28.9 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Indikasi Peredaran Narkoba di Karaoke Stroom Menguat

Dengan tertangkapnya belasan pengunjung yang positif menggunakan narkoba, indikasi peredaran narkoba di dalam Karaoke Stroom semakin kuat. Namun untuk pengungkapannya kata Agus, diperlukan berbagai penyelidikan terlebih dahulu.

“Itukan sudah dilaksanakan razia, artinyakan sudah tau. Kegiatan itu sudah dilaksanakan upayanya. Kalau dari sisi pemberantasankan razia, kita lakukan penyelidikan. Siapa aja pengedarnya nanti kita lakukan pengungkapan-pengungkapan kasusnya,” urainya.

Dia pun mengaku, bahwa lokasi tempat hiburan malam menjadi tempat peredaran narkoba. Namun katanya, bahwa praktek jual beli narkoba tersebut, dilakukan oleh beberapa oknum pekerja hiburan malam.

“Itukan bukan orang didalam kan itu? Kan nggak mungkin dia buka tempat hiburan untuk jual narkoba kan? Pasti kan ada pelaku ada oknum. Bukannya yang punya usaha yang menjual narkoba kan. Atau sudah ada informasi tentang adanya indikasi (penjualan narkoba) itu?” katanya.

“Kalau masalah ada pasti ada terus, tapikan sudah dilakukan upaya-upaya penindakan dan pencegahan itu semua. Kalau masih ada lagi berarti merekalah yang berbuat. Kita nggak mungkin berantas seketika semuanya habis, mereka aja yang terus bandel,” sambungnya.

Sementara, terkait beberapa temuan adanya peredaran narkoba di lokasi hiburan malam, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota/provinsi. Namun sejauh ini, belum ada upaya penutupan hiburan malam yang terindikasi tempat peredaran narkoba.

“Sementara belum ada, kalau koordinasi tetap kita lakukan juga. Tapi kalau penutupan belum ada,” pungkasnya. (mag-1)

Dengan tertangkapnya belasan pengunjung yang positif menggunakan narkoba, indikasi peredaran narkoba di dalam Karaoke Stroom semakin kuat. Namun untuk pengungkapannya kata Agus, diperlukan berbagai penyelidikan terlebih dahulu.

“Itukan sudah dilaksanakan razia, artinyakan sudah tau. Kegiatan itu sudah dilaksanakan upayanya. Kalau dari sisi pemberantasankan razia, kita lakukan penyelidikan. Siapa aja pengedarnya nanti kita lakukan pengungkapan-pengungkapan kasusnya,” urainya.

Dia pun mengaku, bahwa lokasi tempat hiburan malam menjadi tempat peredaran narkoba. Namun katanya, bahwa praktek jual beli narkoba tersebut, dilakukan oleh beberapa oknum pekerja hiburan malam.

“Itukan bukan orang didalam kan itu? Kan nggak mungkin dia buka tempat hiburan untuk jual narkoba kan? Pasti kan ada pelaku ada oknum. Bukannya yang punya usaha yang menjual narkoba kan. Atau sudah ada informasi tentang adanya indikasi (penjualan narkoba) itu?” katanya.

“Kalau masalah ada pasti ada terus, tapikan sudah dilakukan upaya-upaya penindakan dan pencegahan itu semua. Kalau masih ada lagi berarti merekalah yang berbuat. Kita nggak mungkin berantas seketika semuanya habis, mereka aja yang terus bandel,” sambungnya.

Sementara, terkait beberapa temuan adanya peredaran narkoba di lokasi hiburan malam, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota/provinsi. Namun sejauh ini, belum ada upaya penutupan hiburan malam yang terindikasi tempat peredaran narkoba.

“Sementara belum ada, kalau koordinasi tetap kita lakukan juga. Tapi kalau penutupan belum ada,” pungkasnya. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/