JAKARTA, SUMUTPOS.CO –Penyelidikan polisi atas kasus pembunuhan di rumah Dodi Triono, Kayuputih, Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur menyimpulkan bahwa pelaku sangat mengenali tempat kejadian perkara (TKP).
Hal itu disampaikan Kapolsek Pulogadung Kompol Andi B Rahman, Rabu (28/12) di depan rumah Dodi yang menjadi TKP. “Kelihatannya pelaku telah kenal lokasi ini. Terlihat dari kejadian saat pelaku langsung masuk ke rumah korban,” kata Andi di lokasi kejadian, Rabu (28/12).
Hanya saja, kata Andi, hingga saat ini polisi masih belum mengetahui identitas pelaku yang nyaris menewaskan Dodi dan lima orang lainnya itu. “Penyelidikan masih berlangsung dari tim rekan kami di DVI (Disaster Victim Identification , red),” ujarnya.
Seperti diketahui, komplotan pelaku diduga masuk ke rumah Dodi pada Senin (27/12) sore. Mereka lantas menyekap sebelas orang yang ada di dalam rumah termasuk Dodi ke dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.
Enam orang tewas akibat berdesak-desakan di kamar mandi. Yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.
Sedangkan lima korban lainnya ditemukan dalam kondisi selamat. Mereka adalah Emi (41), Zanette Kalila Aazaria (13), Santi (22) , Fitriyani (23) dan Windy (23).
JAKARTA, SUMUTPOS.CO –Penyelidikan polisi atas kasus pembunuhan di rumah Dodi Triono, Kayuputih, Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur menyimpulkan bahwa pelaku sangat mengenali tempat kejadian perkara (TKP).
Hal itu disampaikan Kapolsek Pulogadung Kompol Andi B Rahman, Rabu (28/12) di depan rumah Dodi yang menjadi TKP. “Kelihatannya pelaku telah kenal lokasi ini. Terlihat dari kejadian saat pelaku langsung masuk ke rumah korban,” kata Andi di lokasi kejadian, Rabu (28/12).
Hanya saja, kata Andi, hingga saat ini polisi masih belum mengetahui identitas pelaku yang nyaris menewaskan Dodi dan lima orang lainnya itu. “Penyelidikan masih berlangsung dari tim rekan kami di DVI (Disaster Victim Identification , red),” ujarnya.
Seperti diketahui, komplotan pelaku diduga masuk ke rumah Dodi pada Senin (27/12) sore. Mereka lantas menyekap sebelas orang yang ada di dalam rumah termasuk Dodi ke dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.
Enam orang tewas akibat berdesak-desakan di kamar mandi. Yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.
Sedangkan lima korban lainnya ditemukan dalam kondisi selamat. Mereka adalah Emi (41), Zanette Kalila Aazaria (13), Santi (22) , Fitriyani (23) dan Windy (23).