25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Bocah 3 Tahun Diperkosa Tetangga

Perkosaan

MEDAN- Seorang bocah perempuan berusia 3 tahun diperkosa Kiki (28), tetangganya sendiri. Aksi bejat itu terungkap saat MA, inisial korban, tak bisa tidur malam dan mengaku sakit di bagian kelaminnya.

YA (41) begitu gelisah saat mendatangi Mapolsek Sunggal, Rabu (9/10) siang. Ibu kandung Ma, bermaksud melaporkan aksi cabul Kiki terhadap anaknya.

Saat ditemui POSMETRO MEDAN (GRUP jpnn), wanita yang menetap di kawasan Jl. Binjai, Sunggal itu, mengaku mengetahui anaknya menjadi korban cabul pada Kamis (3/10) lalu. Saat itu, YA yang baru pulang bekerja sebagai buruh cuci dan gosok, langsung memandikan anaknya. Ketika dimandikan, MA langsung menjerit kesakitan.

“Awalnya saat memandikannya (MA) aku belum mengetahui, karena anakku belum bercerita. Pada malam harinya anakku kembali menangis dan mengadu sakit. Saat itu aku coba mengusuk kakinya, karena kukira sakit akibat kecapekan main-main. Tapi, tiba-tiba aku terkejut saat mendengar pengakuan polosnya,” cerita YA.

Masih menurut cerita Yanti, sambil memeluk tubuhnya, MA mengucapkan kata kalao Kiki jahat. Mendengar ucapan putri sulungnya, YA langsung mencari tahu maksud perkataan anaknya itu. Dengan segala upaya menanyakan dengan bahasa anak-anak, akhirnya YA mengetahui maksud anaknya.

“Awalnya Kiki menyuruh ponakannya Dipa (9) untuk menjemput anakku untuk dibawa ke rumah si Kiki yang berada persis di samping rumah kami. Setelah itu anakku (MA) langsung dibawa ke kamar. Saat di dalam kamar itulah anakku dicabuli,”  jelas YA geram.

Bocah kecil korban aksi cabul tetangganya itu juga membenarkan keterangan ibunya. Saat reporter coba menanyakan siapa yang berbuat jahat kepada MA. Bocah cilik yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara itu, hanya tertunduk saja. Namun saat reporter menyebutkan nama Kiki, tiba-tiba MA menganggukkan kepalanya, sambil berlindung di balik tubuh ibunya. Reporter juga sempat menanyakan apakah Kiki membuka bajunya. MA kembali menjawab dengan anggukan kepala.

“Memang anakku masih berumur 3 tahun, tapi mana mungkin anak seumurannya pandai mengarang cerita sampai seperti itu,” tambah YA.

Atas musibah yang menimpa anaknya ini, YA sempat mengadukan kepada kepala lingkungan dan Danblok (komandan blok) tempat mereka tinggal, dan akhirnya bersama-sama mendatangi Mapolsek Sunggal. Namun karena saat itu sudah malam, YA disarankan untuk datang kembali pada esok harinya.

“Dengan ditemani Kepling dan Danblok, malam itu saya mendatangi kantor polisi. Tapi pak polisi yang ada menyarankan saya untuk datang pada esok sorenya, dengan alasan bapak itu (polisi) sudah malam,” ujar YA.

Sesuai saran petugas Polsek Sunggal, YA kembali mendatangi polisi untuk segera membuat laporan dan Kiki cepat ditangkap. Tapi sayang, YA kembali harus pulang dengan tangan kosong, lantaran petugas yang menyarankan malam sebelumnya tak hadir.

“Dan pada hari Sabtu, baru saya mendapatkan surat untuk membawa anaknya Visum ke RS Brimob. Pada hari Senin-nya saya kembali datang ke kantor polisi dan menjumpai bapak-bapak (polisi juper) yang memberikan saya surat untuk Visum. Namun kata bapak itu saya diminta untuk datang pada hari Rabu. Tapi hari ini (Rabu-red) bapak yang mau saya temui enggak ada. Karena bapak yang ingin saya temui tak ada, yang namanya Pak Rahmat. Saya sempat bertanya dengan bapak yang satu ruangan dengan Pak Rahmat. Oleh bapak itu, saya malah ditanyai siapa penyidik yang menangani laporan saya. Mendengar itu saya menjadi bingung,” ucap YA yang tamoak lelah dibola-bola petugas.

Saat Yanti bercerita keluh kesahnya, tiba-tiba Aiptu Hambali, anggota polisi yang bertugas di Unit UPPA Polsek Sunggal, menghampiri Yanti.

“Besok ibu datang lagi ya, hari ini petugasnya lagi Pam unjuk rasa, dan ada juga yang lagi cuti hamil. Saat ini cuma kami berdua yang ada di ruangan UPPA. Besok ibu datangnya jangan sore-sorelah,” ucap Hambali.

Diceritakan Yanti lagi, bahwa Kiki memang suka mengoleksi film porno dan menontonnya. “Sekira 2 tahun yang lalu sewaktu aku belum cerai dengan suamiku. Aku pernah memarahi suamiku karena menyimpan film porno. Dan kata suamiku film itu didapat dari HP nya kiki yang banyak tersimpam film porno,” ucap Yanti. (gus/bud)

Perkosaan

MEDAN- Seorang bocah perempuan berusia 3 tahun diperkosa Kiki (28), tetangganya sendiri. Aksi bejat itu terungkap saat MA, inisial korban, tak bisa tidur malam dan mengaku sakit di bagian kelaminnya.

YA (41) begitu gelisah saat mendatangi Mapolsek Sunggal, Rabu (9/10) siang. Ibu kandung Ma, bermaksud melaporkan aksi cabul Kiki terhadap anaknya.

Saat ditemui POSMETRO MEDAN (GRUP jpnn), wanita yang menetap di kawasan Jl. Binjai, Sunggal itu, mengaku mengetahui anaknya menjadi korban cabul pada Kamis (3/10) lalu. Saat itu, YA yang baru pulang bekerja sebagai buruh cuci dan gosok, langsung memandikan anaknya. Ketika dimandikan, MA langsung menjerit kesakitan.

“Awalnya saat memandikannya (MA) aku belum mengetahui, karena anakku belum bercerita. Pada malam harinya anakku kembali menangis dan mengadu sakit. Saat itu aku coba mengusuk kakinya, karena kukira sakit akibat kecapekan main-main. Tapi, tiba-tiba aku terkejut saat mendengar pengakuan polosnya,” cerita YA.

Masih menurut cerita Yanti, sambil memeluk tubuhnya, MA mengucapkan kata kalao Kiki jahat. Mendengar ucapan putri sulungnya, YA langsung mencari tahu maksud perkataan anaknya itu. Dengan segala upaya menanyakan dengan bahasa anak-anak, akhirnya YA mengetahui maksud anaknya.

“Awalnya Kiki menyuruh ponakannya Dipa (9) untuk menjemput anakku untuk dibawa ke rumah si Kiki yang berada persis di samping rumah kami. Setelah itu anakku (MA) langsung dibawa ke kamar. Saat di dalam kamar itulah anakku dicabuli,”  jelas YA geram.

Bocah kecil korban aksi cabul tetangganya itu juga membenarkan keterangan ibunya. Saat reporter coba menanyakan siapa yang berbuat jahat kepada MA. Bocah cilik yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara itu, hanya tertunduk saja. Namun saat reporter menyebutkan nama Kiki, tiba-tiba MA menganggukkan kepalanya, sambil berlindung di balik tubuh ibunya. Reporter juga sempat menanyakan apakah Kiki membuka bajunya. MA kembali menjawab dengan anggukan kepala.

“Memang anakku masih berumur 3 tahun, tapi mana mungkin anak seumurannya pandai mengarang cerita sampai seperti itu,” tambah YA.

Atas musibah yang menimpa anaknya ini, YA sempat mengadukan kepada kepala lingkungan dan Danblok (komandan blok) tempat mereka tinggal, dan akhirnya bersama-sama mendatangi Mapolsek Sunggal. Namun karena saat itu sudah malam, YA disarankan untuk datang kembali pada esok harinya.

“Dengan ditemani Kepling dan Danblok, malam itu saya mendatangi kantor polisi. Tapi pak polisi yang ada menyarankan saya untuk datang pada esok sorenya, dengan alasan bapak itu (polisi) sudah malam,” ujar YA.

Sesuai saran petugas Polsek Sunggal, YA kembali mendatangi polisi untuk segera membuat laporan dan Kiki cepat ditangkap. Tapi sayang, YA kembali harus pulang dengan tangan kosong, lantaran petugas yang menyarankan malam sebelumnya tak hadir.

“Dan pada hari Sabtu, baru saya mendapatkan surat untuk membawa anaknya Visum ke RS Brimob. Pada hari Senin-nya saya kembali datang ke kantor polisi dan menjumpai bapak-bapak (polisi juper) yang memberikan saya surat untuk Visum. Namun kata bapak itu saya diminta untuk datang pada hari Rabu. Tapi hari ini (Rabu-red) bapak yang mau saya temui enggak ada. Karena bapak yang ingin saya temui tak ada, yang namanya Pak Rahmat. Saya sempat bertanya dengan bapak yang satu ruangan dengan Pak Rahmat. Oleh bapak itu, saya malah ditanyai siapa penyidik yang menangani laporan saya. Mendengar itu saya menjadi bingung,” ucap YA yang tamoak lelah dibola-bola petugas.

Saat Yanti bercerita keluh kesahnya, tiba-tiba Aiptu Hambali, anggota polisi yang bertugas di Unit UPPA Polsek Sunggal, menghampiri Yanti.

“Besok ibu datang lagi ya, hari ini petugasnya lagi Pam unjuk rasa, dan ada juga yang lagi cuti hamil. Saat ini cuma kami berdua yang ada di ruangan UPPA. Besok ibu datangnya jangan sore-sorelah,” ucap Hambali.

Diceritakan Yanti lagi, bahwa Kiki memang suka mengoleksi film porno dan menontonnya. “Sekira 2 tahun yang lalu sewaktu aku belum cerai dengan suamiku. Aku pernah memarahi suamiku karena menyimpan film porno. Dan kata suamiku film itu didapat dari HP nya kiki yang banyak tersimpam film porno,” ucap Yanti. (gus/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/