30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Panen Nanas di Ladang Orang, 3 Remaja Ini Diikat dan Dipukuli

Foto: Rozi/Sumut Pos Ketiga remaja terduga pencuri buah nanas diamankan di Mapolsek Medan Labuhan, Kamis (18/2/2016).
Foto: Rozi/Sumut Pos
Ketiga remaja terduga pencuri buah nanas diamankan di Mapolsek Medan Labuhan, Kamis (18/2/2016).

LABUHANDELI, SUMUTPOS.CO – Tiga remaja berinisial, IB (17), ED (16) serta DE (18) diikat dan dipukuli warga setelah tepergok mencuri satu goni nanas di kebun milik warga kawasan lahan garapan Pasar 10 Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang. Akibatnya, para remaja ini menderita luka pada bagian tangan, wajah dan kepalanya.

Info dihimpun Kamis (18/2), aksi main hakim sendiri itu dilakukan warga bermula dari ketiga remaja yang tinggal di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan atau tidak jauh dari lokasi kejadian, masuk ke lahan perkebunan nanas milik Suyetno.

Dengan membawa goni plastik, remaja ini lantas mencuri buah nanas tersebut. Namun ketika para terduga hendak kabur, pemilik kebun memergoki dan langsung meneriakinya. Sejumlah warga yang berdatangan kemudian menangkap, lalu mengikat ke tiga remaja ini di sebuah tiang. Tak sampai di situ, sekelompok warga memutuskan untuk memberi hukuman dengan cara memukulinya.

“Warga disini marah, karena sudah sering tanamannya dicuri. Makanya pelaku diikat dan dipukuli bergantian,” ucap Pairin (48) seorang warga setempat. Sementara, pihak keluarga dan warga berasal di sekitar tempat tinggal ke tiga remaja ini yang mendapat kabar atas aksi penyandaraan tersebut, lantas berdatangan untuk membebaskannya. Namun, upaya itu dihadang hingga nyaris terjadi aksi bentrokan antar warga.

“Bentrok sempat hampir terjadi, karena keluarga pelaku minta supaya dilepas dan diserahkan ke polisi. Tapi, warga petani garapan lebih memilih untuk memberikan hukuman sendiri,” cetusnya. Aparat Kepolisian Sektor Medan Labuhan yang mendapat kabar kedua kelompok warga nyaris terlibat adu fisik langsung turun ke lokasi kejadian, guna mengamankan situasi. Sedangkan, ketiga remaja dalam kondisi terluka dibebaskan dan dibawa ke kantor polisi.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy Jekson Situmorang ketika dikonfirmasi menyebutkan, peristiwa nyaris beku hantam itu dipicu oleh terjadinya pencurian nanas di kebun milik seorang warga petani garapan. “Jadi warga dari kelompok pencuri bermaksud menyerang ke warga yang berada di lahan garapan. Hal itu dipicu oleh pencurian buah nanas,” terang Boy.(rul/smg/deo)

Foto: Rozi/Sumut Pos Ketiga remaja terduga pencuri buah nanas diamankan di Mapolsek Medan Labuhan, Kamis (18/2/2016).
Foto: Rozi/Sumut Pos
Ketiga remaja terduga pencuri buah nanas diamankan di Mapolsek Medan Labuhan, Kamis (18/2/2016).

LABUHANDELI, SUMUTPOS.CO – Tiga remaja berinisial, IB (17), ED (16) serta DE (18) diikat dan dipukuli warga setelah tepergok mencuri satu goni nanas di kebun milik warga kawasan lahan garapan Pasar 10 Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang. Akibatnya, para remaja ini menderita luka pada bagian tangan, wajah dan kepalanya.

Info dihimpun Kamis (18/2), aksi main hakim sendiri itu dilakukan warga bermula dari ketiga remaja yang tinggal di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan atau tidak jauh dari lokasi kejadian, masuk ke lahan perkebunan nanas milik Suyetno.

Dengan membawa goni plastik, remaja ini lantas mencuri buah nanas tersebut. Namun ketika para terduga hendak kabur, pemilik kebun memergoki dan langsung meneriakinya. Sejumlah warga yang berdatangan kemudian menangkap, lalu mengikat ke tiga remaja ini di sebuah tiang. Tak sampai di situ, sekelompok warga memutuskan untuk memberi hukuman dengan cara memukulinya.

“Warga disini marah, karena sudah sering tanamannya dicuri. Makanya pelaku diikat dan dipukuli bergantian,” ucap Pairin (48) seorang warga setempat. Sementara, pihak keluarga dan warga berasal di sekitar tempat tinggal ke tiga remaja ini yang mendapat kabar atas aksi penyandaraan tersebut, lantas berdatangan untuk membebaskannya. Namun, upaya itu dihadang hingga nyaris terjadi aksi bentrokan antar warga.

“Bentrok sempat hampir terjadi, karena keluarga pelaku minta supaya dilepas dan diserahkan ke polisi. Tapi, warga petani garapan lebih memilih untuk memberikan hukuman sendiri,” cetusnya. Aparat Kepolisian Sektor Medan Labuhan yang mendapat kabar kedua kelompok warga nyaris terlibat adu fisik langsung turun ke lokasi kejadian, guna mengamankan situasi. Sedangkan, ketiga remaja dalam kondisi terluka dibebaskan dan dibawa ke kantor polisi.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy Jekson Situmorang ketika dikonfirmasi menyebutkan, peristiwa nyaris beku hantam itu dipicu oleh terjadinya pencurian nanas di kebun milik seorang warga petani garapan. “Jadi warga dari kelompok pencuri bermaksud menyerang ke warga yang berada di lahan garapan. Hal itu dipicu oleh pencurian buah nanas,” terang Boy.(rul/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/