25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pura-pura Mabuk, Parmitu Tindih Cucu Parlapo

Cabuli gadis di bawah umur-Ilustrasi.
Cabuli gadis di bawah umur-Ilustrasi.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Awalnya minum tuak. Setelah menenggak beberapa gelas, pura-pura mabuk. Giliran parlapo silap, masuk ke kamar dan menindih cucu perempuan parlapo. Dijeritin korban, langsung pontang-panting.

Tahapan-tahapan kejadian diatas dilakoni Rahmat (43), duda tiga anak dari Kelurahan Tangkahan, Medan Deli. Sejak Minggu (16/10) malam hingga berita diturunkan, belum diketahui keberadaannya.

Mulanya, malam itu Rahmat datang ke lapo Mak Jek bersama teman-temannya. Begitu duduk, mereka langsung memesan tuak serta tambul. Sembari menikmati lantunan musik, kawanan parmitu ini bergantian menenggak tuak dari gelas masing-masing.

Malam itu pengunjung terbilang ramai. Bahkan parlapo beberapa kali harus meninggalkan lapak, demi melayani pembeli di luar. Nah, kesempatan inilah yang dimanfaatkan Rahmat.

Begitu parlapo silap, layaknya orang mabuk, dia beranjak menuju kamar di mana Ad (13) dan Des (12) tidur. Tergiur kemolekan kakak beradik tersebut, pelaku mulai mendekat lalu merangkak tepat di atas tubuh Ad.

Sesaat semua berlangsung aman. Dia mulai menindih dan menciumi korban. Namun sial, aroma tuak awet bermain di mulutnya. Aroma inilah yang membuat Ad terhentak dari tidur.

Begitu matanya terbuka, Ad dikejutkan keberadaan Rahmat yang sudah menindihnya. Seketika siswi SMP ini menjerit sekuat-kuatnya. Saking kuatnya, jeritan itu sampai membangunkan Des. Situasi semakin memanas saat Des akhirnya ikut menjerit begitu terbangun.

Teriakan kedua ABG tersebut kontan menarik perhatian pengunjung lapo opung mereka. Sadar nyawanya terancam amuk parmitu lainnya, Rahmat buru-buru beranjak dari tempat tidur lalu kabur.

Tak lama, opung korban dan parmitu lainnya berkerumun di depan kamar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar cerita Ad, mereka segera berpencar mencari Rahmat. Tidak hanya di sekitar lapo tetapi juga sampai ke rumahnya.

Karena pelaku tak berhasil ditemukan, orangtua korban yakni F. Simangunsong langsung dikabari. Tak terima dengan ulah pelaku, Simangunsong membawa kedua putrinya ke Mapolsek Medan Labuhan untuk melaporkan Rahmat.

Di mapolsek, Ad mengaku sempat diraba-raba dan dicium pelaku. “Pas diciumi itulah aku terbangun, karena kucium bau tuak. Pas aku bangun bapak itu sudah menimpa aku,” sebut siswi kelas 2 SMP ini di hadapan ayahnya.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi terkait pengaduan korban, mengaku belum mendapat laporan dari anggotanya. “Belum tahu, nanti saya cek. Tapi saya pastikan kasus ini segera diproses,” kata Yasir. (ril/ras)

Cabuli gadis di bawah umur-Ilustrasi.
Cabuli gadis di bawah umur-Ilustrasi.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Awalnya minum tuak. Setelah menenggak beberapa gelas, pura-pura mabuk. Giliran parlapo silap, masuk ke kamar dan menindih cucu perempuan parlapo. Dijeritin korban, langsung pontang-panting.

Tahapan-tahapan kejadian diatas dilakoni Rahmat (43), duda tiga anak dari Kelurahan Tangkahan, Medan Deli. Sejak Minggu (16/10) malam hingga berita diturunkan, belum diketahui keberadaannya.

Mulanya, malam itu Rahmat datang ke lapo Mak Jek bersama teman-temannya. Begitu duduk, mereka langsung memesan tuak serta tambul. Sembari menikmati lantunan musik, kawanan parmitu ini bergantian menenggak tuak dari gelas masing-masing.

Malam itu pengunjung terbilang ramai. Bahkan parlapo beberapa kali harus meninggalkan lapak, demi melayani pembeli di luar. Nah, kesempatan inilah yang dimanfaatkan Rahmat.

Begitu parlapo silap, layaknya orang mabuk, dia beranjak menuju kamar di mana Ad (13) dan Des (12) tidur. Tergiur kemolekan kakak beradik tersebut, pelaku mulai mendekat lalu merangkak tepat di atas tubuh Ad.

Sesaat semua berlangsung aman. Dia mulai menindih dan menciumi korban. Namun sial, aroma tuak awet bermain di mulutnya. Aroma inilah yang membuat Ad terhentak dari tidur.

Begitu matanya terbuka, Ad dikejutkan keberadaan Rahmat yang sudah menindihnya. Seketika siswi SMP ini menjerit sekuat-kuatnya. Saking kuatnya, jeritan itu sampai membangunkan Des. Situasi semakin memanas saat Des akhirnya ikut menjerit begitu terbangun.

Teriakan kedua ABG tersebut kontan menarik perhatian pengunjung lapo opung mereka. Sadar nyawanya terancam amuk parmitu lainnya, Rahmat buru-buru beranjak dari tempat tidur lalu kabur.

Tak lama, opung korban dan parmitu lainnya berkerumun di depan kamar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar cerita Ad, mereka segera berpencar mencari Rahmat. Tidak hanya di sekitar lapo tetapi juga sampai ke rumahnya.

Karena pelaku tak berhasil ditemukan, orangtua korban yakni F. Simangunsong langsung dikabari. Tak terima dengan ulah pelaku, Simangunsong membawa kedua putrinya ke Mapolsek Medan Labuhan untuk melaporkan Rahmat.

Di mapolsek, Ad mengaku sempat diraba-raba dan dicium pelaku. “Pas diciumi itulah aku terbangun, karena kucium bau tuak. Pas aku bangun bapak itu sudah menimpa aku,” sebut siswi kelas 2 SMP ini di hadapan ayahnya.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi terkait pengaduan korban, mengaku belum mendapat laporan dari anggotanya. “Belum tahu, nanti saya cek. Tapi saya pastikan kasus ini segera diproses,” kata Yasir. (ril/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/