26.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Biang Bentrok Berdarah Garapan Sampali Dibekuk

Foto: Sormin/PM
Tangan penggarap bernama Purnamawanto, putus kena tebas kelewang, dalam bentrok antar dua kubu penggarap di Simpang Pasar 8 Desa Sampali, Percut Seituan, Selasa (10/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca bentrok berdarah di tanah garapan Sampali, tim gabungan Polrestabes Medan dan Reskrim Polsek Percut amankan Alung dan Ari. Keduanya dibekuk dari Pasar 8 Desa Sampali, Percut Seituan, Rabu(11/10)sore.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Rina Sari Ginting membenarkannya. “Benar. Sudah diamankan. Masih menjalani pemeriksaan intensif,” terangnya.

Dikatakannya, tim mendapatkan info bahwa keduanya berada di sana. Kemudian dilakukan penyergapan. Keduanya mengaku melakukan penganiayaan bersama- sama. Barang bukti yang diamankan 1 parang babat, 1 parang berbentuk lengkung, baju Alung dan  baju tersangka Ari. “Masih diperiksa,” ucapnya.

Sebelumnya, Purnamawanto (42) warga Dusun V Cempaka, Desa Laut Dendang, Percut Seituan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Tangannya putus kena tebas kelewang, sekujur tubuhnya penuh luka akibat senjata tajam.

Mulanya, sekira pukul 10.00 wib, seorang warga bernama Syafrijal ditelepon ketua salah satu kelompok penggarap, Budi Jong dan memberitahu jika lahan garapan mereka ditraktor.

Karenanya, Syafrijal diminta menjemput Purnawanto agar bersama-sama menghentikan aktifitas traktor. Tak lama, Purnawanto tiba bersama dua temannya yakni Yusrijal (40) warga Dusun I Kamboja Desa Laut Dendang dan Supriadi (44) warga Dusun Pematang Johar, Labuhan Deli.

Di sana, ketiganya melihat sejumlah pria duduk di gubuk tak jauh dari tempat traktor beroperasi. Dua diantaranya diketahui bernama Alung (37) warga Dusun 1 Desa Kamboja dan Ari alias Begal (35) warga Pasar VIII Desa Sampali.

Melihat kehadiran Purnawanto, Alung cs menantang untuk menghentikan dan memaksa traktor keluar dari lokasi. Tertantang, korban lantas menyuruh Syafrijal menyuruh operator traktor menghentikan aktifitas.

Takut, si operator mengarahkan traktornya meninggalkan lokasi. Kesal, Alung dan Begal serta seorang rekan mereka segera mendekati korban sembari menenteng kelewang. Pertengkaran pun tak terhindarkan.

Tak bisa mengendalikan emosi, Alung dan Begal seketika mengayunkan kelewang masing-masing. Serangan tersebut spontan ditangkis Purnawanto dengan tangannya, sembari melangkah mundur. Akibatnya, tangan kanan pria ini putus dan dia sendiri masuk ke parit. (sor/gib)

Foto: Sormin/PM
Tangan penggarap bernama Purnamawanto, putus kena tebas kelewang, dalam bentrok antar dua kubu penggarap di Simpang Pasar 8 Desa Sampali, Percut Seituan, Selasa (10/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca bentrok berdarah di tanah garapan Sampali, tim gabungan Polrestabes Medan dan Reskrim Polsek Percut amankan Alung dan Ari. Keduanya dibekuk dari Pasar 8 Desa Sampali, Percut Seituan, Rabu(11/10)sore.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Rina Sari Ginting membenarkannya. “Benar. Sudah diamankan. Masih menjalani pemeriksaan intensif,” terangnya.

Dikatakannya, tim mendapatkan info bahwa keduanya berada di sana. Kemudian dilakukan penyergapan. Keduanya mengaku melakukan penganiayaan bersama- sama. Barang bukti yang diamankan 1 parang babat, 1 parang berbentuk lengkung, baju Alung dan  baju tersangka Ari. “Masih diperiksa,” ucapnya.

Sebelumnya, Purnamawanto (42) warga Dusun V Cempaka, Desa Laut Dendang, Percut Seituan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Tangannya putus kena tebas kelewang, sekujur tubuhnya penuh luka akibat senjata tajam.

Mulanya, sekira pukul 10.00 wib, seorang warga bernama Syafrijal ditelepon ketua salah satu kelompok penggarap, Budi Jong dan memberitahu jika lahan garapan mereka ditraktor.

Karenanya, Syafrijal diminta menjemput Purnawanto agar bersama-sama menghentikan aktifitas traktor. Tak lama, Purnawanto tiba bersama dua temannya yakni Yusrijal (40) warga Dusun I Kamboja Desa Laut Dendang dan Supriadi (44) warga Dusun Pematang Johar, Labuhan Deli.

Di sana, ketiganya melihat sejumlah pria duduk di gubuk tak jauh dari tempat traktor beroperasi. Dua diantaranya diketahui bernama Alung (37) warga Dusun 1 Desa Kamboja dan Ari alias Begal (35) warga Pasar VIII Desa Sampali.

Melihat kehadiran Purnawanto, Alung cs menantang untuk menghentikan dan memaksa traktor keluar dari lokasi. Tertantang, korban lantas menyuruh Syafrijal menyuruh operator traktor menghentikan aktifitas.

Takut, si operator mengarahkan traktornya meninggalkan lokasi. Kesal, Alung dan Begal serta seorang rekan mereka segera mendekati korban sembari menenteng kelewang. Pertengkaran pun tak terhindarkan.

Tak bisa mengendalikan emosi, Alung dan Begal seketika mengayunkan kelewang masing-masing. Serangan tersebut spontan ditangkis Purnawanto dengan tangannya, sembari melangkah mundur. Akibatnya, tangan kanan pria ini putus dan dia sendiri masuk ke parit. (sor/gib)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/