30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Leher Rianto Dijerat Usai Ngeseks

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Penangkapan Andi (bukan Andi) Sucipto (31), pembunuh karyawan PT. Summit Oto Finance, Rianto Silaen, menguak kisah lain. Ternyata, Rianto dihabisi usai selesai berhubungan intim.

Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/8).

“Kita sedang memburu penadah sepeda motor Vario BK 6306 ACK, milik korban yang dijual pelaku, Andi Sucipto kepada seorang warga Marelan yang berinisial J, dengan harga Rp 2 juta,” ucap Ronny.

“Sebelum dibunuh, keduanya sempat berhubungan intim di rumah Andi. Sudah selesai melakukan hubungan intim, barulah Andi menelepon temanya, Rian (bukan Rifki seperti edisi sebelumnya, red), untuk melaksanakan rencana pembunuhan terhadap Rianto yang sudah seminggu direncanakan sebelum peristiwa,” tambahnya.

Dalam penangkapan Andi dan Rian, polisi mengamankan tali nilon sepanjang 4 meter yang digunakan kedua pelaku untuk menjerat leher korban, serta sebuah becak motor yang digunakan para pelaku untuk membuang mayat korban.

Sementara, kepada polisi, Andi membeber pertemuan perdana dengan Rianto bermula pada tanggal 22 Oktober 2014. Kala itu, Andi hendak mengambil BPKB di Pt. Summit Oto Finance dan kebetulan Rianto yang melayani selaku pegawai yang mengurus BPKB.

Dibeber Andi, Rianto kala itu meminta nomor hp-nya. Belakangan, Rianto mulai menghubungi dan mengirim SMS. Awalnya, Andi mengaku cuek. Tapi karena penasaran, 26 Oktober 2014, Andi membalas pesan singkat korban dan keduanya bertemu. “Waktu itu aku pinjam uang,” ujar polisi yang minta namanya dirahasiakan, mengulang pengakuan Andi.

Hingga akhirnya, tepat pada tanggal 31 Oktober 2014, kedua kembali bertemu di Macan Yohan yang berada di Brayan. Keduanya kemudian berjanji bertemu di rumah Andi yang berada di kawasan Pasar 2 Timur, Medan Marelan.

Pada 31 Oktober 2014 malam, Andi dan Rian merencanakan pembunuhan terhadap Rianto. Andi berdalih, kesal karena Rianto kasar saat menagih utang, sehingga membuatnya sakit hati dan dendam.

Tepat tanggal 1 November 2014, sekira pukul 20.00 wib, Andi langsung menelpon Rianto, untuk datang ke rumah. Di sanalah akhirnya Rianto dihabisi. Rian menjerat leher Rianto menggunakan tali nilon sepanjang 4 meter. Korban sempat melakukan perlawanan, tapi tubuh gemulai Rianto tak kuat mengimbangi Andi dan Rian. Rianto kemudian meregang nyawa di TKP.

Melihat korban sudah tidak bernafas lagi, kedua pelaku langsung mengambil hp Rianto yakni BB, satu unit HP jenis samsung dan uang. Takut akan diketahui masyarakat, kedua pelaku langsung meyewa becak mesin milik warga untuk membawa jasad Rianto. Sebelum dinaikkan ke becak, kedua pelaku memikul jasad korban ibarat memapah orang lagi sakit, untuk mengelabui masyarakat.

Begitu sampai di lokasi pembuangan, dompet Rianto diambil dan jasadnya dibuang. Akhirnya, Rianto Marihot Silaen (35), warga Jalan HM Said, Kec. Medan Perjuangan, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di depan warung kopi pinggiran Jl. KL Yos Sudarso Km 12,5 Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (2/11) pukul 07.00 WIB.(mag-1/trg)

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Penangkapan Andi (bukan Andi) Sucipto (31), pembunuh karyawan PT. Summit Oto Finance, Rianto Silaen, menguak kisah lain. Ternyata, Rianto dihabisi usai selesai berhubungan intim.

Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/8).

“Kita sedang memburu penadah sepeda motor Vario BK 6306 ACK, milik korban yang dijual pelaku, Andi Sucipto kepada seorang warga Marelan yang berinisial J, dengan harga Rp 2 juta,” ucap Ronny.

“Sebelum dibunuh, keduanya sempat berhubungan intim di rumah Andi. Sudah selesai melakukan hubungan intim, barulah Andi menelepon temanya, Rian (bukan Rifki seperti edisi sebelumnya, red), untuk melaksanakan rencana pembunuhan terhadap Rianto yang sudah seminggu direncanakan sebelum peristiwa,” tambahnya.

Dalam penangkapan Andi dan Rian, polisi mengamankan tali nilon sepanjang 4 meter yang digunakan kedua pelaku untuk menjerat leher korban, serta sebuah becak motor yang digunakan para pelaku untuk membuang mayat korban.

Sementara, kepada polisi, Andi membeber pertemuan perdana dengan Rianto bermula pada tanggal 22 Oktober 2014. Kala itu, Andi hendak mengambil BPKB di Pt. Summit Oto Finance dan kebetulan Rianto yang melayani selaku pegawai yang mengurus BPKB.

Dibeber Andi, Rianto kala itu meminta nomor hp-nya. Belakangan, Rianto mulai menghubungi dan mengirim SMS. Awalnya, Andi mengaku cuek. Tapi karena penasaran, 26 Oktober 2014, Andi membalas pesan singkat korban dan keduanya bertemu. “Waktu itu aku pinjam uang,” ujar polisi yang minta namanya dirahasiakan, mengulang pengakuan Andi.

Hingga akhirnya, tepat pada tanggal 31 Oktober 2014, kedua kembali bertemu di Macan Yohan yang berada di Brayan. Keduanya kemudian berjanji bertemu di rumah Andi yang berada di kawasan Pasar 2 Timur, Medan Marelan.

Pada 31 Oktober 2014 malam, Andi dan Rian merencanakan pembunuhan terhadap Rianto. Andi berdalih, kesal karena Rianto kasar saat menagih utang, sehingga membuatnya sakit hati dan dendam.

Tepat tanggal 1 November 2014, sekira pukul 20.00 wib, Andi langsung menelpon Rianto, untuk datang ke rumah. Di sanalah akhirnya Rianto dihabisi. Rian menjerat leher Rianto menggunakan tali nilon sepanjang 4 meter. Korban sempat melakukan perlawanan, tapi tubuh gemulai Rianto tak kuat mengimbangi Andi dan Rian. Rianto kemudian meregang nyawa di TKP.

Melihat korban sudah tidak bernafas lagi, kedua pelaku langsung mengambil hp Rianto yakni BB, satu unit HP jenis samsung dan uang. Takut akan diketahui masyarakat, kedua pelaku langsung meyewa becak mesin milik warga untuk membawa jasad Rianto. Sebelum dinaikkan ke becak, kedua pelaku memikul jasad korban ibarat memapah orang lagi sakit, untuk mengelabui masyarakat.

Begitu sampai di lokasi pembuangan, dompet Rianto diambil dan jasadnya dibuang. Akhirnya, Rianto Marihot Silaen (35), warga Jalan HM Said, Kec. Medan Perjuangan, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di depan warung kopi pinggiran Jl. KL Yos Sudarso Km 12,5 Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (2/11) pukul 07.00 WIB.(mag-1/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/