26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Dulu Mama Minta Pulsa, Kini Ojek Sedot Saldo

Hoax-SMS Gojek sedot pulsa.

SUMUTPOS.CO – Mama-Mama minta pulsa mungkin belakangan tak lagi sering menghantui inbox SMS ponsel Anda. Tapi, bukan berarti modus penipuan lewat SMS berakhir. Sebab, kini banyak penipuan yang dilakukan oknum driver ojek online dengan modus minta kode verifikasi akun kepada pelanggan.

Modus minta verifikasi itu sejatinya penipuan untuk menyedot saldo pelanggan ojek online yang tersimpan di aplikasi. Cara oknum driver ojek online mengelabui konsumen lewat SMS pun aneh-aneh. Ada yang mengirim pesan singkat berisi minta permohonan mengirim kode verifikasi akun. Si driver seolah-olah salah memasukkan nomer ponsel.

Bagi konsumen yang tak paham, kode verifikasi yang dikirim server aplikasi ojek online itu dianggap sebuah deretan angka dan huruf yang tak berarti. Padahal, kode tersebut bisa digunakan untuk mengakses akun aplikasi si konsumen.

Modus lainnya, ada yang mengirim pesan seolah-olah dari operator ojek online. Si pengirim pesan menyelipkan kalimat iming-iming penambahan saldo hingga ratusan ribu. Modus seperti itu baru saja dialami Komisioner Ombudsman RI Alvin Lie.

Awalnya, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tersebut mendapat SMS dari nomor yang tidak dikenal yang menyatakan, dia mendapat bonus dari salah satu operator ojek online, Go-Jek. Bonus tersebut diberikan dalam bentuk penambahan Gopay. Syaratnya, wajib mengirim kode verifikasi yang telah dikirim Go-Jek.

Kode verifikasi itu memang akan dikirim langsung oleh pihak Go-Jek. Biasanya, kode dikirim karena adanya permohonan masuk ke suatu akun, tapi tak bisa memasukkan password dengan benar. Dengan demikian, diperlukan kode verifikasi untuk bisa masuk ke akun tersebut.

”Sudah banyak korban. Begitu mendapatkan kode verifikasi untuk login akun Go-Jek korban, saldo langsung dikuras,” ujar Alvin Lie. Untung, Alvin sudah mengetahui modus penipuan itu. Dia langsung melaporkan aksi penipuan tersebut ke pihak manajemen Go-Jek.

Public Relations Manager Go-Jek Rindu Reagilia mewanti-wanti pelanggan agar tak terpancing modus-modus penipuan tersebut. Dia menegaskan, Go-Jek tidak pernah meminta kode verifikasi yang sudah diberikan kepada pelanggan. ”Jika ada pihak yang meminta kode verifikasi dengan mengatasnamakan Go-Jek Indonesia, mohon untuk waspada,” tegasnya.

Dia menjelaskan, kode itu layaknya password untuk akun perbankan. Dengan demikian, informasi tersebut sangat confidential dan tidak boleh di-shared kepada orang lain.

Rindu menyarankan, jika mendapat SMS serupa, pelanggan sebaiknya langsung menghubungi call center Go-Jek untuk meminta agar akunnya direset. Pelanggan pun disarankan untuk tidak melakukan top up lebih dulu sampai proses reset selesai. ”Selalu cek kebenaran info yang mengatasnamakan Go-Jek Indonesia ke customer service kami,” tandasnya. (mia/gun/c10/fat/jpg/adz)

Hoax-SMS Gojek sedot pulsa.

SUMUTPOS.CO – Mama-Mama minta pulsa mungkin belakangan tak lagi sering menghantui inbox SMS ponsel Anda. Tapi, bukan berarti modus penipuan lewat SMS berakhir. Sebab, kini banyak penipuan yang dilakukan oknum driver ojek online dengan modus minta kode verifikasi akun kepada pelanggan.

Modus minta verifikasi itu sejatinya penipuan untuk menyedot saldo pelanggan ojek online yang tersimpan di aplikasi. Cara oknum driver ojek online mengelabui konsumen lewat SMS pun aneh-aneh. Ada yang mengirim pesan singkat berisi minta permohonan mengirim kode verifikasi akun. Si driver seolah-olah salah memasukkan nomer ponsel.

Bagi konsumen yang tak paham, kode verifikasi yang dikirim server aplikasi ojek online itu dianggap sebuah deretan angka dan huruf yang tak berarti. Padahal, kode tersebut bisa digunakan untuk mengakses akun aplikasi si konsumen.

Modus lainnya, ada yang mengirim pesan seolah-olah dari operator ojek online. Si pengirim pesan menyelipkan kalimat iming-iming penambahan saldo hingga ratusan ribu. Modus seperti itu baru saja dialami Komisioner Ombudsman RI Alvin Lie.

Awalnya, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tersebut mendapat SMS dari nomor yang tidak dikenal yang menyatakan, dia mendapat bonus dari salah satu operator ojek online, Go-Jek. Bonus tersebut diberikan dalam bentuk penambahan Gopay. Syaratnya, wajib mengirim kode verifikasi yang telah dikirim Go-Jek.

Kode verifikasi itu memang akan dikirim langsung oleh pihak Go-Jek. Biasanya, kode dikirim karena adanya permohonan masuk ke suatu akun, tapi tak bisa memasukkan password dengan benar. Dengan demikian, diperlukan kode verifikasi untuk bisa masuk ke akun tersebut.

”Sudah banyak korban. Begitu mendapatkan kode verifikasi untuk login akun Go-Jek korban, saldo langsung dikuras,” ujar Alvin Lie. Untung, Alvin sudah mengetahui modus penipuan itu. Dia langsung melaporkan aksi penipuan tersebut ke pihak manajemen Go-Jek.

Public Relations Manager Go-Jek Rindu Reagilia mewanti-wanti pelanggan agar tak terpancing modus-modus penipuan tersebut. Dia menegaskan, Go-Jek tidak pernah meminta kode verifikasi yang sudah diberikan kepada pelanggan. ”Jika ada pihak yang meminta kode verifikasi dengan mengatasnamakan Go-Jek Indonesia, mohon untuk waspada,” tegasnya.

Dia menjelaskan, kode itu layaknya password untuk akun perbankan. Dengan demikian, informasi tersebut sangat confidential dan tidak boleh di-shared kepada orang lain.

Rindu menyarankan, jika mendapat SMS serupa, pelanggan sebaiknya langsung menghubungi call center Go-Jek untuk meminta agar akunnya direset. Pelanggan pun disarankan untuk tidak melakukan top up lebih dulu sampai proses reset selesai. ”Selalu cek kebenaran info yang mengatasnamakan Go-Jek Indonesia ke customer service kami,” tandasnya. (mia/gun/c10/fat/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/