31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Murid SD Ini Tewas Dikeroyok 6 Teman Laki-lakinya

Nurul Fatimah saat masih dirawat di RS.
Nurul Fatimah saat masih dirawat di RS.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Setelah kasus kekerasan di sekolah, yakni murid anak kelas dua SD tega membunuh teman satu sekolahnya di SD di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (18/9) lalu, seminggu kemudian persisnya Jumat (25/9) siang, kekerasan di sekolah kembali makan korban jiwa. Kali ini giliran bocah perempuan asal Gampong Pasar Seulimum, Aceh Besar, Nurul Fatimah, yang tewas setelah dikeroyok teman-teman sekolahnya di MIN (SD) Keunaloe, Seulimum, Aceh Besar.

Informasi yang diperoleh, Nurul yang baru kelas empat itu meninggal dunia pada Sabtu (26/9) malam di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Putri pasangan Syamsuddin dan Suriyati tersebut harus mendapat perawatan karena kritis dipukul oleh teman laki-laki di sekolahnya yang berjumlah enam orang. Pemukulan yang dilakukan anak-anak tersebut tergolong brutal. Leher Nurul dicekik dengan menggunakan jilbab yang ia pakai, sementara tangannya diputar ke belakang. Perut dan dada Nurul menjadi sasaran tendangan.

Awalnya, Nurul dirawat di Puskesmas Seulimum. Namun karena kondisinya semakin parah, ia dirujuk ke Rumah Sakit Satelit, Indrapuri. Kondisinya ternyata juga tak kunjung membaik, hingga akhirnya dilarikan ke RSUZA Banda Aceh pada Jumat (25/9). Sebelum meninggal dunia, Nurul dilaporkan sempat mengeluarkan muntah darah.

Belum jelas bagaimana pengeroyokan itu bisa terjadi. Tetapi aksi pemukulan itu mendapat kecaman keras dari masyarakat, apalagi dilakukan oleh anak-anak yang masih SD. “Bagaimana mungkin anak seumuran SD memiliki perilaku seperti itu. Ini mutlak salah orangtuanya,” kata seorang warga, Nurman.

Kapolres Aceh Besar AKBP Heru Novianto melalui Kasatreskrim Aceh Besar AKP Mahcfud yang dihubungi kemarin membenarkan kejadian tersebut. Pun demikian, kata Mahcfud, pihaknya belum menerima laporan dari pihak keluarga.

Mahcfud mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari data terkait dengan insiden tersebut. “Iya benar ada kejadian. Tapi kita masih mengumpulkan data karena keluarga belum melaporkan ke Polisi’,” ungkap Mahcfud. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa pelaku dan apa motif pengeroyokan terhadap Nurul yang berujung kematian itu. (rpg/deo)

Nurul Fatimah saat masih dirawat di RS.
Nurul Fatimah saat masih dirawat di RS.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Setelah kasus kekerasan di sekolah, yakni murid anak kelas dua SD tega membunuh teman satu sekolahnya di SD di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (18/9) lalu, seminggu kemudian persisnya Jumat (25/9) siang, kekerasan di sekolah kembali makan korban jiwa. Kali ini giliran bocah perempuan asal Gampong Pasar Seulimum, Aceh Besar, Nurul Fatimah, yang tewas setelah dikeroyok teman-teman sekolahnya di MIN (SD) Keunaloe, Seulimum, Aceh Besar.

Informasi yang diperoleh, Nurul yang baru kelas empat itu meninggal dunia pada Sabtu (26/9) malam di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Putri pasangan Syamsuddin dan Suriyati tersebut harus mendapat perawatan karena kritis dipukul oleh teman laki-laki di sekolahnya yang berjumlah enam orang. Pemukulan yang dilakukan anak-anak tersebut tergolong brutal. Leher Nurul dicekik dengan menggunakan jilbab yang ia pakai, sementara tangannya diputar ke belakang. Perut dan dada Nurul menjadi sasaran tendangan.

Awalnya, Nurul dirawat di Puskesmas Seulimum. Namun karena kondisinya semakin parah, ia dirujuk ke Rumah Sakit Satelit, Indrapuri. Kondisinya ternyata juga tak kunjung membaik, hingga akhirnya dilarikan ke RSUZA Banda Aceh pada Jumat (25/9). Sebelum meninggal dunia, Nurul dilaporkan sempat mengeluarkan muntah darah.

Belum jelas bagaimana pengeroyokan itu bisa terjadi. Tetapi aksi pemukulan itu mendapat kecaman keras dari masyarakat, apalagi dilakukan oleh anak-anak yang masih SD. “Bagaimana mungkin anak seumuran SD memiliki perilaku seperti itu. Ini mutlak salah orangtuanya,” kata seorang warga, Nurman.

Kapolres Aceh Besar AKBP Heru Novianto melalui Kasatreskrim Aceh Besar AKP Mahcfud yang dihubungi kemarin membenarkan kejadian tersebut. Pun demikian, kata Mahcfud, pihaknya belum menerima laporan dari pihak keluarga.

Mahcfud mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari data terkait dengan insiden tersebut. “Iya benar ada kejadian. Tapi kita masih mengumpulkan data karena keluarga belum melaporkan ke Polisi’,” ungkap Mahcfud. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa pelaku dan apa motif pengeroyokan terhadap Nurul yang berujung kematian itu. (rpg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/