26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Arwah dari Ruko Kosong Rasuki Ibu Muda, Minta Kasusnya Diusut

Foto: Amri/PM Ibu muda yang kerasukan, dibawa warga ke Polsek Percut untuk membuat laporan tentang roh yang mengaku korban pembunuhan dan pemerkosaan. Tapi polisi menolak laporan mereka dengan alasan tidak cukup bukti.
Foto: Amri/PM
Ibu muda yang kerasukan, dibawa warga ke Polsek Percut untuk membuat laporan tentang roh yang mengaku korban pembunuhan dan pemerkosaan. Tapi polisi menolak laporan mereka dengan alasan tidak cukup bukti.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak tau harus berbuat apa lagi, puluhan warga Jalan Letda Sujono, Gang Keluarga, Medan Tembung, ramai-ramai mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan, Jumat (24/4) sekira pukul 17.00 WIB. Kedatangan warga untuk mengadukan kondisi seorang ibu muda bernama Siti (24) yang sudah 2 hari kemasukan roh halus yang diduga berasal dari ruko bertingkat tak jauh dari rumah korban.

“Tolong dulu anak kami ini pak, dia kemasukan roh halus. Gak mau pergi mahkluk gaib yang masuk di tubuhnya itu. Katanya, roh itu berasal dari ruko di dekat rumah kami. Ruko itu kosong, milik orang berdarah Tionghoa,” ungkap wanita berkerudung yang mewakili keluarga korban.

Saat beberapa perwakilan keluarga Siti masuk ke ruang SPK Polsek Percut, beberapa warga termasuk Siti dan orangtuanya terlihat duduk menunggu di atas becak bermotor yang digunakan membawa korban.

Di situ, Siti terlihat berontak dan memarahi orang yang menanyainya dengan wajah misterius. Keluarganya panik, dan menunggu polisi menerima laporan mereka. Beberapa menit merundingkan permasalahan itu dengan polisi, warga dan keluarga Siti terlihat marah begitu keluar dari SPK. Pasalnya laporan warga ditolak dengan alasan tak cukup bukti dan tak nyata.

“Udah-udah, jangan tanyak-tanyak lagi. Ayok kita pulang, gak bisa di sini. Laporan kita ditolak, katanya gak cukup bukti. Yau dah kita pulang aja,” kata ibu-ibu berkerudung hitam itu.

Ketika ditanya, keluarga dan para tetangga korban mengaku jika Siti kemasukan arwah perempuan yang menghuni di ruko kosong dan bertingkat yang berada belakang rumahnya.

Dikatakan keluarga dan tetangga korban lagi, jika Siti sudah kerasukan selama 2 hari. Upaya mengobatinya dari dokter, para normal serta ustadz sudah dilakukan, namun arwah yang memasuki tubuh Siti tak mau keluar. Kata warga lagi, mahkluk halus yang memasuki tubuh Siti mengaku bernama Santi. Makhluk halus tersebut (Santi) tak mau keluar dari tubuh Siti, sebelum warga membongkar kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang pernah terjadi sekitar 10 tahun silam di roko bertingkat itu.

“Yang masuki dia namanya Santi, dia gak mau keluar dalam tubuh Siti, karena dia minta dibongkar kasus yang ada di rumah kosong itu. Dulu di tahun 2005, pernah ada perempuan muda diperkosa lalu dibunuh disitu. Jadi arwah itu meminta agar warga mau membongkar kasusnya. Makanya kami ke sini,” terang wanita yang di sampingnya terlihat takut dan gemetaran.

Korban yang kemasukan (Siti) adalah wanita muda yang sudah menikah dan punya 2 orang anak. Dia tinggal bersama keluarganya. Sedangkan suaminya, pergi merantau bekerja sebagai buruh bangunan. “Dia anaknya dua. Suaminya di luar kota. Tadi kami sudah bilangi sama Kepala Lingkungan 6, tempat kami tinggal, nama Keplingnya pak Budi. Tapi gak datang dia ke sini. Kami mau jumpain dia dan bawa lagi ke orang pintar yang baru lagi,” katanya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SH SiK MH ketika dikonfirmasi mengatakan, jika laporan korban belum bisa diterima karena butuh bukti untuk menggeledah bahkan membongkar ruko milik orang. “Kalau kemasukan harusnya dibawa ke orang pintar, bukan ke polisi. Untuk memastikan kebenaran ucapan yang kemasukan itu, kita harus melakukan penyelidikan dulu,” ucapnya. (mri/deo)

Foto: Amri/PM Ibu muda yang kerasukan, dibawa warga ke Polsek Percut untuk membuat laporan tentang roh yang mengaku korban pembunuhan dan pemerkosaan. Tapi polisi menolak laporan mereka dengan alasan tidak cukup bukti.
Foto: Amri/PM
Ibu muda yang kerasukan, dibawa warga ke Polsek Percut untuk membuat laporan tentang roh yang mengaku korban pembunuhan dan pemerkosaan. Tapi polisi menolak laporan mereka dengan alasan tidak cukup bukti.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak tau harus berbuat apa lagi, puluhan warga Jalan Letda Sujono, Gang Keluarga, Medan Tembung, ramai-ramai mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan, Jumat (24/4) sekira pukul 17.00 WIB. Kedatangan warga untuk mengadukan kondisi seorang ibu muda bernama Siti (24) yang sudah 2 hari kemasukan roh halus yang diduga berasal dari ruko bertingkat tak jauh dari rumah korban.

“Tolong dulu anak kami ini pak, dia kemasukan roh halus. Gak mau pergi mahkluk gaib yang masuk di tubuhnya itu. Katanya, roh itu berasal dari ruko di dekat rumah kami. Ruko itu kosong, milik orang berdarah Tionghoa,” ungkap wanita berkerudung yang mewakili keluarga korban.

Saat beberapa perwakilan keluarga Siti masuk ke ruang SPK Polsek Percut, beberapa warga termasuk Siti dan orangtuanya terlihat duduk menunggu di atas becak bermotor yang digunakan membawa korban.

Di situ, Siti terlihat berontak dan memarahi orang yang menanyainya dengan wajah misterius. Keluarganya panik, dan menunggu polisi menerima laporan mereka. Beberapa menit merundingkan permasalahan itu dengan polisi, warga dan keluarga Siti terlihat marah begitu keluar dari SPK. Pasalnya laporan warga ditolak dengan alasan tak cukup bukti dan tak nyata.

“Udah-udah, jangan tanyak-tanyak lagi. Ayok kita pulang, gak bisa di sini. Laporan kita ditolak, katanya gak cukup bukti. Yau dah kita pulang aja,” kata ibu-ibu berkerudung hitam itu.

Ketika ditanya, keluarga dan para tetangga korban mengaku jika Siti kemasukan arwah perempuan yang menghuni di ruko kosong dan bertingkat yang berada belakang rumahnya.

Dikatakan keluarga dan tetangga korban lagi, jika Siti sudah kerasukan selama 2 hari. Upaya mengobatinya dari dokter, para normal serta ustadz sudah dilakukan, namun arwah yang memasuki tubuh Siti tak mau keluar. Kata warga lagi, mahkluk halus yang memasuki tubuh Siti mengaku bernama Santi. Makhluk halus tersebut (Santi) tak mau keluar dari tubuh Siti, sebelum warga membongkar kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang pernah terjadi sekitar 10 tahun silam di roko bertingkat itu.

“Yang masuki dia namanya Santi, dia gak mau keluar dalam tubuh Siti, karena dia minta dibongkar kasus yang ada di rumah kosong itu. Dulu di tahun 2005, pernah ada perempuan muda diperkosa lalu dibunuh disitu. Jadi arwah itu meminta agar warga mau membongkar kasusnya. Makanya kami ke sini,” terang wanita yang di sampingnya terlihat takut dan gemetaran.

Korban yang kemasukan (Siti) adalah wanita muda yang sudah menikah dan punya 2 orang anak. Dia tinggal bersama keluarganya. Sedangkan suaminya, pergi merantau bekerja sebagai buruh bangunan. “Dia anaknya dua. Suaminya di luar kota. Tadi kami sudah bilangi sama Kepala Lingkungan 6, tempat kami tinggal, nama Keplingnya pak Budi. Tapi gak datang dia ke sini. Kami mau jumpain dia dan bawa lagi ke orang pintar yang baru lagi,” katanya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SH SiK MH ketika dikonfirmasi mengatakan, jika laporan korban belum bisa diterima karena butuh bukti untuk menggeledah bahkan membongkar ruko milik orang. “Kalau kemasukan harusnya dibawa ke orang pintar, bukan ke polisi. Untuk memastikan kebenaran ucapan yang kemasukan itu, kita harus melakukan penyelidikan dulu,” ucapnya. (mri/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/