28 C
Medan
Tuesday, November 12, 2024
spot_img

5 Pria Ngaku Polisi Rampok Warga

Perampok-ilustrasi

Bermodus razia narkoba, lima pria merampok salah satu rumah warga di Dusun II Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa. Emas dan barang berharga lainnya berhasil digondol pelaku.

PERISTIWA terjadi di rumah keluarga Boru Sinaga (35), Rabu (2/1) sekira pukul 01.30 WIB. Malam itu komplotan tersebut mengaku sebagai petugas Sat Narkoba Polres Deliserdang.

Kelima orang tak dikenal (OTK) itu mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX dan Honda Supra. Sambil mengaku petugas dari Satnarkoba Polres Deliserdang, salah seorang pelaku menggedor dan menendang pintu depan rumah.

Pelaku juga mengancam akan menembak korban jika tidak membukakan pintu. Kontan saja penghuni rumah ketakutan.Pria itu kemudian memasukkan tangannya melalui jendela dan berupaya membuka kunci dalam pintu depan. Sangkin takutnya, penghuni rumah panik dan berlari ke dapur.

Melihat penghuni rumah lari ke dapur, kelima OTK ikut mengejar arah belakang melalui jalan samping rumah. Saat kelima pelaku tiba di belakang rumah, penghuni yang terdiri dari 2 anak kecil, Boru Sinaga dan keponakannya yang sedang hamil itu langsung cepat berlari ke ruang depan.

Mereka melarikan diri keluar menuju rumah orangtuanya yang berjarak 2 rumah dari lokasi untuk berlindung. Anehnya, karena target berhasil melarikan diri, kelima OTK malah mendobrak rumah yang dikontrak Adi (47). Posisi rumah itu berada persis di belakang rumah Boru Sinaga.

Di rumah itu, salah seorang pria bertubuh tegap langsung mengikat kedua tangan Adi dengan lakban dan kain sarung. Pria tersebut dibantu seorang pria bertubuh kurus tinggi berkulit kuning langsat.

Sedangkan istri Adi, Boru Simanjuntak (45) disandera di dalam kamar tidur. Tak hanya itu, Adi dibonceng pria tegap tersebut naik sepedamotor Yamaha NMAX ke salah satu kawasan benteng irigasi.

Disitu Adi disuruh jongkok lalu berdiri selama 5 menit. Adi juga dituding sebagai bandar narkoba. Sangkin takutnya ditembak, Adi menuruti perintah pria berbadan tegap itu. Puas menyiksa dan mengambil uang Rp3 juta dari dalam kantong celana Adi, korban kemudian diantar lagi ke rumahnya.

Di rumah Adi, kelima pelaku menggasak perhiasan emas (cincin, gelang), 3 unit handphone, uang receh dari celengan senilai Rp300ribu, bedak, speaker dan sound sistem. “Aku disandera di kamar, sedangkan suamiku dibawa dengan tangan terikat lakban. Kami takut teriak karena takut ditembak. Karena mereka ngaku polisi Polres”, sebut Adi diamaini istrinya.

Terpisah, Kasat Narkoba Polres Deliserdang AKP Teuku Fathir Mustafa mengaku tidak pernah memerintahkan anak buahnya berbuat seperti itu. Dirinya pun berjanji akan segera menyelidiki dan meminta agar korban membuat laporan ke Polres Deliserdang. “Saya akan menindak tegas jika itu dilakukan anggota saya. Terima kasih informasinya,” kata Teuku Fathur.(btr/ala)

Perampok-ilustrasi

Bermodus razia narkoba, lima pria merampok salah satu rumah warga di Dusun II Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa. Emas dan barang berharga lainnya berhasil digondol pelaku.

PERISTIWA terjadi di rumah keluarga Boru Sinaga (35), Rabu (2/1) sekira pukul 01.30 WIB. Malam itu komplotan tersebut mengaku sebagai petugas Sat Narkoba Polres Deliserdang.

Kelima orang tak dikenal (OTK) itu mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX dan Honda Supra. Sambil mengaku petugas dari Satnarkoba Polres Deliserdang, salah seorang pelaku menggedor dan menendang pintu depan rumah.

Pelaku juga mengancam akan menembak korban jika tidak membukakan pintu. Kontan saja penghuni rumah ketakutan.Pria itu kemudian memasukkan tangannya melalui jendela dan berupaya membuka kunci dalam pintu depan. Sangkin takutnya, penghuni rumah panik dan berlari ke dapur.

Melihat penghuni rumah lari ke dapur, kelima OTK ikut mengejar arah belakang melalui jalan samping rumah. Saat kelima pelaku tiba di belakang rumah, penghuni yang terdiri dari 2 anak kecil, Boru Sinaga dan keponakannya yang sedang hamil itu langsung cepat berlari ke ruang depan.

Mereka melarikan diri keluar menuju rumah orangtuanya yang berjarak 2 rumah dari lokasi untuk berlindung. Anehnya, karena target berhasil melarikan diri, kelima OTK malah mendobrak rumah yang dikontrak Adi (47). Posisi rumah itu berada persis di belakang rumah Boru Sinaga.

Di rumah itu, salah seorang pria bertubuh tegap langsung mengikat kedua tangan Adi dengan lakban dan kain sarung. Pria tersebut dibantu seorang pria bertubuh kurus tinggi berkulit kuning langsat.

Sedangkan istri Adi, Boru Simanjuntak (45) disandera di dalam kamar tidur. Tak hanya itu, Adi dibonceng pria tegap tersebut naik sepedamotor Yamaha NMAX ke salah satu kawasan benteng irigasi.

Disitu Adi disuruh jongkok lalu berdiri selama 5 menit. Adi juga dituding sebagai bandar narkoba. Sangkin takutnya ditembak, Adi menuruti perintah pria berbadan tegap itu. Puas menyiksa dan mengambil uang Rp3 juta dari dalam kantong celana Adi, korban kemudian diantar lagi ke rumahnya.

Di rumah Adi, kelima pelaku menggasak perhiasan emas (cincin, gelang), 3 unit handphone, uang receh dari celengan senilai Rp300ribu, bedak, speaker dan sound sistem. “Aku disandera di kamar, sedangkan suamiku dibawa dengan tangan terikat lakban. Kami takut teriak karena takut ditembak. Karena mereka ngaku polisi Polres”, sebut Adi diamaini istrinya.

Terpisah, Kasat Narkoba Polres Deliserdang AKP Teuku Fathir Mustafa mengaku tidak pernah memerintahkan anak buahnya berbuat seperti itu. Dirinya pun berjanji akan segera menyelidiki dan meminta agar korban membuat laporan ke Polres Deliserdang. “Saya akan menindak tegas jika itu dilakukan anggota saya. Terima kasih informasinya,” kata Teuku Fathur.(btr/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/