31 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Penjaga Gudang Perkosa Wanita Penjual Kopi

Foto: Raja/PM Gopal, penjaga gudang mebel yang memerkosa wanita penjual kopi.
Foto: Raja/PM
Gopal, penjaga gudang mebel yang memerkosa wanita penjual kopi.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Bukan hanya sakit hati diputusi, Sutrisno alias Gopal (43) mengaku kesal karena belum sempat mencicipi tubuh Mar (28). Itupula yang membuatnya nekat memerkosa perempuan penjual minuman itu. Kenekatan Gopal berawal ketika Mar mengantarkan kopi pesanannya ke gudang mebel, tempat Gopal kerja, kemarin (29/1) sekira pukul 08.00 WIB.

Karena sudah sering mengantar minuman ke gudang di Jl. Metal, Kel. Tanjungmulia itu, Mar tak curiga. Usai mengantar minuman, Mar yang telah bersuami itu, berencana kembali ke warungnya. Sontak dia kaget ketika tangannya ditarik pria yang menetap di Jl. Kapten Sumarsono tersebut.

Melihat gelagat tak baik, Mar berusaha teriak. Namun mulutnya dibekap. Lagipula, lokasi gudang cukup jauh dari pemukiman warga dan warung Mar, sekira 150 meter dan tak ada orang lain di sana. Ditambah lagi, luas lahan gudang sekira 25×30 meter dan pagar tinggi. Sehingga, teriakan awal Mar tak terdengar orang lain. Ibu 4 anak itu akhirnya berhasil digagahi Gopal.

Terkuaknya kebejatan Gopal, berawal dari kedatangan Di (26), adik Mar. Kala itu, dia hendak mengambil beras di gudang dekat warung Mar. Dia heran karena kakaknya tak ada di sana. Dia lalu bertanya ke pelanggan kakaknya. “Aku tanya sama orang yang minum kopi di warung, ke mana kakak. Jawabannya, kakak tadi ngantar kopi ke dalam gudang,” ucap Di.

Dia lalu mendatangi gudang Gopal. Begitu masuk, dia kaget bukan main melihat kakaknya meronta dengan kondisi celana karetnya melorot setengah, sementara Gopal menindihnya. Melihat itu, dia langsung menghajar Gopal hingga babak belur. Bahkan menariknya ke rumah kepling, ditemani warga yang juga sempat ikut menghajar Gopal.

Gopal kemudian diboyong ke kantor polisi. Dibebernya, “Tidak ada niat aku mau memerkosa. Karena kondisi gudang sunyi dan korban pakai baju tidur, tiba-tiba aja aku menarik tangannya,” ujarnya. Gopal juga mengungkapkan kekesalannya karena diputusi Mar, padahal baru 4 bulan menjalin asmara.

“Aku dibayang-bayangi rasa sakit hati karena diputusinya. Awal kami menjalin hubungan saat aku minum kopi di warungnya di depan gudang. Udah 4 bulan, diputusinya aku. Selama itu kami tidak pernah berhubungan badan, makanya aku lampiaskan, memperkosanya,” tambah Sutrisno.

Sementara, Kepling VIII Kel. Tanjungmulia, Thalib, mengaku tak mengetahui asmara Gopal dan Mar. “Saya tidak mengetahui apa ada hubungan asmara. Yang saya tahu korban berjualan di depan gudang, dan pelaku pekerja di gudang tersebut. Memang sudah lima hari ini gudang tersebut tidak beroperasi, untuk sementara pelaku yang disuruh jaga,” jelasnya.

Sementara itu, Mar yang melapor ke polisi, terlihat biasa saja. Tak ada tanda-tanda kekerasan terlihat. Pakaiannya juga tak ada koyak. Namun perempuan yang bersuamikan supir truk itu enggan berkomentar saat diwawancarai kru koran ini.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus mengatakan kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Pelabuhan Belawan. “Kita tidak ada unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Makanya kasus tersebut akan di limpahkan ke polres untuk diproses,” terangnya.(cr3/trg)

 

Foto: Raja/PM Gopal, penjaga gudang mebel yang memerkosa wanita penjual kopi.
Foto: Raja/PM
Gopal, penjaga gudang mebel yang memerkosa wanita penjual kopi.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Bukan hanya sakit hati diputusi, Sutrisno alias Gopal (43) mengaku kesal karena belum sempat mencicipi tubuh Mar (28). Itupula yang membuatnya nekat memerkosa perempuan penjual minuman itu. Kenekatan Gopal berawal ketika Mar mengantarkan kopi pesanannya ke gudang mebel, tempat Gopal kerja, kemarin (29/1) sekira pukul 08.00 WIB.

Karena sudah sering mengantar minuman ke gudang di Jl. Metal, Kel. Tanjungmulia itu, Mar tak curiga. Usai mengantar minuman, Mar yang telah bersuami itu, berencana kembali ke warungnya. Sontak dia kaget ketika tangannya ditarik pria yang menetap di Jl. Kapten Sumarsono tersebut.

Melihat gelagat tak baik, Mar berusaha teriak. Namun mulutnya dibekap. Lagipula, lokasi gudang cukup jauh dari pemukiman warga dan warung Mar, sekira 150 meter dan tak ada orang lain di sana. Ditambah lagi, luas lahan gudang sekira 25×30 meter dan pagar tinggi. Sehingga, teriakan awal Mar tak terdengar orang lain. Ibu 4 anak itu akhirnya berhasil digagahi Gopal.

Terkuaknya kebejatan Gopal, berawal dari kedatangan Di (26), adik Mar. Kala itu, dia hendak mengambil beras di gudang dekat warung Mar. Dia heran karena kakaknya tak ada di sana. Dia lalu bertanya ke pelanggan kakaknya. “Aku tanya sama orang yang minum kopi di warung, ke mana kakak. Jawabannya, kakak tadi ngantar kopi ke dalam gudang,” ucap Di.

Dia lalu mendatangi gudang Gopal. Begitu masuk, dia kaget bukan main melihat kakaknya meronta dengan kondisi celana karetnya melorot setengah, sementara Gopal menindihnya. Melihat itu, dia langsung menghajar Gopal hingga babak belur. Bahkan menariknya ke rumah kepling, ditemani warga yang juga sempat ikut menghajar Gopal.

Gopal kemudian diboyong ke kantor polisi. Dibebernya, “Tidak ada niat aku mau memerkosa. Karena kondisi gudang sunyi dan korban pakai baju tidur, tiba-tiba aja aku menarik tangannya,” ujarnya. Gopal juga mengungkapkan kekesalannya karena diputusi Mar, padahal baru 4 bulan menjalin asmara.

“Aku dibayang-bayangi rasa sakit hati karena diputusinya. Awal kami menjalin hubungan saat aku minum kopi di warungnya di depan gudang. Udah 4 bulan, diputusinya aku. Selama itu kami tidak pernah berhubungan badan, makanya aku lampiaskan, memperkosanya,” tambah Sutrisno.

Sementara, Kepling VIII Kel. Tanjungmulia, Thalib, mengaku tak mengetahui asmara Gopal dan Mar. “Saya tidak mengetahui apa ada hubungan asmara. Yang saya tahu korban berjualan di depan gudang, dan pelaku pekerja di gudang tersebut. Memang sudah lima hari ini gudang tersebut tidak beroperasi, untuk sementara pelaku yang disuruh jaga,” jelasnya.

Sementara itu, Mar yang melapor ke polisi, terlihat biasa saja. Tak ada tanda-tanda kekerasan terlihat. Pakaiannya juga tak ada koyak. Namun perempuan yang bersuamikan supir truk itu enggan berkomentar saat diwawancarai kru koran ini.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus mengatakan kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Pelabuhan Belawan. “Kita tidak ada unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Makanya kasus tersebut akan di limpahkan ke polres untuk diproses,” terangnya.(cr3/trg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/