Sekedar diketahui, Safrizal yang tinggal di Jalan Rawa Cangkik IV Nomor 19, Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai itu juga menjabat manager di dua kantor unit lainnya, yakni Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Tanjung Morawa dan Jalan Bustaman Nomor 515 B Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Sei Tuan. Kapolsek Lubuk Pakam AKP Darwin Ketaren yang dikonfirmasi, Rabu (27/1) siang mengaku masih memeriksa Safrizal.
“Tersangka dijerat Pasal 372, 378 ayat (1) KUH Pidana dengan ancaman di atas lima tahun penjara,” tandasnya.
Sementara itu, saat disambangi, kantor pusat Koperasi Syariah BMT El Hafiz di Jalan Bromo Medan, terlihat tutup dan sepi. Di depan kantor ditempel sepucuk kertas yang bertuliskan, “Nasabah yang terhormat, Operasional Kantor. Senin-Sabtu, Pukul 10.00-13.00 WIB”. Ani (30) salah seorang pemilik warungyang ditemui di sekitar lokasi mengaku kantor tersebut sudah sebulan lebih tak beroperasi.
“Udah sebulan ini gak ada buka lagi bang, banyak juga nasabah yang datang, tapi pulang lagi karena kantor itu tutup,” ungkapnya, Rabu (27/1) siang.
Sepengetahuan ibu satu anak ini, koperasi itu tak beroperasi lagi karena pindah kantor ke Tembung. “Beberapa waktu lalu salah seorang pegawai disitu belanja kemari, kutanyalah kenapa udah gak buka lagi. Katanya kantornya udah pindah k Pasar V, Tembung,” jelasnya. Hal senada juga diungkapkan salah satu security Komplek Bromo Residence yang bersebelahan dengan kantor tersebut. “Semenjak Tahun 2016 udah gak buka lagi kantornya dek, gak tahu kenapa, memang semenjak tutup banyak juga yang datang untuk menanyakan kejelasan kantor itu,” ungkap pria itu.
Untuk mengorek info lebih banyak, kru koran ini kembali menyambangi kantor itu. Di sana ada Nasrun (55), warga Tembung. Nasrun mengaku sebagai salah satu nasabah itu mengaku datang ke lokasi untuk memastikan apakah koperasi itu sudah buka atau belum mengatakan, dirinya sengaja mendatangi tempat tersebut karena ingin melihat apakah kantor tersebut sudah beroperasi.
“Saya kemari mau menyimpan uang saya di sini, tapi gak jadi karena kantornya belum buka juga dari kemarin-kemarin,” kesalnya. Hasrun mengaku sudah 2 tahun menjadi nasabah di tempat tersebut.
“Udah 2 tahun saya jadi nasabah di sini, sempat juga kemarin saya berhenti jadi nasabah, karena kantor ini kadang buka kadang gak, saya takut juga. Makanya saya tarik semua uang saya, nah selama tahun 2016 ini mereka belum ada buka lagi,” tandasnya.
Ketika disinggung mengapa masih ingin menyimpan di sana, sedang pemiliknya (Safrizal) sudah ditangkap polisi. Hasrun mengaku dia hanya tahu tempat itu saja. “Memang aku merasa gak jelas kantor ini, tapi aku pun gak tahu kenapa aku masih mau jadi nasabah di sini,” tandasnya. (man/riz/deo)