25 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Sebelum Ditemukan Tidak Bernyawa, Hakim Jamaluddin Menerima Telpon

Sosok Hakim Jamaluddin semasa Hidup
Sosok Hakim Jamaluddin semasa Hidup

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pagi hari sebelum ditemukan tidak bernyawa di Kutalimbaru, Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin (55), sempat menerima telepon dari seseorang. Kemudian dia pamit kepada istrinya untuk menjemput si penelepon di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Jumat (29/11). Tapi identitas rekan dimaksud belum diketahui.

“Menurut informasi dari keluarganya, beliau ditelepon oleh sahabat atau kenalan beliau untuk dijemput di Kualanamu. Kemudian beliau berangkat sendiri,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI), Suhadi, dalam jumpa pers di gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Senin (2/12).

Suhadi menyatakan dari informasi keluarga, Jamaluddin pamit pergi dari rumah sekitar pukul 06.30 WIB. Selain itu, Jamaluddin juga disebut sempat mampir ke Pengadilan Negeri Medan terlebih dahulu.

Namun Suhadi menyatakan informasi terkait Jamaluddin yang mampir ke Pengadilan Negeri Medan masih belum jelas kebenarannya. Pasalnya, belum ditemukan bukti Jamaluddin mampir ke kantor sebelum pergi ke bandara. “Tapi tidak jelas dalam CCTV di pengadilan, tidak ada gambar beliau, apakah beliau benar absen,” ujarnya.

Hingga pukul 13.00 WIB, pihak keluarga belum menerima kabar mengenai keberadaan Jamaluddin. Baru sekitar pukul 15.00 WIB, korban ditemukan telah tewas, di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Jasad Jamaluddin berada di dalam mobilnya sendiri, Toyota Prado Warna Hitam BK 77 HD.

“Kalau menurut informasi dari keluarga, beliau menyetir sendiri kendaraannya, dan ditemukan beliau meninggal. Ada dugaan dilakukan dengan cara pembunuhan,” tuturnya.

Suhadi menyatakan sampai saat ini belum juga diketahui siapa sosok yang menelepon Jamaluddin dan meminta dijemput di Bandara Internasional Kualanamu. Ia pun mendesak Polri untuk mengungkap pelaku dugaan pembunuhan Jamaluddin.

“Siapa yang menelepon beliau itu, ini tidak, sampai sekarang belum jelas. Diharapkan kalau ada handphone yang bersangkutan dari almarhum itu bisa diungkapkan dari mana dia di telepon, melalui teknik tentang IT mungkin di kepolisian,” ujarnya.

“Kami harapkan bisa menemukan siapa yang memiliki telepon tersebut, dan bisa mengungkap siapa dalang pembunuhan tersebut,” kata Suhadi.(*)

Sosok Hakim Jamaluddin semasa Hidup
Sosok Hakim Jamaluddin semasa Hidup

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pagi hari sebelum ditemukan tidak bernyawa di Kutalimbaru, Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin (55), sempat menerima telepon dari seseorang. Kemudian dia pamit kepada istrinya untuk menjemput si penelepon di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Jumat (29/11). Tapi identitas rekan dimaksud belum diketahui.

“Menurut informasi dari keluarganya, beliau ditelepon oleh sahabat atau kenalan beliau untuk dijemput di Kualanamu. Kemudian beliau berangkat sendiri,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI), Suhadi, dalam jumpa pers di gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Senin (2/12).

Suhadi menyatakan dari informasi keluarga, Jamaluddin pamit pergi dari rumah sekitar pukul 06.30 WIB. Selain itu, Jamaluddin juga disebut sempat mampir ke Pengadilan Negeri Medan terlebih dahulu.

Namun Suhadi menyatakan informasi terkait Jamaluddin yang mampir ke Pengadilan Negeri Medan masih belum jelas kebenarannya. Pasalnya, belum ditemukan bukti Jamaluddin mampir ke kantor sebelum pergi ke bandara. “Tapi tidak jelas dalam CCTV di pengadilan, tidak ada gambar beliau, apakah beliau benar absen,” ujarnya.

Hingga pukul 13.00 WIB, pihak keluarga belum menerima kabar mengenai keberadaan Jamaluddin. Baru sekitar pukul 15.00 WIB, korban ditemukan telah tewas, di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Jasad Jamaluddin berada di dalam mobilnya sendiri, Toyota Prado Warna Hitam BK 77 HD.

“Kalau menurut informasi dari keluarga, beliau menyetir sendiri kendaraannya, dan ditemukan beliau meninggal. Ada dugaan dilakukan dengan cara pembunuhan,” tuturnya.

Suhadi menyatakan sampai saat ini belum juga diketahui siapa sosok yang menelepon Jamaluddin dan meminta dijemput di Bandara Internasional Kualanamu. Ia pun mendesak Polri untuk mengungkap pelaku dugaan pembunuhan Jamaluddin.

“Siapa yang menelepon beliau itu, ini tidak, sampai sekarang belum jelas. Diharapkan kalau ada handphone yang bersangkutan dari almarhum itu bisa diungkapkan dari mana dia di telepon, melalui teknik tentang IT mungkin di kepolisian,” ujarnya.

“Kami harapkan bisa menemukan siapa yang memiliki telepon tersebut, dan bisa mengungkap siapa dalang pembunuhan tersebut,” kata Suhadi.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/