25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

AKP Ichwan Terancam Dipecat Tidak Hormat

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Rumah kediaman Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ichwan Lubis, terlihat tertutup rapat di Jalan Tuasan, No 71D, Kec Medan Tembung, Jumat (22/4). Tim gabungan (BNN) berhasil menangkap AKP Ichwan Lubis terkait penemuan rekening gendut. Insert (AKP Ichwan).
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Rumah kediaman Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ichwan Lubis, terlihat tertutup rapat di Jalan Tuasan, No 71D, Kec Medan Tembung, Jumat (22/4). Tim gabungan (BNN) berhasil menangkap AKP Ichwan Lubis terkait penemuan rekening gendut. Insert (AKP Ichwan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – AKP Ichwan Lubis, Kasat Reserse Narkoba Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Belawan, sang pemburu jaringan narkoba, tak kuat menahan godaan dari para pemilik barang haram tersebut.

Seusai ditahan BNN, berbagai masalah datang menimpa Kasat Narkoba di Polres Pelabuhan Belawan, Medan ini. Mertuanya meninggal. Kaki tangan sang bandar narkoba yang menjanjikan uang Rp2,8 miliar ternyata menilep uang sebesar Rp500 juta.

Tak hanya itu, Ichwan terancam pidana dan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari institusi yang membesarkan namanya.

“Kami tidak menduga perihal perkara yang pada akhirnya menjerat AKP Ichwan Lubis. Ini sangat mengejutkan, apalagi orang bersangkutan dikenal luwes, bergaul dan termasuk berhasil dalam mengungkap kasus narkoba,” ujar seorang polisi bagian narkoba di Markas Polres Pelabuhan Belawan, Selasa (26/4) lalu.

Kasus Ichwan sendiri menjadi topik hangat di tengah kalangan masyarakat, khususnya pihak kepolisian. Soalnya, proses penangkapan dan penahanan yang dilakukan BNN tersebut, terjadi di saat Polda Sumut bersama jajarannya tengah gencar melancarkan Operasi Bersinar 2016.

Dalam operasi itu, Ichwansebagai Kasat Narkoba, dianggap berhasil dan berada di peringkat kedua. Soalnya, ia berhasil mengungkap 92 kasus narkoba dengan jumlah 103 orang tersangka. Jumlah kasus itu tidak termasuk perkara Toni sang bandar narkoba internasional yang mengatur jaringan Malaysia, Aceh, dan Sumut.

“Kesehariannya di lingkungan kedinasan, Pak Ichwan termasuk orang yang baik. Dia tidak banyak bicara dan mudah tersenyum. Bahkan, dia dikenal sangat ramah. Kawan – kawan media pun dipastikan sudah mengenal baik dirinya,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Pelabuhan Belawan, AKP Martobu Purba.

Ichwan juga pernah bertugas di bagian narkoba di Polresta Medan. Tidak lama kemudian, dia dimutasi ke Nias. Sekitar tahun 2013, dia dipindahkan dengan jabatan Kanit Intelkam di Polsek Belawan. Kemudian, dia diangkat menjadi Kanit Reskrim karena berhasil mengungkap kasus satu kilogram sabu-sabu. Dia juga pernah menangkap Togimani. Itu merupakan awal dari perkenalan mereka.

Sekitar tahun 2015, Ichwan dipromosikan menduduki jabatan Kasat Narkoba Polres Belawan. Dia banyak membangun kemitraan dan menjalin hubungan baik dengan ulama, pemuda mitra kamtibmas dan lainnya. Tidak terlihat sedikit pun perilaku yang melenceng, apalagi sampai mencoreng citra institusi Polri.

Sekilas menilik keberhasilannya itu, Ichwan ternyata juga memiliki gaya hidup yang lumayan mewah. Rumahnya di Jalan Tuasan, No 71D, Kecamatan Medan Tembung, terlihat begitu megah. Dibalut cat warna krem dan pagar kuning keemasan, rumah berlantai dua milik pria beranak dua tersebut, terlihat begitu megah.

Menurut Ridwan (48), salah seorang tetangganya, Ichwan sangat jarang kelihatan di lingkungan tempat tinggalnya. Dia hanya terlihat saat berangkat kerja di pagi hari. Sibuk dengan pekerjaan dan kerap pulang malam membuat sang polisi kurang bergaul untuk di lingkungan tersebut.

Selain itu, Ichwan juga sering terlihat gonta-ganti mobil. Terkadang, ada lebih dari dua mobil yang terparkir di depan rumahnya. Belakangan, masyarakat mengaku melihat orang bersangkutan membawa mobil mewah yang masih baru. Namun, masyarakat tidak menanggapi persoalan mobil baru tersebut.

“Orangnya memang terlihat memiliki wajah yang ramah. Jika berpapasan, bapak itu memang mau bertegur sapa. Istrinya juga dikenal ramah, meski tidak berbaur di tengah lingkungan. Kami memang melihat rumah itu banyak petugas BNN saat melakukan penggeledahan,” sebutnya. (bbs/ain/val)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Rumah kediaman Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ichwan Lubis, terlihat tertutup rapat di Jalan Tuasan, No 71D, Kec Medan Tembung, Jumat (22/4). Tim gabungan (BNN) berhasil menangkap AKP Ichwan Lubis terkait penemuan rekening gendut. Insert (AKP Ichwan).
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Rumah kediaman Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ichwan Lubis, terlihat tertutup rapat di Jalan Tuasan, No 71D, Kec Medan Tembung, Jumat (22/4). Tim gabungan (BNN) berhasil menangkap AKP Ichwan Lubis terkait penemuan rekening gendut. Insert (AKP Ichwan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – AKP Ichwan Lubis, Kasat Reserse Narkoba Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Belawan, sang pemburu jaringan narkoba, tak kuat menahan godaan dari para pemilik barang haram tersebut.

Seusai ditahan BNN, berbagai masalah datang menimpa Kasat Narkoba di Polres Pelabuhan Belawan, Medan ini. Mertuanya meninggal. Kaki tangan sang bandar narkoba yang menjanjikan uang Rp2,8 miliar ternyata menilep uang sebesar Rp500 juta.

Tak hanya itu, Ichwan terancam pidana dan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari institusi yang membesarkan namanya.

“Kami tidak menduga perihal perkara yang pada akhirnya menjerat AKP Ichwan Lubis. Ini sangat mengejutkan, apalagi orang bersangkutan dikenal luwes, bergaul dan termasuk berhasil dalam mengungkap kasus narkoba,” ujar seorang polisi bagian narkoba di Markas Polres Pelabuhan Belawan, Selasa (26/4) lalu.

Kasus Ichwan sendiri menjadi topik hangat di tengah kalangan masyarakat, khususnya pihak kepolisian. Soalnya, proses penangkapan dan penahanan yang dilakukan BNN tersebut, terjadi di saat Polda Sumut bersama jajarannya tengah gencar melancarkan Operasi Bersinar 2016.

Dalam operasi itu, Ichwansebagai Kasat Narkoba, dianggap berhasil dan berada di peringkat kedua. Soalnya, ia berhasil mengungkap 92 kasus narkoba dengan jumlah 103 orang tersangka. Jumlah kasus itu tidak termasuk perkara Toni sang bandar narkoba internasional yang mengatur jaringan Malaysia, Aceh, dan Sumut.

“Kesehariannya di lingkungan kedinasan, Pak Ichwan termasuk orang yang baik. Dia tidak banyak bicara dan mudah tersenyum. Bahkan, dia dikenal sangat ramah. Kawan – kawan media pun dipastikan sudah mengenal baik dirinya,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Pelabuhan Belawan, AKP Martobu Purba.

Ichwan juga pernah bertugas di bagian narkoba di Polresta Medan. Tidak lama kemudian, dia dimutasi ke Nias. Sekitar tahun 2013, dia dipindahkan dengan jabatan Kanit Intelkam di Polsek Belawan. Kemudian, dia diangkat menjadi Kanit Reskrim karena berhasil mengungkap kasus satu kilogram sabu-sabu. Dia juga pernah menangkap Togimani. Itu merupakan awal dari perkenalan mereka.

Sekitar tahun 2015, Ichwan dipromosikan menduduki jabatan Kasat Narkoba Polres Belawan. Dia banyak membangun kemitraan dan menjalin hubungan baik dengan ulama, pemuda mitra kamtibmas dan lainnya. Tidak terlihat sedikit pun perilaku yang melenceng, apalagi sampai mencoreng citra institusi Polri.

Sekilas menilik keberhasilannya itu, Ichwan ternyata juga memiliki gaya hidup yang lumayan mewah. Rumahnya di Jalan Tuasan, No 71D, Kecamatan Medan Tembung, terlihat begitu megah. Dibalut cat warna krem dan pagar kuning keemasan, rumah berlantai dua milik pria beranak dua tersebut, terlihat begitu megah.

Menurut Ridwan (48), salah seorang tetangganya, Ichwan sangat jarang kelihatan di lingkungan tempat tinggalnya. Dia hanya terlihat saat berangkat kerja di pagi hari. Sibuk dengan pekerjaan dan kerap pulang malam membuat sang polisi kurang bergaul untuk di lingkungan tersebut.

Selain itu, Ichwan juga sering terlihat gonta-ganti mobil. Terkadang, ada lebih dari dua mobil yang terparkir di depan rumahnya. Belakangan, masyarakat mengaku melihat orang bersangkutan membawa mobil mewah yang masih baru. Namun, masyarakat tidak menanggapi persoalan mobil baru tersebut.

“Orangnya memang terlihat memiliki wajah yang ramah. Jika berpapasan, bapak itu memang mau bertegur sapa. Istrinya juga dikenal ramah, meski tidak berbaur di tengah lingkungan. Kami memang melihat rumah itu banyak petugas BNN saat melakukan penggeledahan,” sebutnya. (bbs/ain/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/