bisa kita pastikan,” terangnya.
PELAKU BERLOGAT JAWA
Keenam pelaku perampokan yang berhasil membawa kabur truk serta muatannya itu keseluruhan berlogat Jawa, satu pelaku berperawakan gemuk serta kelima lainnya kurus. Hal ini diutarakan Bismar Sirait dan rekannya Roles Sirait saat ditemui di kantor polisi. Selain itu pelaku yang memegang senajata api itu berperawakan tegap, rambut pendek, kulit putih serta memiliki jambang yang panjang, sedangkan pelaku lain bertubuh kurus.
“Gaya berbicara pelaku kental kali jawanya. Saat itu pelaku bilang sempat menghubungi seseorang via telepon. Pelaku itu bilang kalau truk yang ditargetkan mereka telah berhasil diamankan, dan aku juga mendengar pelaku yang mengucapkan kata siap! Siap ndan gitu, macam anggota berbicara dengan pimpinananya. Kami tidak ada dianiaya pelaku. Kami hanya diancam tembak jika melawan,” tandas kedua korban. (lik/deo)