25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Pernah Nuntut Ilmu Kebatinan di Medan

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

TELUK MENGKUDU, SUMUTPOS.CO – Aksi bunuh diri dengan cara menyayat leher sendiri yang dilakukan Sukma Kencana alias Gobos (27) di belakang rumah mertuanya, Desa Bertong,Dusun III, Kec. Sipispis Sergai, Rabu (11/12) lalu, masih meninggalkan duka mendalam bagi istri dan keluarga dekatnya.

Data dihimpun, usai diotopsi di Rumah Sakit Djasamen Siantar, jenazah korban lantas dibawa pihak keluarga ke tanah kelahirannya di Dusun I, Desa Pematang Setrak, Kec. Teluk Mengkudu, Sergai. Setelah disemayamkan di rumah kakak kandungnya di Desa Liberia, Kec. Teluk Mengkudu, Sergai. Sekira pukul 23.00 WIB, jasad kaku Sukma lantas dikebumikan di TPU Muslim yanga berjarak sekitar 600 meter dari rumah duka.

Beberapa warga yang ditemui kru koran ini sempat curiga kalau korban yang tewas secara tragis itu bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh orang. Apalagi, dari bekas gorokan itu jelas terlihat leher korban nyaris putus.

“Biasanya orang bunuh diri itu dengan cara minum racu serangga dan gantung diri. Tapi ini dengan cara menggorok leher sendiri hingga nyaris putus. Menurut kami ini sangat sulit dipecaya. Apalagi leher korban nyaris putus. Kami curiga korban ini dibunuh,” celoteh puluhan warga yang datang melayat.

Meski warga curiga, tapi pihak keluarga tetap meyakini kalau Gobos murni tewas karena bunuh diri. Sebab, sebelum melakukan perbuatan nekat itu, selama ini Gobos kerap mengutarakan niatnya untuk mengakhiri hidup sendiri. Ha ini dikatakan paman kandung korban, Zulkarnain alias Zul (54) warga Dusun III Pasar Lama, Desa Pasar Baru, Kec. Teluk Mengkudu saat ditemui kru koran ini di kediamannya.

Pun demikian pihaknya menyerahkan penyelidikan sepenuhnya ke tangah polisi. Dikatakan Zul, semasa hidupnya, korban dikenal baik dan tak banyak cerita. Korban adalah bungsu dari 12 bersaudara dari hasil perkawinan almarhumah Zuri dan almarhum M.Yakub Rustam yang telah meninggal sekitar 7 tahun lalu. Ditanya apakah selama in korban ada menuntut ilmu kebatinan? Zul tak mengetahuinya secara pasti.

“Aku tak berani memastikan apakah keponakanku itu ada menuntut ilmu kebatinan atau tidak. Karena saya tidak tau persis. Namun menurut cerita, dia pernah menuntut ilmu kebatinan di Medan, tapi aku tak tau lokasinya di mana,” beber Zul. Bahkan, lanjut Zul, beberapa bulan lalu Gobos juga pernah diamuk massa karena masuk ke rumah orang di daerah Batang Kuis, Deliserdang.

“Sejak kejadian itu korban jadi dihantui ketakutan. Kalau ada orang asing pakai helm dan jaket, ia pasti lari dan sembunyi. Kata istrinya, korban ini sering mendengar bisikan gaib yang bernada ingin membunuhnya,” tandas Zul. (lik/deo)

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

TELUK MENGKUDU, SUMUTPOS.CO – Aksi bunuh diri dengan cara menyayat leher sendiri yang dilakukan Sukma Kencana alias Gobos (27) di belakang rumah mertuanya, Desa Bertong,Dusun III, Kec. Sipispis Sergai, Rabu (11/12) lalu, masih meninggalkan duka mendalam bagi istri dan keluarga dekatnya.

Data dihimpun, usai diotopsi di Rumah Sakit Djasamen Siantar, jenazah korban lantas dibawa pihak keluarga ke tanah kelahirannya di Dusun I, Desa Pematang Setrak, Kec. Teluk Mengkudu, Sergai. Setelah disemayamkan di rumah kakak kandungnya di Desa Liberia, Kec. Teluk Mengkudu, Sergai. Sekira pukul 23.00 WIB, jasad kaku Sukma lantas dikebumikan di TPU Muslim yanga berjarak sekitar 600 meter dari rumah duka.

Beberapa warga yang ditemui kru koran ini sempat curiga kalau korban yang tewas secara tragis itu bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh orang. Apalagi, dari bekas gorokan itu jelas terlihat leher korban nyaris putus.

“Biasanya orang bunuh diri itu dengan cara minum racu serangga dan gantung diri. Tapi ini dengan cara menggorok leher sendiri hingga nyaris putus. Menurut kami ini sangat sulit dipecaya. Apalagi leher korban nyaris putus. Kami curiga korban ini dibunuh,” celoteh puluhan warga yang datang melayat.

Meski warga curiga, tapi pihak keluarga tetap meyakini kalau Gobos murni tewas karena bunuh diri. Sebab, sebelum melakukan perbuatan nekat itu, selama ini Gobos kerap mengutarakan niatnya untuk mengakhiri hidup sendiri. Ha ini dikatakan paman kandung korban, Zulkarnain alias Zul (54) warga Dusun III Pasar Lama, Desa Pasar Baru, Kec. Teluk Mengkudu saat ditemui kru koran ini di kediamannya.

Pun demikian pihaknya menyerahkan penyelidikan sepenuhnya ke tangah polisi. Dikatakan Zul, semasa hidupnya, korban dikenal baik dan tak banyak cerita. Korban adalah bungsu dari 12 bersaudara dari hasil perkawinan almarhumah Zuri dan almarhum M.Yakub Rustam yang telah meninggal sekitar 7 tahun lalu. Ditanya apakah selama in korban ada menuntut ilmu kebatinan? Zul tak mengetahuinya secara pasti.

“Aku tak berani memastikan apakah keponakanku itu ada menuntut ilmu kebatinan atau tidak. Karena saya tidak tau persis. Namun menurut cerita, dia pernah menuntut ilmu kebatinan di Medan, tapi aku tak tau lokasinya di mana,” beber Zul. Bahkan, lanjut Zul, beberapa bulan lalu Gobos juga pernah diamuk massa karena masuk ke rumah orang di daerah Batang Kuis, Deliserdang.

“Sejak kejadian itu korban jadi dihantui ketakutan. Kalau ada orang asing pakai helm dan jaket, ia pasti lari dan sembunyi. Kata istrinya, korban ini sering mendengar bisikan gaib yang bernada ingin membunuhnya,” tandas Zul. (lik/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/