33.9 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Astaga.. Oknum TNI Pukul Polisi & Melepas Bandar Sabu Kabur

Foto: Gibson/PM Keramaian warga menonton lokasi penggerebekan bandar sabu di Asrama Widuri, Medan, Kamis (3/9/2015).
Foto: Gibson/PM
Keramaian warga menonton lokasi penggerebekan bandar sabu di Asrama Widuri, Medan, Kamis (3/9/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Panit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu E. Sitanggang baku hantam dengan seorang oknum TNI. Itu terjadi saat Sitanggang mengamankan Fauzi (tersangka narkoba) dari Asrama Widuri. Akibatnya, Fauzi berhasil kabur dengan tangan terborgol.

Penggerebekan itu berawal saat personel Reskrim Polsek Patumbak menangkap Sutrisno (58) warga Jl. Garu VIII, Kel Harjosari I, Kec Medan Amplas, Kamis (3/9) pagi. Sutrisno ditangkap di Terminal Amplas, Jl Panglima Denai, Medan Amplas. Dari tangan Sutrisno, petugas mengamankan 1 kg ganja kering.

Sutrisno merupakan residivis atas kasus yang sama. Dia baru saja keluar beberapa minggu lalu setelah menjalani tahanan selama 6 tahun.

Petugas pun mengembangkan kasus tersebut. Saat pemeriksaan, Sutrisno ‘menggigit’ Fauzi (DPO). Diakuinya, Fauzi tinggal di Asrama Widuri, Mariendal.

Tanpa buang waktu, petugas dipimpin Panit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu E. Sitanggang bergerak menuju lokasi.

Singkat cerita, petugas berhasil menangkap Fauzi, Kamis (3/9) sore. Saat itu, Fauzi sedang bersama seorang wanita. Wanita itu bernama Ety warga Jl. Pertahanan Patumbak Gg. Besi. Belakangan Ety diketahui sebagai pembantu rumah tangga.

Kemudian, petugas melakukan penggeledahan. Ditemukan sejumlah barang bukti sabu dan ganja. Tiba-tiba, Fauzi yang sudah diborgol melawan. Ia mendorong polisi yang mengawalnya hingga terjatuh.

Dari arah lain, tiba-tiba datang seorang pria cepak. Yang belakangan diketahui sebagai oknum TNI. Sempat terjadi keributan antara oknum TNI tersebut dan Iptu Sitanggang.

Oknum TNI itu memaksa untuk membawa Fauzi. Tetapi, Iptu Sitanggang bersikeras tak melepasnya. Tarik menarik pun terjadi. Pria cepak itu kemudian menarik tangan Fauzi dan memukul punggung Iptu Sitanggang hingga terjatuh.

Melihat Iptu Sitanggang terjatuh, Fauzi pun mengambil langkah seribu dan kabur. Petugas Reskrim lalu mengejar Fauzi. Kesempatan itu diambil oknum tersebut untuk kabur juga.

Usut punya usut, oknum TNI tersebut berpangkat Praka dan berinisial A.

Akibat penggerebekan, suasana TKP ramai dikerumuni warga. “Kami senang rumah itu digerebek, takutnya anak kami jadi penyabu juga,” teriak seorang warga.

Terpisah, Kapolsek Patumbak AKP Wilson Bugner Pasaribu menjelaskan, pihaknya akan tetap serius untuk memburu Fauzi. “Memang sempat tadi terjadi keributan sewaktu dilakukan penangkapan. Namun, sudah kondusif. Si F kita kejar terus,” tegasnya.

Disinggung soal keterlibatan oknum TNI, Mantan Kasat Reskrim Polres Simalungun itu mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengembangan. “Saat ini, masih kita kembangkan,” jelasnya.

Wilson mengatakan, dari keterangan warga dan Kepling, Fauzi adalah sipil dan bukan TNI. Dia juga tidak terdaftar di lingkungan Widuri. Sebab itu, penggerebekan didukung oleh warga. “Kita masih memeriksa wanita temannya si Fauzi,” tutupnya.

Hingga saat ini, Kapendam I/BB Kolonel Enoh Solehuddin belum memberi keterangan. Koran ini coba menghubungi via Hp, namun tidak diangkat. Pesan singkat juga belum berbalas.(gib/ala)

Foto: Gibson/PM Keramaian warga menonton lokasi penggerebekan bandar sabu di Asrama Widuri, Medan, Kamis (3/9/2015).
Foto: Gibson/PM
Keramaian warga menonton lokasi penggerebekan bandar sabu di Asrama Widuri, Medan, Kamis (3/9/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Panit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu E. Sitanggang baku hantam dengan seorang oknum TNI. Itu terjadi saat Sitanggang mengamankan Fauzi (tersangka narkoba) dari Asrama Widuri. Akibatnya, Fauzi berhasil kabur dengan tangan terborgol.

Penggerebekan itu berawal saat personel Reskrim Polsek Patumbak menangkap Sutrisno (58) warga Jl. Garu VIII, Kel Harjosari I, Kec Medan Amplas, Kamis (3/9) pagi. Sutrisno ditangkap di Terminal Amplas, Jl Panglima Denai, Medan Amplas. Dari tangan Sutrisno, petugas mengamankan 1 kg ganja kering.

Sutrisno merupakan residivis atas kasus yang sama. Dia baru saja keluar beberapa minggu lalu setelah menjalani tahanan selama 6 tahun.

Petugas pun mengembangkan kasus tersebut. Saat pemeriksaan, Sutrisno ‘menggigit’ Fauzi (DPO). Diakuinya, Fauzi tinggal di Asrama Widuri, Mariendal.

Tanpa buang waktu, petugas dipimpin Panit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu E. Sitanggang bergerak menuju lokasi.

Singkat cerita, petugas berhasil menangkap Fauzi, Kamis (3/9) sore. Saat itu, Fauzi sedang bersama seorang wanita. Wanita itu bernama Ety warga Jl. Pertahanan Patumbak Gg. Besi. Belakangan Ety diketahui sebagai pembantu rumah tangga.

Kemudian, petugas melakukan penggeledahan. Ditemukan sejumlah barang bukti sabu dan ganja. Tiba-tiba, Fauzi yang sudah diborgol melawan. Ia mendorong polisi yang mengawalnya hingga terjatuh.

Dari arah lain, tiba-tiba datang seorang pria cepak. Yang belakangan diketahui sebagai oknum TNI. Sempat terjadi keributan antara oknum TNI tersebut dan Iptu Sitanggang.

Oknum TNI itu memaksa untuk membawa Fauzi. Tetapi, Iptu Sitanggang bersikeras tak melepasnya. Tarik menarik pun terjadi. Pria cepak itu kemudian menarik tangan Fauzi dan memukul punggung Iptu Sitanggang hingga terjatuh.

Melihat Iptu Sitanggang terjatuh, Fauzi pun mengambil langkah seribu dan kabur. Petugas Reskrim lalu mengejar Fauzi. Kesempatan itu diambil oknum tersebut untuk kabur juga.

Usut punya usut, oknum TNI tersebut berpangkat Praka dan berinisial A.

Akibat penggerebekan, suasana TKP ramai dikerumuni warga. “Kami senang rumah itu digerebek, takutnya anak kami jadi penyabu juga,” teriak seorang warga.

Terpisah, Kapolsek Patumbak AKP Wilson Bugner Pasaribu menjelaskan, pihaknya akan tetap serius untuk memburu Fauzi. “Memang sempat tadi terjadi keributan sewaktu dilakukan penangkapan. Namun, sudah kondusif. Si F kita kejar terus,” tegasnya.

Disinggung soal keterlibatan oknum TNI, Mantan Kasat Reskrim Polres Simalungun itu mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengembangan. “Saat ini, masih kita kembangkan,” jelasnya.

Wilson mengatakan, dari keterangan warga dan Kepling, Fauzi adalah sipil dan bukan TNI. Dia juga tidak terdaftar di lingkungan Widuri. Sebab itu, penggerebekan didukung oleh warga. “Kita masih memeriksa wanita temannya si Fauzi,” tutupnya.

Hingga saat ini, Kapendam I/BB Kolonel Enoh Solehuddin belum memberi keterangan. Koran ini coba menghubungi via Hp, namun tidak diangkat. Pesan singkat juga belum berbalas.(gib/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/