26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Oknum Brimob Aniaya Sopir Simpati

Foto: AGUSMAN/SUMUT POS
STPL: Harry Kapri Lubis, memperlihatkan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) di Mapolsek Medan Kota, Senin (9/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harry Kapri Lubis (30) meradang. Warga Desa Palopat Pijorkoling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan itu tak terima lantaran dianiaya Aipda Raja Harahap, seorang oknum Brimob.

Saat itu, Harry bersama rekannya Rahim sedang membawa penumpang dengan mobil Simpati.

“Waktu itu saya berangkat dari Siantar sekitar jam 12 malam. (Tiba) di Balige, karena saya ngantuk saya gantian dengan sopir serap namanya Rahim. Saya kemudian pindah ke belakang untuk istirahat,” ungkapnya saat diwawancarai di Polsek Medan Kota, Senin (9/7).

Dalam perjalanan, Harry dan Rahim sedang membawa sekitar 6 penumpang. Harry kemudian langsung pindah ke belakang (kursi urutan dua) dan duduk di tengah.

“Saat itu saya tidur dengan posisi tangan dua-duanya di leher. Namun, perempuan yang ada di sebelah kanan saya langsung menjerit ketika lutut saya bersentuhan dengan lututnya,” jelas Harry.

“Padahal, saya tidak sengaja karena di dalam mobil kan bergoyang jalannya berliku. Karena perempuan itu menjerit, saya terkejut,” sambungnya.

Setelah menjerit, perempuan yang tidak diketahui namanya itu langsung menghubungi abangnya yang kebetulan seorang Brimob tugas di Sipirok.

“Karena perempuan itu menelpon Brimob ya saya antisipasi. Saat di rumah makan aekboti, saya tidak menggunakan mobil yang saya bawa,” kata Harry.

“Jadi saya suruh kawan saya Rahim untuk membawa mobil Simpati mengantarkan sewa. Dan saya menaiki mobil lain untuk ke Sidimpuan,” lanjutnya.

Dalam perjalanan menuju Sidimpuan, dirinya di telepon mandor Simpati untuk berdamai. Harry dituding sudah melakukan tindakan asusila oleh keluarga oknum Brimob.

Tiba di loket Simpati Sitamiang, Kelurahan Sitamiang Lama, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Harry langsung dianiaya Aipda Raja Harahap, Rabu (4/7) malam.

“Saya ditendang dibagian dada sebanyak 3 kali. Oknum Brimob itu menendang saya dengan sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan) dan menggunakan seragam dinas Brimob. Saya lihat dia pangkat Aiptu,” ujarnya.

Foto: AGUSMAN/SUMUT POS
STPL: Harry Kapri Lubis, memperlihatkan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) di Mapolsek Medan Kota, Senin (9/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harry Kapri Lubis (30) meradang. Warga Desa Palopat Pijorkoling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan itu tak terima lantaran dianiaya Aipda Raja Harahap, seorang oknum Brimob.

Saat itu, Harry bersama rekannya Rahim sedang membawa penumpang dengan mobil Simpati.

“Waktu itu saya berangkat dari Siantar sekitar jam 12 malam. (Tiba) di Balige, karena saya ngantuk saya gantian dengan sopir serap namanya Rahim. Saya kemudian pindah ke belakang untuk istirahat,” ungkapnya saat diwawancarai di Polsek Medan Kota, Senin (9/7).

Dalam perjalanan, Harry dan Rahim sedang membawa sekitar 6 penumpang. Harry kemudian langsung pindah ke belakang (kursi urutan dua) dan duduk di tengah.

“Saat itu saya tidur dengan posisi tangan dua-duanya di leher. Namun, perempuan yang ada di sebelah kanan saya langsung menjerit ketika lutut saya bersentuhan dengan lututnya,” jelas Harry.

“Padahal, saya tidak sengaja karena di dalam mobil kan bergoyang jalannya berliku. Karena perempuan itu menjerit, saya terkejut,” sambungnya.

Setelah menjerit, perempuan yang tidak diketahui namanya itu langsung menghubungi abangnya yang kebetulan seorang Brimob tugas di Sipirok.

“Karena perempuan itu menelpon Brimob ya saya antisipasi. Saat di rumah makan aekboti, saya tidak menggunakan mobil yang saya bawa,” kata Harry.

“Jadi saya suruh kawan saya Rahim untuk membawa mobil Simpati mengantarkan sewa. Dan saya menaiki mobil lain untuk ke Sidimpuan,” lanjutnya.

Dalam perjalanan menuju Sidimpuan, dirinya di telepon mandor Simpati untuk berdamai. Harry dituding sudah melakukan tindakan asusila oleh keluarga oknum Brimob.

Tiba di loket Simpati Sitamiang, Kelurahan Sitamiang Lama, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Harry langsung dianiaya Aipda Raja Harahap, Rabu (4/7) malam.

“Saya ditendang dibagian dada sebanyak 3 kali. Oknum Brimob itu menendang saya dengan sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan) dan menggunakan seragam dinas Brimob. Saya lihat dia pangkat Aiptu,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/